Mencari Senja di Pantai Kuta Lombok

5 Tahun lalu, kunjungan pertama saya ke Kota Lombok. saya masih ingat saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan. Selain menjalankan tugas dinas, beruntung saya bisa mengunjungi tempat-tempat yang sudah saya impi-impikan karena cerita keindahannya. Selain Pantai Senggigi, saya pikir saat itu, saya harus juga menyebrang ke salah satu Gili (pulau kecil) yang terkenal itu, pilihannya jatuh ke Gili Trawangan dan satu lokasi lagi yang saat itu masih terdengar asing, Pantai Kuta...Hmmm Kuta di Lombok? bukan di Bali? Waaah katanya super duper cantik dan eksotis...dan tentu beda dengan Kuta-nya Bali. Saya mau kilas balik dulu ke Pantai Kuta nan Eksotis itu ah...

Saat itu bandara udara masih di Selaraparang, Bandara Internasional Lombok (BIL) yang saat ini sudah beroperasi masih dalam proses pembangunan. Posisi BIL satu arah dengan  Pantai Kuta dari Kota Mataram. Jalan yang kami lalui menuju pantai melewati jalan yang sedang dibangun menuju Bandara. Beberapa ruas jalan bahkan masih terputus karena pembebasan lahan belum selesai. Sekarang mungkin sudah lancar yaa. Apalagi kalau ditempuh dari BIL, Pantai Kuta tak jauh dari sana.

Dari Kota Mataram, kami (saya dan dua rekan saya) ditemani oleh sepasang suami isteri yang menyewakan kendaraan sekaligus menjadi guide bagi kami membelah kota Mataram di siang hari selesai kami melaksanakan tugas dinas. Kami sengaja berangkat siang agar bisa menikmati sunset di Pantai Kuta. Tak lupa kami mampir ke Desa Sade, sebuah perkampungan desa adat  suku sasak asli. Saya bahkan sempat sholat zhuhur dan menjamak ashar di perkampungan tersebut. Suasananya sangat khas, tak lama kami singgah di sana, selesai sholat dan sejenak melihat suasana desa.
saya sempat sholat zhuhur di salah satu Masjid di Desa Sade
 Dalam kondisi jalan yang sudah bagus seperti sekarang perjalanan dapat ditempuh sekitar 1- 1,5 jam dari Kota Mataram atau Senggigi ke Desa Kuta. Tapi saat itu kami menempuh hampir 2-2,5 jam..tidak lain karena infastruktur belum sebagus sekarang. Hampir putus asa karena kok tak sampai-sampai, menjelang Desa Kuta...suasana agak menjadi dramatis...sepi, tenang, dan masih alami. Saya luar biasa girang saat melihat petunjuk arah ke Hotel Novotel...karena berarti sudah dekat. Hotel ini terletak persis di salah satu spot pantai yang katanya paling indah dari gugusan pantai Kuta yang menghadap Samudera Hindia ini. Kami menuju pantai yang sedikit lebih jauh dari Hotel Novotel.


This is it... waaah cantiknyaaa...saya penasaran dengan pasir merica...butiran pasir di pantai ini bulat-bulat kecil seukuran merica dengan warna putih dan krem yang cantik. Suasana pantai yang masih sepi, alami dan natural membuat saya merasa damai.. Naah pantai seperti ini yang bikin betah niih. Rasanya kamilah satu-satunya rombongan yang datang ke pantai saat itu, saya tak melihat ada pengunjung lain..Hanya para penjual souvenir yang tak berhenti menguntit kami dan menawarkan barangnya...saran saya, jangan beri mereka harapan dengan sekedar mencoba menawar jika anda tidak berniat belanja karena mereka tidak akan berhenti menguntit dan mengajak anda bicara sampai anda berbelanja. Bahkan menghindari mereka cukup sulit, cuma kami berlima pengunjung saat itu, dan jumlah mereka lebih banyak dari kami. Saya yang tak berniat dan awalnya tak berminat membeli apa-apa, karena sudah membeli banyak oleh-oleh di hari sebelumnya akhirnya membeli beberapa kain songket dan kaos-kaos lombok. Hmmm nambahin bagasi niih.


Selepas senja dan sang mentari tenggelam kembali ke peraduan kami disarankan segera kembali ke kota. Kondisi saat itu memang masih sepi sekali. Guide yang mengantar kami menyebutkan perjalanan pulang sebaiknya tidak terlalu malam. Perjalanan malam hari melewati jalan tadi agak riskan. Kami melewati beberapa ruas jalan yang luar biasa sepi dan tanpa alat penerangan dengan rimbunan pepohonan disepanjang jalan. Yang paling mereka khawatirkan adalah adanya begal atau perampok. Waaah... meski merasa belum puas kami akhirnya sepakat segera bersiap pulang. 

Dalam perjalanan pulang kami melewati beberapa titik perkampungan yang letaknya tak jauh dari pantai yang hanya terdiri dari cottage-cottage dengan suasana syahdu, lampu-lampu penerang yang remang-remang. Yang banyak terlihat justru turis-turis asing. Untuk makan malam yang seharusnya buka puasa :) kami berhenti di salah satu rumah makan, memesan makanan yang menurut kami rasanya standar dan cukup lama mengantri...tapi rumah makan tersebut cukup ramai sekali lagi hampir semua pengunjungnya bule :).Waah kalau siang hari dan bukan bulan puasa mungkin akan lebih banyak pilihan yaa...

Meski fasilitas dan infrastukur saat ini mungkin jauh lebih banyak dan berkembang, namun saya berharap Pantai Kuta tetap dengan suasana tenang dan keasliannya... Kuta Lombok... saya masih ingin mengunjunginya lagi suatu hari dan menikmati eksotismenya lebih lama. Semoga...

15 comments

  1. uwaaa...keren banget pantainya mbk,apalagi sunsetnya^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. bingiits kerennyaaa.... apalagi waktu itu msh sepi ...serasa pantai milik pribadi hahaha.. sunsetnya juga top

      Delete
  2. keren banget! sayang kalo pengunjung dihantui ada begal ya mak

    gilaaaaaa jadi pengen ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu 5 tahun lalu mak..klo sekarang kayaknya sih sudah lebih ramai yaaa...mudah2an sudah tidak ada lagi tuh begl2 itu... pastinya lbh aman yaa

      Delete
  3. sepertinya pantai kuta lombok ini lebih sepi dari kuta bali dan masih sangat bersih

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup masih sepi, alami n indah... krn pengunjung blm banyak jd msh bersih juga

      Delete
  4. memang pantai itu selalu indah dan keren, asal bersih ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. beach loversss ya mak tira... yup bersih itu penting bgt...potensi seindah apapun klo kotor jd gak indah lagiii

      Delete
  5. pngen deh bisa jln sampai sanaaa... pantainya indah bgt :))

    ReplyDelete
  6. Kunjungan saya ke Kuta Lombok tahun 2009, bulan Agustus klo ga salah. Pertama kali sampai ke Lombok langsung cabut ke Pantai Kuta dan nginep di penginapan di sana. Sayangnya cuacanya mendung sampai keesokan harinya. Jadi ga bisa dapat foto bagus deh :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah sayang yaa...berarti harus revisit tuuh...:)

      Delete
  7. laut yg biru di tambah pengunjung nya gak begitu padat, hmmm nyaman bgt rasanya :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.