[Serba-serbi Krucils Belajar Puasa ] Yang Membatalkan Puasa, Bersetubuh Apa ya bu???

Salah satu yang berbeda pada Ramdhan kali ini adalah karena Kakak Alinga (6,5 tahun) mulai belajar berpuasa penuh satu hari. Tahun lalu Masih dalam proses belajar, pagi hari sahur, zhuuhur berbuka lalu berpuasa lagi hingga sore. Tahun ini insyaAllah, kami upayakan Ka Alinga belajar puasa penuh. Saya yakin hal yang bukan mudah baginya, bukan soal lapar dan haus semata :) tetapi godaan untuk bertahan tidak makan dan minum sampai sore dalam kondisi libur sekolah cukup berat baginya. Libur sekolah artinya seharian di rumah. Seharian berinteraksi dengan kedua adiknya yang belum belajar puasa. Ka Zaha (5 tahun), baru mulai belajar puasa setengah hari seperti Ka Al, tahun lalu. Dek Paksi (2,5 tahun) malah belum paham soal ini.


Hari pertama mungkin hari yang paling berat, alhamdulillah karena libur weekend saya bisa menemaninya melewati puasa pertamanya. Sukses alhamdulillah... sehari penuh. Hmm tapi perjuangan sampai pukul 17.52 WIB merupakan perjuangan panjang buat Ka Alinga dan saya. Kok??? iya saya bisa saja menyerah kalah dan membiarkannya berbuka sebelum waktunya karena tak tahan dengan rengekan dan tangisannya saat merasa lapar dan ingin berbuka. Tidak mudah meyakinkan Ka Al, bahwa dia kuat berpuasa sampai sore, bahwa rasa lapar itu memang harus ditahan dan dilupakan, bahwa godaan melihat adik-adiknya makan dan minum (meski saya sudah berusaha menyembunyikan kegiatan makan dan minum mereka dari hadapan kakaknya) tidak sepadan dengan nikmatnya saat waktunya berbuka tiba.

Shalat kumandang azan Zhuhur terdengar, rengekan dan tangisan harus saya hadapi dengan tenang. Saya berusaha mengalihkan perhatian Ka Al dari rasa laparnya. "Laparrr buuu..."dan air matanya mengalir dengan deras. "Berapa Jam lagi buuu??" Dialog ini berulangkali terjadi dan saya harus sabar menenangkan dan menjawab. Terlebih saat adik-adiknya berulangkali mengajaknya bermain sepeda di luar. Ka Al tergoda ingin ikut bersepeda, saya tidak bisa menahan hanya menasehatinya supaya tak terlalu lelah karena dia bisa kehausan. 

Kelelahan main sepeda, dia merengek lagi... mengulang dialog yang sama. Rayuan untuk membatalkan puasa.   Saya mengalihkan perhatian dengan mengajaknya membaca beberapa buku bacaan yang belum dibacanya, satu buku, dua buku, tiga buku... selanjutnya dia sudah bosan dan tetap teringat dengan rasa laparnya. Saya ganti strategi.. yuuk nonton TV (meski menonton TV merupakan hal yang paling saya hindari bersama mereka), kebetulan ada acara Aksi Junior di Indosiar yang menampilkan para dai-dai cilik yang berbakat. Cukup menghibur dan mengalihkan perhatian Kaka. Sambil terbaring lemas did epan TV dan tetap ditemani Ibunya, Ka Alinga mulai lebih tenang saat hitungan jam yang harus dilalui semakin pendek. 
Yang belajar puasa, lemessss :)
Saat Ka Al membaca buku tentang panduan berpuasa dari sekolahnya, ada hal yang membuat saya agak kebingungan menjawab, yakni saat tiba materi yang membatalkan puasa. "Ïbu, bersetubuh maksudnya apa ya bu".. "Hmm kenapa memangnya kak?" jujur saya mencoba mengulur waktu, mencari jawaban yang paling tepat. "Ini lho buu, yang membatalkan puasa antara lain: makan dan minum, muntah dengan sengaja, bersetubuh, mengeluarkan mani dengan sengaja, murtad, bersetubuh itu apa bu".

Hmmm jujur saya bingung dan saya menjawab (tampaknya) agak sedikit ngasal *tutup muka*.. "Apa ya...itu Kak.. kalau orang tua, ayah dan ibu membuat anak itu namanya bersetubuh" Ka Alinga mengernyitkan dahi... "Haduuh gimana ya jelasinnya..." bathin saya. Jujur saya kehabisan akal untuk menjelaskan secara benar dengan bahasa anak-anak *help plissss*. "Maksudnya gimana buuu??"

