Mengenang Proses Kehadiranmu, Alinga Nasywa Ziayudi


Sudah besar ya anak Ibu yang cantik ini. Selalu jadi anak manis ya sayang. Jujur kadang Ibu bingung saat menghadapi Ka Al mudah menangis karena hal-hal kecil. Sungguh Ibu berusaha keras untuk menghindari kata cengeng, walaupun terkadang sulit bukan main saat drama semacam itu terpentas. Kamu terhitung sangat sensitif dan entah kenapa itu selalu mengingatkan Ibu  saat mengandungmu. Sepanjang kehamilanmu Ibu memang amat sensitif. Hmm Ibu biasanya selalu membuat excuse, "namanya juga hamil pertama."

Tapi memang dibandingkan saat kehamilan Dek Zaha dan Dek Paksi, Kondisinya jauh berbeda, selain bahwa mengandungmu adalah kehamilan pertama Ibu. Situasi dan kondisinya jauh berbeda. Pengalaman pertama yang luar biasa untuk Ibu.

Ibu teringat dengan selorohan Practitioner di Klinik Kampus yang menanyakan apakah Ibu serius untuk melanjutkan kehamilan sambil menjalani perkuliahan yang begitu demanding? Ibu memang tidak "merencanakan" kehamilanmu, sebagaimana kehamilan adik-adikmu. Iya semuanya terjadi secara natural saja.

Untuk kasusmu, memang Ibupun tidak merencanakan untuk menundanya, dengan sadar tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Jadi saat kemudian ayah menyusul Ibu ke Melbourne, tentunya Ibu amat sangat senang. Iyaa, kami baru saja menikah 1,5 bulan sebelum akhirnya Ibu berangkat ke Melbourne. Memang keputusan pernikahan terhitung cepat. Ayah harus segera mengambil keputusan. Membiarkan Ibu pergi ke Melbourne dengan satu ikatan pernikahan atau tidak? Masing-masing ada konsekuensinya.  Dalam kondisi senang karena akhirnya kami bisa berkumpul lagi, kami tak begitu "aware" bahwa sebagai suami isteri yang "sexually active", maka kehamilan merupakan salah satu konsekuensi logisnya. Setidaknya kami tak menyangka kalau Ibu akhirnya positif hamil, secepat itu.

Ibu ingat saat itu sepulang dari "ngebolang" ke Sydney untuk melewati tahun baru. Ibu mendapati flek atau pendarahan ringan. Ibu pikir mungkin menjelang menstruasi, tapi kemudian Ibu teringat bahwa sudah lebih dari sebulan Ibu tak datang bulan. Padahal biasanya siklusnya maju atau lebih cepat sekitar 5 hari dari bulan sebelumnya. Lalu Ibu dan ayah terpikir untuk mencoba memakai "test pack" dan hasilnya positive. Ibu masih menyimpan rapih "test pack" itu Kak. Hmm pengalaman pertama memang selalu mengesankan.


Saat kemudian diperiksakan ke dokter, dokter tak berani berspekulasi terlebih ada kasus pendarahan ringan. Untuk kebaikan Ibu, Ibu diminta melakukan USG. Di klinik kampus tidak ada fasilitas USG, sehingga Ibu diberi rujukan ke tempat lain. Oh iya ternyata USG yang ini tidak ditanggung oleh asuransi yang Ibu terima dari beasiswa Ibu. Biayanya lumayan mahal untuk kantong mahasiswa dengan beasiswa seperti Ibu. Waah senangnya hati Ibu saat hasilnya positive dan kamupun baik-baik saja. Rupanya kamu sudah berusia 5 minggu nak. Ternyata kamu anak yang kuat sayang. Selama nge-backpack di Syndey, Ibu banyak jalan kaki, bahkan lari-lari mengejar train karena takut ketinggalan. Bahkan Ibu sempat ikut mendaki gunung lho kak, iya di Blue Mountain, karena ingin  melihat pemandangan "the three sisters" yang terkenal itu. Kamu malah baik-baik saja saat itu, alhamdulillah. Rupanya puncaknya saat kembali ke Melbourne, kamu akhirnya memberi ibu signal supaya ibu lebih "aware" bahwa Ibu sudah punya kamu, anak pintar!

