Jalan Jajan di Kota Malang

Kunjungan ke Malang beberapa bulan lalu masih menyisakan sepotong cerita. Tidak sah rasanya kalau tidak ada kisah tentang jelajah kuliner di sana. Meski bukan pertama kalinya ke Malang, namun semua cerita jalan jajan saya di kota Malang kali ini merupakan pengalaman pertama. Yang bukan pengalaman pertama, saya skip aja yaa. Selain kembali icip-icip Es Krimnya Toko Oen plus kemarin nyobain krim sup asparagusnya, saya punya beberapa kisah seru menjelajah kuliner Malang. Kemana aja?? yuuk kita cap cus....

Sup Asaparagus Kepiting Toko OEN



Bakso President

Pangsitnya uhuyyyy
Naah ini katanya sih belum sah ke Malang kalau belum nyobain Bakso yang satu ini. Waalah untungnya akhirnya saya kesampean ke sini hehehe. Jadi sudah sah yaa, saya ke Malang. Bakso President ini punya nama tersendiri terutama bagi penggemar bakso. Kabarnya tempat langganannya Anang dan Ashanti lhoo. Lokasinya yang bikin bakso ini makin unik. Yup, posisinya tepat di depan sebuah rel kereta. Beneran lhoo pas banget, sekitar satu meter saja dari jajaran kursi di luar warung bakso ini sepasang rel kereta yang masih aktif membentang. Kalau saya tak melihat sendiri ketera lewat, pasti saya pikir relnya sudah tidak aktif. Saya menyaksikan sendiri kereta lewat di atas rel tersebut. Hanya itu keunikan Bakso President ini??


Es Campurnya Bakso President seger...


Yuuk kita lihat menu yang mereka tawarkan. Segala jenis bakso - yang jujur baru saya temui di sini - tersedia di sini, Jadi baksonya tidak hanya bakso konservatif yang terbuat dari daging sapi hehehe. Ada bakso dari beragam jeroan, bakso telur, bakso yang lebih tepat disebut bakwan atau pangsit dengan beragam bentuk yang unik dan menggugah selera. Yang paling ngehits tampaknya adalah bakso bakarnya. Kuah yang segar dan tidak terlalu kental perasa tambahan -lidah saya biasanya langsung kasih alarm saat makanan menggunakan perasa tambahan yang terlalu banyak. Yup, cucok disantap saat suasana terik dan tentu saja lapar hehehe. lengkapi dengan es campurnya yang juga menggoda.
Bakso Bakar Jagoannya


Ronde Titoni

"Kalau ke Malang, jangan cari makanan yang biasa ketemu di Jakarta mbak.., cobain yang ga ada di tempat lain" . Begitu  yang disampaikan salah satu narasumber diskusi kami di Malang. Naah yang ini harus dicoba, wajib. Pas banget selesai diskusi sore itu suasana menggelap lalu dibarengi hujan. Waah gak salah nih, hujan-hujan kita cari kehangatan. Yup, namanya Warung Ronde Titoni yang berdiri sejak 1948. Kuat banget yaa berdiri puluhan tahun hiks *dilempar ronde*
Angsle yang manis hangat dan gurih
Ronde campur, disediakan kuah ronde terpisah
Di sini tersedia beragam menu ronde, ada ronde basah, kering, dan campur. Saya juga baru tahu, karena penasaran saya pilih yang ronde campur, yang ternyata berupa ronde kering bulat dengan isian kacang lalu dilengkapi dengan smenagkuk kuah jahe manis. hangat dan segar. tersedia juga menu lain seperti angsle, cakwe dan roti goreng. Angslenya juga top, kami memesan dua untuk dicoba beramai-ramai. Yang membedakan dari ronde, selain isiannya yang lebih variatif kuah angsle memakai santan kental sehingga selain hangat terasa gurih di lidah.

Ronde Kering


Macam-macam menu di Ronde Titoni

Depan Ronde Titoni ada sate ayam yang lumayan enak lhoo. Kami tak lupa icip-icip juga meski sebetulnya seporsi ronde dan icip-icip angsle sudah cukup bikin kenyang. Hmm sayangnya sate ayamnya lupa dipoto. Tapi standar lah yaa gambarnya... iyaa daging ayam ditusuk-tusuk hahaha.

