Menulis dalam Porsi yang Tepat



Mengakhiri tahun ini alangkah baiknya menengok ke belakang. Melihat perjalanan selama satu tahun. Setelah scroll, klik kanan, klik kiri, scroll lagi berhentilah saya pada sebuah tulisan. Ada rasa bahagia menyelusup. Membaca rangkaian kata demi kata. Binar-binar mata rasanya tak bisa dicegah menikmati gambar-gambar penuh cinta dan keceriaan. Tulisan tentang perjalanan bersama keluarga kecil saya. Pengalaman family trip pertama yang cukup sukses mengakhiri tahun 2013 dan menyongsong tahun 2014.

Saya bukan mau membahas ulang tulisan saya itu ya. Kalau penasaran bisa diintip di sini ceritanya. Bisa dibilang awal tahun ketika saya menulis, saya tengah semangat-semangatnya kembali ngeblog. Tepatnya sejak beberapa bulan sebelumnya bergabung di Kumpulan Emak Blogger dan tersengat semangat para emaks yang rajin berbagi lewat blogging. Saking semangatnya tulisan saya tentang perjalanan travelling tadi panjang sekali. Saking panjangnya yang membaca harus kuat jari karena harus scroll berkali-kali. Yup, maklum masih NyuBi, tapi sebagai newbie saya beruntung karena kemudian mendapat masukan dari blogger lain yang berkenan mampir dan meninggalkan kesan di kolom komentar.

Pelajaran gratis namun berharga dari comment yang masuk itu salah satunya bahwa tulisan saya termasuk kategori amat sangat panjang. Meskipun ide dan alur tulisannya menarik, tapi tulisan yang terlalu panjang akan melelahkan pembaca. Jadi??? Iya sebaikknya cerita dibagi dalam beberapa sekuel atau bagian dalam postingan yang berbeda. Boleh tulisan bersambung bisa juga per tema yang ingin kita sajikan. Hmm saya mencoba mencerna dan kemudian membaca kembali tulisan saya dari awal. 

Sebetulnya saya sudah membaginya dalam sub-sub judul berdasarkan kegiatan per hari. Namun karena informasi yang disampaikan sedemikian padat sehingga pembaca bisa jadi kurang menikmati cerita yang ingin saya sampaikan. Seharusnya saya bisa membaginya misalnya bisa dibagi dua tema/postingan, travelling selama di Yogya dan di Cirebon. Bisa juga dibagi berdasarkan hari, lalu disambungkan antar tulisan, atau misalnya berdasarkan tujuan wisata yang dikunjungi. 

Tulisan yang terlalu panjang dengan tema dan materi yang padat justru mengurangi kesempatan kita untuk menguraikan banyak detil yang bagus untuk ditulis. Hal ini bisa jadi karena kita sendiri sadar bahwa tulisan tersebut mungkin akan terlalu panjang. Padalah untuk sebuah tulisan mengenai perjalanan atau trip, detil peristiwa dan gambaran objek menjadi sisi menarik untuk diulas lebih dalam. Karena fokus untuk menyelesaikan tulisan yang panjang tersebut, kita akhirnya “tanpa sadar” melewatkan ulasan menarik di beberapa bagiannya. Sayang bukan??? Jadi be wise...jika kita membuat pembaca atau kita sendiri menscroll atau menskip beberapa paragrap itu artinya tulisan kita  terlalu panjang dan menjadi kurang menarik. 

Saya kemudian tergerak untuk lebih menata tiap postingan. Berusaha membuat tulisan yang nyaman dan bisa dinikmati dalam porsi yang tepat. Jika memang materi dan substansi yang harus ditulis cukup panjang, tidak masalah dengan membuat postingan berseri. Justru bikin penasaran pembaca dan mengajak mereka membuka postingan terkait.

Tapi ada lho sisi positif dari postingan travelling silaturahmi saya tadi. Kalau menurut saya sih, potonya bagus-bagus. Perjalanan mengunjungi berbagai tempat yang cantik dengan peristiwa menarik yang tertangkap kamera. Poto yang saya muat mungkin justru menjadi daya tarik utama. Jadi, usahakan menyajikan poto atau gambar yang baik untuk setiap postingan. Meskipun sifatnya pelengkap, tetapi poto punya nilai tambah yang signifikan.

18 comments

  1. Pengin belajaar nulis postingan travelling deh, mak Ophi. kayaknya seru bingits. Slm sukses utk GAnya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga masih belajar mak Chris..awalnya suka mupeng klo baca tuliaan travel blogger gt hihihi. Btw makasih yaa

      Delete
  2. Semoga sukses GA-nya kak :))) kalo ngomongin soal tulisan blog sih, aku cenderung menulis apapun yang bisa aku tulis.. ada ide apa, langsung aku tulis. kalo pun blm sempat aku tulis biasanya aku tulis di buku biar gak lupa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih...iya dpt ide dan bisa menuangkannya scr fresh from the oven itu yg tidak gampang buat saya...mestinya mmg bisa ditulis di tempat lain dulu yaa

      Delete
  3. saya juga termasuk yang suka menulis panjang, Mak. Tapi, seringkali saya juga kesulitan untuk memotong. Akhirnya saya lebih memilih bagaimana untuk bisa membuat tulisan saya menarik. Jadi biarpun panjang, orang gak akan cape. Masih harus banyak belajar sih saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak Myra..basically sy juga sukanya nulis panjang gt. Makanya suka keenakan hahaha. Jd klo ada GA atau contest yg membatasi kata sy jd tertantang dan sekaligus latihan membuat tulisan dg porsi yg nyaman dibaca

      Delete
  4. Mmmm saya juga termasuk yang senang nulis panjang2 mak, makanya klo dibatasin jadi bingung, tapi sekarang mulai dikurangin sesuai kebutuhan aja hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak sama saya juga niih...klo sy sih saat ada GA atau contest yg membatasi jumlah kata jd tantangan tersendiri utk mengompres tulisan dg ide yg ada skaligus latihan mak

      Delete
  5. Saya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
    Semoga sukses

    Salam saya
    #84

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih om... sy jd merefleksi diri krn ada GA ini om

      Delete
  6. hmmm... selama ini saya kurang memperhatikan kata per kata nya, klo kepanjangan juga orang males liatnya yaa.. hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm ini lg proses belajar juga mak. Ternyata penting jg..
      Dan kita bs berlatih kok utk itu

      Delete
  7. Assalammualaikum mba Ophi,
    wah makasih sudah sharing loh mba, saya juga dulu "fans menulis blog yang panjang" haha :D
    karena memang keasyikan menumpahkan semuanya ke posting blog tersebut, lama-lama saya juga belajar untuk menulis secukup & seporsinya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alaikum salam sayang...
      Iya saya juga masih suka begitu kok hihihi...
      Makasih.mampir yaa

      Delete
    2. Alaikum salam sayang...
      Iya saya juga masih suka begitu kok hihihi...
      Makasih.mampir yaa

      Delete
  8. wah, kebalikan ma saya, mak. lha saya jarang nulis panjang kecuali tutorial ato postingan kontes/ review. jadinya saya malah jarang update blog nih... : (

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha justru kalo biasa nulis pendek harusnya jadi sering update maak..

      Ayooo semangatttt hihi

      Delete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.