Selain bahwa selama kehamilanmu Ibu amat perasa terutama pada ayah :) ada beberapa kejadian yang membuat Ibu takkan bisa melupakannya. Lagi-lagi karena itu pengalaman pertama.
Selama kehamilanmu Ibu mengalami "morning sickness" yang faktanya tidak ibu alami hanya di pagi hari saja. Bahkan kadang tengah malam, rasa mual dan ingin muntah itu bisa datang mendera. Ibu sulit makan karenanya. Kondisi ini bahkan sampai usia 7-8 bulan kehamilanmu. Ibu juga "malas" minum susu, padahal biasanya Ibu masih mau minum susu segar. Alapagi susu segar di Melbourne mudah didapat dan sangat terjangkau. Ibu baru agak semangat makan kalau Ibu masak masakan Indonesia. Alhamdulillah untuk bumbu-bumbu masih bisa kita cari di Asian Market atau Chine's Store. Tapi kalau sudah mentok, karena cuaca dan lain-lain, andalah Ibu adalah pisang dan biskuit susu. Hiksss maaf ya nak, Ibu susah sekali menaikkan nafsu makan Ibu. Untungnya dari dokter Ibu diberi resep berbagai vitamin dan kalsium. Karena Ibu cerita memang Ibu susah makan. Berat badan Ibu relatif stabil sampai 8 bulan kehamilanmu. Entah bagaimana, kemudian sejak 8 bulan itulah secara drastis membengkak hingga 17 kg smp saat melahirkanmu (usiamu masuk 43 minggu saat dilahirkan).




Sampai pada usia 7 bulan jelang 8 bulan, kamu ternyata kamu masih di posisi sungsang. Padahal ibu ingat selain memperlama sujud saat sholat, Ibu juga mempraktikan beberapa posisi tertentu untuk membantumu segera berputar ke arah seharusnya. Namun belum berhasil sehingga akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan yang disebut sebagai ECV: Ethernal Cephalic Version. Jadi dilakukan pemutaran posisi kamu nak, yang dilakukan oleh dokter yang memang sudah ahli melakukannya. Iya hanya dalam hitungan detik, sang dokter memutar posisimu sehingga kepalamu berada di bawah. Alhamdulillah proses ini lancar, meskipun dari berbagai informasi yang Ibu unduh dari internet ada kemungkinan positif dan negatif dari proses ini. Karena posisi sungsang bisa menghambat proses kelahiran normal maka Ibu memilih proses ECV ini. Jujur Ibu tak terpikir sama sekali untuk melahirkanmu secara caesar. Di keluarga besar Ibu dan ayah, belum pernah ada sejarah melahirkan secara caesar. Dokter berharap kamu bisa tetap di posisi aman ini dan alhamdulillah kamu pintar nak, kamu tetap di posisi tersebut sampai di minggu akhir jelang kelahiranmu.

Oh iya, proses kehamilanmu termasuk aman-aman saja, tidak ada kasus serius selain posisi sungsangmu tadi toh itupun sudah berhasil diatasi dengan ECV. Dari track record itulah, dokter percaya Ibu bisa melahirkan secara normal, via vaginal birth. Itu pula yang Ibu dan ayah inginkan tak terpikir alternatif lainnya. Sampai usia 40 minggu saat harus cek ke RS ternyata belum juga ada pembukaan dan tanda-tanda kamu akan lahir. Ibu telah mencoba berbagai cara seperti yang Ibu baca dari info-info yang Ibu googling untuk merangsang kontraksi dan pembukaan.