Cafe Ria Jenaka





Naah, kalau mau mencari suasana yang lebih kekinian, pilihannya ke Cafe Ria Jenaka. Suasananya yang cozy dan nyaman membuat acara makan bisa disambi diskusi tanpa kehilangan selera makan. Sesuai namanya, tempat ini semacam cafe dengan nuansa jadul alias vintage. Tampak dari penataan interior, meja makan dan kursi, hiasan di atap ruangan dan hiasan pelangkapnya. Namanya cafe, tentu dingin, nyaman karena ber AC. Yang pasti berlama-lama mengobrol di cafe ini kelihatannya asik dan nyaman.
Interior yang jenaka

Meja Kursi jadul...

Menu makanannya beragam, meski tampaknya menu tradisional namun disajikan secara modern ala cafe. Sayangnya waktu ke sana gak nanggung sehingga pesanan saya lebih menu food combining friendly. Rujak timun dan bengkuang, yang sayangnya bengkuangnya habis jadi tinggal timun. Kami juga pesan singkong goreng yang ternyata enyaak, gurih, kering di luar namun empuk di dalam. Minumnya ada yang pesan teh, kopi, saya sih pesan jus wortel.  Saya sempat melirik ke menu pesanan meja sebelah, seperti saya sampaikan meski menunya makanan tradisional tapi tampilannya keceh dan menggoda selera.
Singkong Goreng

Rujak Timun

Jus Wortel pesanan saya...

Warung Pecel Bu Susi dan Es Campur Pojok Sempu 
Warung Pecel Pojok Sempu

Hmm ini agak sedikit ke pinggiran, kami diajak makan siang dan jajan yang bukan Bakso. Setelah beberapa hari sebelumnya setiap bertanya referensi makan selalu dijawab dengan bakso hahaha. Mau ketemu sayur yang seger-seger dengan suasana yang lebih membumi. Melajulah kami menuju Pojok Sempu. Sekali dayung satu dua makanan terkonsumsi hehehe.
Pecelnya yang maknyosss

Yup persis di pojokan jalan yang berjajaran dengan kali yang lumayan besar Sebuah gerobak dengan tulisan Warung Pecel Bu Susi dan gerobak es di sebelahnya yang tak kalah ramai. Kami memarkir kendaraan, memesan menu pecel yang meski dijajakan di gerobak namun cukup variatif dan mengambil tempat duduk berupa kursi panjang dengan meja panjang di tepian kali. Ditemani hembusan angin yang mengurangi teriknya siang. Hmm enak nih kayaknya.

Beragam rebusan sayuran hijau dan toge disiram bumbu kacang. Boleh memilih yang pedas atau sedang. Lalu di tutupi peyek yang menggoda, ada peyek kacang dan peyek teri. Selain itu ada pilihan menu tambahan seperti telor asin, empal, sate usus dan jeroan ayam dengan bumbu kelapa dan beberapa lauk rumahan lainnya. Saya sih pastinya tanpa nasi karena menunya versi protein hewani, ada telur asin dan sate jeroan.
Es Campur 

Tak lengkap rasanya jika tak memesan es yang diramu secara tradisional di gerobak sebelahnya. Semacam es gusruk, es batu yang digusruk lalu ditambahi isian es campur dan kuah air santan manis dengan warna pink dari syrup cocopandan plus roti yang juga disiram syrup. Disajikan dalam satu gelas besar, dengan cendol sagu dan ketan merah dengan tutup roti tadi. Tampaknya sengaja roti dipisahkan agar sensasi menyantap es ini bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Ada yang merobek-robek rotinya lalu memasukannya ke dalam gelas. Lalu disantap dengan esnya. Ada yang menikmati rotinya terlebih dahulu dengan mencelupkannya ke dalam es.What a perfect life... *glek

Bakwan Malang Pujasera Kampus Unibraw Malang

Nah ini yang murah meriah *sumpah murcee boook* tapi tak kalah enyak. Hari pertama sesampainya di hotel, chek in, trus harus segera ketemu narasumber. Hmm kita makan siang di mana nih??? pas banget sebelah hotel tempat kami menginap ternyata sebuah kampus. Jalan yang kami lalui menuju hotel bersisian dengan pujasera kampus. Yups bisa ditebak lha yaa, kenapa makanan jadi murah, karena target pasaranya memang mahasiswa. 
Bakwan Malang yang muarh meriah tapi enyaaaak