"Hmmm, iya kayak Ayah dan Ibu kalau membuat Kakak, Zaha dan Paksi gitu kak" *sumpah ini jawaban ter-ngasal *.  "Oooh..." Kakak terdiam dan tak bertanya lebih lanjut. Saya tak yakin dia benar-benar paham. Tapi tidak adanya pertanyaan selanjutnya tentang hal tersebut membuat saya agak tenang. Duuuh maapkeun nak, Ibu tak tahu harus menjelaskan apa dan bagaimana... Kasih tips dung gimana cara jawab pertanyaan semcama ini untuk para kruclis... *nembak*. Lanjuut, "kalau murtad apa bu..." Nah kalau yang ini Ibu bisa jawab dengan percaya diri hihihihi.


Yang lucu komentar Ka Zaha, "Ibu, kalau kentut batal gak bu puasanya?" "Ya enggaklah sayang, kentut itu membatalkan sholat bukan membatalkan puasa" "Jadi kita wudhu lagi ya bu kalau kentut" *halaah ini kok gak nyambung hihihi*. "Iyaaa kalau mau sholat atau lagi sholat terus kentut ya sholatnya batal, wudhu lagi baru ulang sholatnya. Kalau lagi puasa terus kentut ya gak apa-apa kak...puasanya tetep lanjut gak batal". "Oh puasanya tetap sah ya bu, tidak membatalkan puasa..".

Wuidih keren amat pemilihan kata-nya, paham gak tuh sama yang diucapkan hihihi... "iya tetap sah puasanya...kalau makan atau minum baru batal, tidak sah puasanya" . "Kalau nangis buu?? katanya kalau nangis puasanya batal bu...kakak nangis terus dari tadi bu, laper.." "Enggak sih, nangis gak bikin batal puasa, tapi nilai puasanya mungkin jadi berkurang, kan kalau menangis tandanya tidak bisa menahan rasa marah atau kesal...jadi kurang sabar..orang puasa kan harus sabar". "Kalau gitu Ibu gak boleh marah yaa..." *hmm ketampol telak deh*. "Iya.... Ka Zaha jangan bikin Ibu marah yaa". *teteup gak mau ngalah* hihihi

"Ibuuu aku mau makan aja biar batal puasanya... aku gak kuat lagiiii...laperrrr Ibuuu"  Hmmm godaan terberat buat Ibu yang sedang belajar mengajari anaknya berpuasa. Alhamdulillah...Ibu bisa sampai pada suatu masa di mana Ibu merasa lega sekali saat waktu berbuka tiba, bukan karena Ibu bisa segera makan atau minum.. tapi karena Ibu berhasil mendampingimu melewati hari pertama belajar mu Nak...InsyaAllah hari hari ke depan akan menjadi lebih mudah bagimu menghadapi rasa lapar dan haus...yang sulit mungkin berkompromi dengan adik-adikmu... be strong my beib.. strong and stronger...

Bismillah... bersama kita bisa ya nak...*pasang senyum sepanjang hari*

11 comments

  1. Waduh... untung nggak ada pertanyaan lanjutan tentang bersetubuh itu ya mak. He he krucil-krucil... suka bikin dag dig dug aje. lain kali nggak usah di jawab kali ya mak, bilang aja akan di jawab 15 tahun lagi he he :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba.. untungnya gak ada pertanyaan lanjutan...haduh dah pucet tuh bingung mau jawab apa lagi :P

      Delete
  2. ehm.. belum punya krucil, mesti siap2 juga nih kalo2 nanti pas sdh punya, dia tanya macam2 yg bikin saya KO

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip... repot juga nih klo dikasih kuis "horor" mendadak kayak gini hihihi

      Delete
  3. Krucils? Haha pikirku artinya apaan ternyata eh ternyata :D

    ReplyDelete
  4. waduh gaswat ini pertanyaannya ... aku belum nyampe sini ilmunya. Mau juga ah belajar jadi kalo pertanyaan itu datang someday, aku sudah siap hehehe...
    eh tapi untung si kakak nggak ngejer lebih lanjut lho mak :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. whuahahaha.... horor mak... celingak celinguk cari bantuan... bingung ditembak pertnayaan mendadak kayak gitu...jadi jawabnya ngasal gitu deh :P..
      he euh untung ga berlanjut dan mudah2an tak ada lanjutannya lagi. biasanya klo dia blm ngerti atau blm puas suak muncul lagi pertanyaannya mak

      Delete
  5. Hihihi, kebayang Mak, ditembak pertanyaan horor sama anak :)))
    Apalagi kalo punya anak yg kritis dan ngejar terus sampe dia puas sama jawaban kita. Bisa mules dan panas dingin, susahnya ngalahin jawab soal ujian sekolah ;p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha bener banget mak sary...terkaget-kaget dan pucet hihihi

      Delete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.