Kamu perlu tahu selama proses kehamilanmu Ibu tidak lagi ditangani oleh practitioner di Klinik kampus. Ibu dirujuk ke Royal Women Hospital. Dan selama proses kehamilan itu, hanya dua kali Ibu ditangani dokter, yaitu saat cek/periksa ke RS pertama kali dan di minggu 40 tadi. Sisanya Ibu dan kamu hanya ditangani para midwifes, bahkan jika Ibu bisa melahirkanmu secara normal maka yang akan mendampingi Ibu hanya seorang midwife. Tapi dengan sistem administrasi yang rapih dan terkomputerisasi data dan perkembangan kehamilan dapat diakses secara online oleh setiap midwife yang memeriksa Ibu. Iya ada banyak midwife dan setiap cek Ibu selalu dibantu oleh midwife yang berbeda.

Seharusnya kamu sudah lahir di minggu 40 itu, tapi karena tak ada tanda-tanda. Dokter memutuskan menunggu sampai 2 minggu lagi, dengan harapan selama proses menunggu itu akan ada tanda-tanda kelahiranmu. Jika tak ada tanda-tanda juga maka di minggu ke 42 Ibu harus datang ke RS untuk proses induksi. So di hari Senin 24 September 2007 itu Ibu ditemani ayah berangkat pukul 09.00 dengan tram 01 dari Moreland Road menuju RWH untuk memenuhi janji induksi. Sebelum diinduksi ibu diperiksa lalu di CTG daaan ternyata dari hasil CTG itu kok rekam jantungmu sudah tak karuan. Untuk meyakinkan bahkan sang midwife mengulang dua kali... We have to make it sure, is it just your lil cheeky try to get an attention or it need to be born shortly.

Dan melalui satu tahapan test, akhirnya dengan tak ibu dan ayah duga, mereka memutuskan untuk segera melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkanmu. Iya, akhirnya prosedur emergency ceasarean-lah yang harus ditempuh. Tidak kurang dari 15 menit setelah proses CTG tadi, Ibu sudah dibawa ke ruang operasi. Sebelumnya dokter menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) dari proses sectio tersebut. Ibu dan ayah diminta menandatangi suatu form, bahwa kami memahami term and conditionnya dan setuju dengan proses ini. Tak terlintas rasa takut saat masuk ruang operasi yang besar dan dingin itu. Entahlah yang ada di kepala Ibu hanyalah kamu bisa segera lahir dengan selamat.

Akhirnya 11.45 waktu Melbourne terlahirlah kamu nak.Kamu ternyata seorang bayi perempuan yang manis dan mungil.  Kami baru tahu bahwa kamu perempuan karena memang tak ada proses USG untuk memastikan jenis kelaminmu selama check up rutin ke rumah sakit.   Hikks kamu cuma 2.5kg, Ibu agak kaget karena Ibu tak membayangkan kamu semungil itu, terlebih dibandingkan dengan kenaikan berat badan Ibu. Hanya sebentar kamu dibiarkan dipeluk di dada Ibu. Tubuh mungilmu menimbulkan rasa khawatir sehingga kamu langsung diselimuti dan dihangatkan. Di luar itu rasa syukur Ibu membuncah, akhirnya bisa memelukmu dalam kondisi selama setelah penantian yang cukup lama.

Saat yang paling berat adalah saat pemulihan. Saat tubuh Ibu menggigil kedinginan antara sadar dan tak sadar, iya semacam "sakaw" kah itu? Tentu ini karena pengaruh obat bius yang disuntikkan sebelum proses sectio. Perlu Kakak tahu, pada tahap inilah selalu Ibu merasa  "ketakutan" karena saat harus melewati proses pemulihan dan netralisasi dari pengaruh obat bius inilah  Ibu seperti dihadapkan oleh sesuatu yang sangat dekat dengan ketiadaan. Iya selalu seperti itu dari 3 kali proses yang harus Ibu alami mendapatkan Kaka, dek Zaha dan dek Paksi.

