Suatu Senja di Georgetown

Pertama kali Touch down di Bandara Washington DC, lalu diantar ke hotel di jam jelang tengah malam. Kami langsung iseng bertanya pada Teddy, salah satu panitia Workshop dari IRI tentang tempat yang recommended untuk sightseeing di DC. Georgetown merupakan jawaban pertama. Georgetown juga menjadi rekomendasi beberapa teman partisipan dari negara lain yang sudah lebih dulu sampai ke DC.



Menahan diri dari rasa penasaran selama hampir seminggu, akhirnya di hari terakhir workshop yang kebetulan acara selesai lebih cepat dari jam biasanya, saya dan beberapa teman yang belum menyempatkan diri mengunjungi Georgetown bersepakat menyempatkan diri melihat kota kecil yang katanya eksotis ini. Awalnya kami berencana pergi dengan Metro, kereta cepatnya DC. 

Namun mengingat jumlah kami cukup banyak, kami mencari cab atau taksi yang muat membawa kami bertujuh. Saya dan rekan dari Indonesia, dua orang rekan dari Haiti, dua orang rekan dari Timor Leste dan satu rekan dari Kosovo. Dengan Cab, total biaya untuk sampai ke Georgetown yang letak sudah menepi ke arah luar kota hanya 26 USD yang kemudian kami bagi bertujuh. Maklum sudah mau tongpess jelang pulang kembali ke tanah air. Oh iya cuaca sore itu cukup bersahabat. Beberapa sore selama seminggu kami di DC hujan tak absen seharipun menyapa kami di sore hari.


Hanya sekitar 15 menit, kami sampai ke sana. Kami turun di ruas jalan yang tampak berbeda dengan suasana DC yang dipenuhi gedung megah dan tinggi sebagai pusat perkantoran pemerintah. Sepanjang jalan ini suasananya sangat cozy, dengan arsitektur yang unik ala kota-kota kecil di Eropa. Jejeran toko, butik, resto, cafe dan pub dengan bangunan yang khas dan unik, serasa kembali ke beberapa dasawarsa lampau. 



Ternyata Georgetown merupakan salah satu kota bersejarah dan berada di pinggir sungai Potomac. Di distrik itu juga terletak Dumbarton Oaks Research Library and Collection, yakni koleksi dan perpustakaan riset yang bisa dikunjungi khalayak umum. Dikabarkan pada tahun 1944, delegasi dari Amerika, Inggris, Uni Soviet dan Tiongkok bertemu di Dumbarton Oaks membicarakan berbagai cara untuk mengamankan perdamaian yang adil dan langgeng di dunia.

Namun, sekarang tempat ini menarik banyak pengunjung bukan semata-mata karena sejarahnya, tetapi juga karena keindahan tamannya yang menawarkan kedamaian di tengah kota yang hiruk-pikuk. Di sana ada berbagai jenis bunga dan pohon berikut kolam dan air mancur. Hampir semua patung di taman itu terbuat dari batu kapur yang didatangkan dari negara bagian Indiana. Tumbuh-tumbuhan hijau dan bunga bermekaran mengelilingi kolam hias di taman itu. Lagi-lagi karena waktu kami tak sempat mencapai taman ini. Hiksss
Credit Dumbarton Oaks

Di Kota ini pula terletak universitas terkenal, yakni Universitas Katolik Georgetown. Sayangnya karena keterbatasan waktu saya hanya melewati tempat tersebut saat berjalan menuju ke Stasiun saat kami hendak kembali ke DC. Hanya sempat memotret dari kejauhan. Suasana jelang malam membuat hasil poto tak begitu maksimal. Andai cukup waktu tentu menyenangkan sekali bisa mengeksplor lebih lanjut university dan librarynya.

Georgetown sangat menarik, cantik, dan fashionable. Bangunan-bangunan yang ada di sekitar Georgetown dilengkapi arsitektur sangat unik. Banyaknya restoran dan cafe serta butik-butik fashion di sepanjang jalan, membuat Georgetown menjadi salah satu tempat hang out favorit di Washington, D.C. Rupanya, Georgetown juga beberapa kali menjadi lokasi shooting film-film terkenal, seperti The Exorcist, All The President’s Men, St.Elmo’s Fire, Transformers, Minority Report, dan masih banyak lagi.


Suatu senja yang cantik di Georgetown. Kami hanya sempat menikmantinya dalam waktu tak lebih dari tiga jam saja. Berjalan sepanjang jalan dengan suasana dan bangunan yang khas. Sempat masuk ke beberapa toko dan butik yamg dari luar tampak oldies namun modern di bagian dalam.  Kami mengejar senja menuju stasiun Metro karena kami harus istirahat dan bersiap kembali ke tanah air masing-masing esok harinya. Suatu senja yang terasa sangat cepat beranjak.

20 comments

  1. Duuh pengen kemari, gegara nonton film dg setting kota ini ;) *ngayal dulu

    ReplyDelete
  2. Beruntungnya mak bisa menjelajahi belahan bumi lain:)

    ReplyDelete
  3. suasana kotanya bagus ya..bersih dan tertata rapi..

    ReplyDelete
  4. fotonya cakep cakep mak.. :) seru pastinya ya... oh ya urun saran aja, gimana kalau fotonya di watermark? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak hmm iya ini blm smpt diedit2 cm digabung doang mestinya sih begitu ya mak

      Delete
  5. aduh bagusnya... sama aja ya senja di sana sama di bandung hehehe ya bedanya itu negara orang. di negara sendiri mah asa udah biasa :D di negara orang pengalamannya jadi lebih spesial gimanaaaa gituh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya maak...semua senja selalu indah cm ya itu td klo di sana no polution, bersih, tertata truss ga berantakan suasananya....satu lagi dinggiiiin dan adem hehehe

      Delete
  6. Indahnya...tampak nyata s3kali senja yg luar biasa indah terabadikan lewat fotonya mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak irma...sayangnya tidak.bisa lama2 menikmatinya krn harus siap2 pulang...

      Delete
  7. mak Ophiiii...sayang waktu itu ngg sempet mampir ke New York yaaah..kan kita bisa kopdaran hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak indaah...smoga ada kesempatan lain yaaa *amiiin*

      Delete
  8. Menyenangkan banget ya mak. Bikin iri. huehuehue...angle fotonya cantik pula. Jadi, langsung ngebayangin suasana di sana. Salam kenal, mak Ophi

    ReplyDelete
  9. Aaakkk..mak ophi kereeennn...ke georgetownnya cm sebentar y mak, 3 jam, etapi lumayan lah y mak, drpd nggk sm sekali...
    Weis keren dah kerennn mak ophi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya waktunya mepet dan terbatas mak... tp setidaknya nilangin penasaran dah msp sana mak

      Delete
  10. kotanya cantiik....asiknya mak bisa mampir kesana...

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.