Sawarna Trip: Tanjung Layar dan Pasir Putih (Part 5)

Sepuluh menit sebelum waktu yang dijanjikan, cuaca tiba-tiba berubah.  Cuaca terik siang hari tiba-tiba digelatuti awan tebal, tak lama hujan turun seolah dicurahtumpahkan dari langit. Hmm gagal sudah rencana menikmati sunset di Tanjung Layar. Sempat menunggu, berharap hujan berhenti dan cuaca kembali terang. Tak seperti harapan, 30 menit berlalu dan hujan tak kunjung mereda. Akhirnya rencana ke Tanjung Layar dibatalkan sore itu. So, kita ke Pantai Tanjung Layar dan Pasir Putihnya besok pagi saja, Hmm another sunrise of  Sawarna Beach...

Seperti pagi kemarin, krucils tak terlalu susah dibangunkan. Kami segera melaju ke Pantai Tanjung Layar dan Pasir Putih. Jembatan goyang yang harus kami lalui tak jauh dari jalan raya Sawarna. Di sebuah gang di samping toko serba ada. Saat sampai ke sana, kami harus mengantri karena lalu lalang motor cukup ramai. 


Benar kiranya, kedua objek wisata ini yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Setelah menempuh 2 km, kami sampai ke pantai Tanjung Layar, suasana sudah ramai. Sangat berbeda dengan suasana Legon Pari dan Gua Langir yang terbilang sepi dan tenang. Sudah banyak orang yang tengah mengambil gambar. Air tengah pasang saat kami tiba, ombak cukup besar menghantam dua batu karang simbol tanjung layar. Suasana ramai dan kurang bersih membuat saya berfikir tak perlu berlama-lama di sini. Pantainya yang berbatu karang memang tak cocok bermain air dan pasir. Namun sepasang karang yang cantik memang tak boleh dilewatkan untuk menjadi latar poto. Sepasang karang ini memang menjadi semacam icon khas dari Pantai Sawarna, jadi jangan sampai dilewatkan.


Kami segera mengambil poto dan bergegas ke bagian lain pantai ini, sekitar 500 meter kembali ke arah kami datang. Pantai Pasir Putih, hamparan pasir putih nan luas membentang sejauh mata memandang. Sudah penuh pengunjung pagi itu. Lagi-lagi, saya merasa lebih nyaman berada di pantai Legon Pari dan Gua Langir. Banyaknya pengunjung menyebabkan sampah yang berserakanpun lebih banyak, mengganggu pemandangan.

Banyak warung makanan dan souvenir di sini. Variasi makanan yang dijualpun lebih banyak dari Pantai Legon Pari. Kami sempat sarapan nasi kuning + telor balado dan bakwan. Lumayan mengenyangkan, nasi kuningnyapun gurih. Sayangnya bakwannya sudah dingin. Harga makanan layaknya di daerah wisata terbilang mahal. Untuk 3 porsi nasi kuning tersebut dihargai 36ribu.

Kali ini saya menemani de Paksi main pasir. Ka Al dan Ka Za, bermain ombak ditemani Mbah Uti. Ayahnya berkeliling mengamati suasana dan mengambil gambar. Hamparan pasir putih yang luas dengan hempasan ombak yang tak berhenti yang tampaknya membuat banyak pengunjung tertarik. Beberapa kelompok wisatawan melakukan aktifitas masing-masing.  Sambil bermain pasir dengan dek Paksi, saya justru lebih sering mengamati sekumpulan orang tersebut. Ombak yang datang tak bisa diduga, beberapa kali datang ombak besar yang menghentak dan menyapu hingga hampir ke ujung pantai. Membuat mereka yang tak ingin berbasah-basah, lari tunggang langgang... waah ombaknya luar biasa, bergulung-gulung memmbentuk barisan yang indah... Mereka yang sengaja bermain air terlihat makin bersemangat bercanda dengan hempasan ombak yang kadang membesar tiba-tiba. Suasana yang tetap meninggalkan kesan seru..


Dari sederetan pantai di Sawarna, saya paling suka dengan Pantai Legon Pari dan Pantai Gua Langir, Namun Tanjung Layar sangat memukau dan identik dengan Sawarna, begitu pula luasnya hamparan pasir putih di Pantai Pasir Putihnya. Seruuuu, masih banyak lagi sebetulnya pantai-pantai yang bisa eksplore di kawasan Sawarna ini, Bisa dijapai melalui jalur ini yaa... Belum lagi eksotisme Gua Lalay yang menantang... Liburan ke Sawarna...?? Mau lagiiiii


3 comments

  1. selalu kangen dengan laut dan pantai Indonesia yang indah...cantiiiik ya...saya belum sempet mampir niih :)..

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah as beach lover kudu mampir nih mak Indah...sy juga blm pernah mampir di pantai2nya lampung...

      Delete
  2. waaah sbg beach lover, harus mampir mak indah...cantiiik...sy malah blm sempet mampir juga ke pantai2nya lampung

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.