Rasa khawatir dan takut berikutnya adalah saat Ibu sudah dizinkan pulang ke rumah. Ibu tak yakin, Ibu bisa merawatmu terlebih PR Ibu cukup banyak yang paling utama adalah menaikkan berat badanmu. Ibu hanya berdua dengan ayah, dan guru Ibu hanya buku dan informasi dari internet. Belum lagi kebingungan Ibu dengan luka operasi caesar yang tak terpikir akan Ibu alami sebelumnya. Oh iya kulitmu tampak mengelupas karena kamu terlalu lama di perut Ibu sedangkan air ketuban Ibu sudah tidak bagus kondisinya. Meski terasa berat dan menimbulkan tekanan yang sangat berat, Ibu percaya bahwa kita (Ibu, ayah dan kamu) akan bisa melewatinya bersama.

Hmm saat itu Ibu juga masih punya PR satu research paper untuk mata kuliah terakhir yang Ibu ambil. Mungkin itu juga yang membuat Ibu makin tertekan, iya hari demi hari deadline penyerahan a ten thousands words research paper semakin dekat. Sungguh sejujurnya Ibu tak percaya bahwa akhirnya kita bisa melaluinya nak. Meskipun Ibu harus mengajukan extention atas penyerahan paper tersebut, namun akhirnya selesailah semua tugas belajar Ibu di Melbourne University dengan hadiah paling indah sesosok bayi mungil yang cantik. Matahari Kebahagiaan Ibu, Alinga Nasywa.

Selain ayah, sistem pelayanan kesehatan di Australia sangat membantu Ibu bisa melewati semua masa-masa awal menjadi Ibu yang sangat mendebarkan itu nak. Sehari saja sejak Ibu pulang ke flat. Seorang midwife dari posyandu terdekat berkunjung ke rumah, melihat kondisi Ibu dan kamu serta memastikan Ibu bisa menghandelmu dengan baik. Di sana ada pula posyandu, di mana para Ibu baru berkumpul dan diberi berbagai materi-materi dasar merawat bayi tentu saja selain pemeriksaan kesehatan dan kondisi bayi dan Ibu secara keseluruhan. Di forum ini Ibu-Ibu dan (ayah) baru bisa sharing dan saling belajar.

Tapi sampai beberapa hari, berat badanmu tak meningkat signifikan, padahal ASI ibu sangat berlimpah. Yang terjadi ibu mengalami nipple rush, yang saat itu Ibu pikir hal yang wajar karena ini pertama kalinya Ibu menyusui. Ternyata setelah diberi treatment masih berlangsung kesulitan menyusu dan luka di nipple Ibu, sang midwifes menyarankan Ibu untuk membawa Kakak ke salah satu unit counselling di Royal Women Hospital  yang menangani berbagai permasalahan bagi new born babies. Setelah dilakukan pengamatan selama beberapa jam sekaligus tanya jawab dengan ayah dan Ibu. Mereka akhirnya berkesimpulan, luka di payudara Ibu dan sulitnya kamu menyusui dikarenakan "tounge tie".

Akhirnya disarankan agar sesegera mungkin untuk me-release "tounge tie" itu. Awalnya tentu agak ngeri, namun mereka meyakinkan itu tidak menyakitkan sama sekali. Selain akan membuat proses menyusui menjadi jauh lebih baik dan akhirnya bisa membuatmu tumbuh kembang dengan baik. Dengan menggunting tounge tie ini, menghindari kamu dari "cadel" kak. Finally we say yes, dan alhamdulillah hanya  sesaat setelah digunting ikatan di bawah lidahmu, kamu menangis namun langsung Ibu susui. Setelah itu kamu langsung tenang. Alhamdulillah Ibu dan ayah telah memutuskan hal yang seharusnya.

Ah Kakak, banyak lagi yang ingin Ibu tuliskan di sini, sebagiannya sudah pernah Kakak dengar langsung dari Ibu, hmmm apa yaa, butuh waktu 12 hari untuk puput tali pusarmu, haduuh lama nian kak. Ibu sampai khawatir, am I doing right?? Si mungil nan exotic, begitulah para Ibu-Ibu dengan bayi bule-nya itu memanggilmu. "Your baby has such beautiful skin" begitu mereka mengomentari kulit coklatmu yang manis layaknya madu :). SubhanaAllah Kak, tak terniali pengalaman yang Ibu (dan ayah) dapatkan dari memilikimu, mengandungmu hingga menghadirkanmu ke dunia. Yang paling berkesan adalah pengalaman ini membuat Ibu belajar mandiri menjalani kehamilan dan pasca melahirkan. Tak akan terganti oleh apapun, indah nian untuk dikenang dan karenanya Ibu banyak belajar... banyak sekali. Sungguh penuh dada Ibu akan rasa syukur mengalami semua keindahan itu Kak.