Kami beruntung karena pas memilih stand untuk makan siang kali itu, sebuah stand bakso atau bakwan malang yang cukup ramai. Hayuuhlah panasnya cuaca Malang yang katanya dingin ini membuat kami ingin mengisi perut dengan makanan berkuah yang segar-segar pedaaaz.   Uniknya, semua bakso di tempat kami makan hanya dihargai 500 rupiah perbuah selain bakso isi daging/urat dan telor yaa. Jadi semacam pangsit, bakwa, tahu, dan bakso-bakso kecilnya itu. Kita bahkan bisa meracik dan memilih sendiri, abangnya tinggal memberi kuah. Saya minta tambahan sayur sawi hehehe padahal itu temennya mie ayam. Untuk satu mangkok besar bahkan teman saya hanya dikenai 4000 rupiah..Kok??? iya karena isinya bakso-bakso kecil plus beragam pangsit bakwan dan tahu yang hanya 500 rupiah per buah tadi 8 buah hanya dibayar 4000 rupiah. Haishhhhh ramah banget sama kantong mahasiswa kan???.

Gimana seru kan cerita jalan jajan saya di Malang. Malang (dan Batu),  merupakan kota kecil yang asyik untuk dieksplore, mulai dari wisata alam, budaya, hiburan hinga kuliner. Hmm jadi ngebayangin kira-kira kendaraan macam apa ya yang pas untuk memuaskan kita jalan jajan di Malang? Apagi Ayah Trio Krucils sempat melempar ide untuk mengisi jadwal berlibur kami tahun ini di Kota Malang. Hmmm... Ayah, Ibu, plus Trio Ka Alinga, Ka Zaha dan dek Paksi yang sedang aktif-aktifnya. Pasti butuh kendaraan yang nyaman dan tentunya aman dung ya... 


24 comments

  1. Banyak juga ya Mbak ragam kuliner dan tempat jajan di Malang.. Aku sdh lama sekali ke Malang dulu tahun 1999 dan 2002.. Saat itu mengunjungi adik yg ikut suaminya tugas belajar di Unbraw.. Dulu itu kami sering ke alun2 kota Malang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kmrn alun2nya lg direnovasi mbak... iya masih banyak lagi wiskul di Malang ini baru sebagian

      Delete
  2. Siang2 puasa gini liat warna es campurnya seger banget ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayooo nanti pas buka bikiiin eh beliii hahahaha

      Delete
  3. Aduh itu makanannya bikin ngiler. Jadi pengen ke Malang....

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi jangan ngiler sekarang mak Nia...nanti aja klo udah di Malang hehehe

      Delete
  4. Baca ini jadi kangen malang akuu toh mbaaaa :'(
    Kuliner dan suasana Malang itu ngga bisa dilupakan hik hik hik

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihiyyyy ada yang kangen Malang jadinya, yuuuk balik lagi yuuk

      Delete
  5. Wahh seru banget mba kulinerannya..membantu banget nih referensinya kalo ke Malang.

    ReplyDelete
  6. Dek Paksi sama kya tante sukanya mobil merah hehehe.... eh tapi jadi kangen berat sama bskso bakar. Emang enak bingits ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tossss auntie cantiik, iya siap cheating ya demi Bakso Bakar, bisa dibawa pulang sbg oleh2 lhooo bakso bakarnyaa

      Delete
  7. Semua makananya bikin ngiler -____- jadi pengen cepat cepat buka puasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. lempar tisu buat elap iler hehehe.... mudah2an ga batalin puasa yaa hahahaha.

      Delete
  8. bakso president pokoknya jadi menu wajib mba kalo ke malang.. ada juga bakso2 lain yg wajib dicoba krn rasanya juga ga kalah sama president :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah Nyonya Besar tuh di Malang yaa??bukannya di Surabaya ya??? waah klo tahu kita kopdar yaaks ...lupa akuuuh

      Delete
  9. Baca tulisanmun bikin aku kangen n pgn ke malang mbak ophiiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi asiiiik ada yang kangeen, ayook ke Malang yuuk

      Delete
  10. di kota Malang banyak wisata kulinernya ya mba

    ReplyDelete
  11. hahahaha...kayaknya salah nih liat page ini siang hari bolong :)...semua tampaaak enaaaak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha maapkeuuun mak insav... mana di sana puasanya lama lagi yaa
      Sabar maak

      Delete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.