Hari ini 24 September 2014, tepat tujuh tahun usiamu sayang. Be my lil smart, beautiful and lovely girl as always. Jangan lupa be strong...jangan mudah menangis dan  ngambek lagi, dulu sebelum ada adik-adikmu kamu sangat ceria dan periang. Bahkan saat kamu terjatuh karena berlari-lari, kamu akan bangkit sendiri dan bilang: "ndak papa, ndak papa...ndak akiit". Lalu memberikan senyuman termanis di wajah mataharimu. Semoga kamu jauh lebih kuat seiring usiamu, memahami bahwa cara pandang positif sangat penting dalam memandang hidup ini kelak sayang. 

Hidup akan menjadi berat saat kau tak memasangkan kaca mata positif, tapi hal yang sebaliknya sangat mungkin terjadi segalanya menjadi lebih indah dengan cara memandang positif, dengan senyum manismu. Jangan mudah marah dan ngambek ya sayang... Ibu sayang padamu sejak hari Ibu tahu kamu akan jadi bagian hidup Ibu, sampai kapanpun. Sikap tegas dan "keras" Ibu dan mungkin menuntutmu lebih karena kamu memiliki dua adik yang menjadikanmu panutan. Maafkan Ibu jika hari-hari lalu dan mungkin yang akan datang, Ibu tak selalu seperti yang engkau mau... whatever semoga segala kebaikan menjadi bagian dari hidupmu ke depan. Semoga kasih sayang Allah akan selalui menaungimu...

16 comments

  1. saya diawal pernikahan pun sama, banyak yang memandang negatif dan tidak jarang cibiran datang, bahkan itu dari keluarga sendiri, "masih kuliah kok dah bikin anak, pasti berantakan nanti rumah tangga sama kuliahnya...!!!". Tapi Alhamdulillah kita hanya berkewajiban merencanakan dan berusaha sekuat tenaga, masalah hasil biarlah Allah yang menentukan, dan suara2 itu sudah tidak terdengar lagi.
    ====================
    cara ternak kelinci pedaging buat pemula

    ReplyDelete
  2. selamat ulang tahun kakak, pasti besarnya akan sehebat mama :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih tante...smoga lebih baik dlm segala hal dari ibuknya...amiin

      Delete
  3. Hebatnya dirimu mbak melalui semua maaa kehaliman n menyusui saat kuliah S2 diluar negeri lg.. aku jg ngalamin hal yg sama mbak..bedanya aku kuliah di UGM aja... stres krn beban kuliah anakku lhir di bln kedelapan beratnya jg 2,5kg n u know what anakku jg sensiii n gampang nangis bgt :(

    Anyway happy birthday kak Alinga... semoga jd anak shalihah..amiinn ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih tante muna... hahaha jangan2 efek demanding kuliah ya mak...mrk jd super sensi...

      Delete
  4. Selamat ulang tahun mbak untuk anaknya, semoga semakin pintar :)

    ReplyDelete
  5. Selamat ulangtahun ya Kakak.. hamil pertama ternyata banyak sekali kesannya :'(

    ReplyDelete
  6. Selamat ulang tahun kak al, wah saya juga sedang hamil mbak, bedanya saat ini saya sedang jauh dari suami. Karena hamil, saya tidak bs menyusul suami yang sdg studi di luar. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada kendala walau kadang rada2 sensitif juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih tante. Waah smoga lancar yaa sampai hari H..tetep sehat, semangat dan positif thingking

      Delete
  7. Terdampar di postingan iniiii. Semoga menjadi matahari Ayah dan Ibu ya Alinga, matahari di dunia dan akhirat. Amin :)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.