Syurga Anak Desa: Kenangan Masa Kecil

Menceritakan masa kecil ibarat melihat bintang jatuh. Membuat kita begitu bersemangat namun kemudian sedikit kecewa karena  ia sudah berlalu. Meski tak semua bagian dari masa kecil terisi cerita indah namun alhamdulillah ada memori indah yang  tersimpan. Salah satunya kenangan menjadi anak desa. Desa dengan segala keindahannya yang sering kita baca di buku-buku cerita. Saya menyebutnya syurga anak desa.  Anak desa yang menjalani hari-hari penuh keceriaan dalam lingkungan alam desa yang sangat bersahabat.

Dek Paksi masih bisa menyaksikan sebagian kecil bukti sejarah masa kecil Ibunya sebagai anak desa

Yuuk kita putar mesin waktu dan kembali ke masa itu, 30 an tahun yang lalu...

Gadis kecil berkulit coklat  itu dengan seru dan ceria bermain-main dan mandi di sebuah sungai yang biasa disebut Kali Gede. Sungai dengan bebatuan besar dan air yang deras dan jernih. Sungai yang membentang membelah pesawahan di kaki bukit yang biasa disebut Gunung Lumpang. Ia tak sendiri, ramai kawan-kawan kampungnya bermain-main juga di sana. Suara gemericik dan guruh air kalah oleh suara hiruk pikuk anak-anak yang bersorak gembira menikmati serunya bermain air.

Gadis kecil berkulit coklat tidak bisa sering-sering mandi di Kali Gede. Hanya saat diberi izin dan beramai-ramai dengan kawan-kawannya. Laki-laki dan perempuan. Lain waktu Ia  tetap bisa mandi di Kali yang lebih kecil. Airnya tak kalah jernih. Uniknya di sepanjang kali kecil ini sangat mudah menemukan udang-udang kecil. Ia senang “memburu” udang-udang kecil yang jika dikumpulkan dan digoreng rasanya sangat gurih.  Hmm mungkin itulah kenapa daerah ini disebut Cirebon. Ci dari kata Cai yang berarti air. Rebon yang berarti udang kecil.

Air yang mengalir di Kali Gede dan kali-kali kecil di kampung berasal dari air pegunungan. Mungkin dari sumber air di sekitar pegunungan kaki gunung Ciremai. Apakah kondisinya masih sama saat ini?. Kali Gede masih ada, bebatuannya masih tampak gagah berserakan sepanjang kali. Namun kini makin dangkal dan terasa lebih sempit. Yang paling menyedihkan warna air tak lagi bening namun abu-abu kecoklatan. Kali kecil tak jauh berbeda, kini makin dangkal dengan abu-abu kecoklatan. Udang rebon itu rasanya sulit ditemukan di sana. Pabrik batu alam di desa tetangga yang membuang limbahnya ke kali membuat suasana desa yang indah dengan kali yang bersih dan udang rebonnya tinggal sepenggal cerita.

Gadis kecil berkulit coklat tengah berada di tengah sawah. Di atas gundukan jerami sisa panen. Mengais-ngais tumpukan jerami. Wajahnya sumringah saat mendapat sesuatu dan memasukaknnya ke dalam plastik. Oh ternyata ia mendapati jamur di atas tumpukan jerami. Ia  senang sekali bisa membawa pulang banyak jamur jerami untuk dimasak. Hmm oseng jamur yang menggoda membuatnya semangat. Pindah dari satu tumpukan ke tumpukan jerami yang lain.

Gadis kecil berkulit coklat sudah menjadi Ibu dari dua gadis kecil
berkulit coklat dan berkulit kuning dan seorang anak lelaki dengan masa kecil mereka sendiri

Lain waktu gadis kecil itu juga semangat memunguti buah cengkih yang berjatuhan di bawah pohonnya. Ia mengumpulkannya, lalu Ibunya di rumah menjemur dan mengeringkannya. Saat sudah terkumpul, lalu dijual. Hmm setelah besar, Ia baru tahu kalau mereka yang keliling kampung membeli cengkih warga itu disebut tengkulak. Selain cengkih, ada juga melinjo.

Adakah yang masa kecilnya makan belalang goreng atau belalang bakar hasil hunting ke sawah? Makan ramai-ramai dengan teman sebaya setelah masak-masakan ala anak-anak. Saya, gadis kecil berkulit coklat itu mengalaminya. Ah sungguh surga anak desa yang sayangnya tak bisa terulang.

"

45 comments

  1. saya jugaaaa, suka makan di sawah dengan masakan hasil sendiri dan teman-teman! ih indah banget ya masa kecil teh...

    ReplyDelete
  2. Kya kya belum pernah makan mbak..
    Hohooio

    ReplyDelete
  3. Berburu belalang....saya sering juga dulu mb....tp nggak dimakan. Yang dimakan, malah laron!

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah klo laron saya malah blom pernah dan agak geli krn terlihat spt ulet. klo belalang pas digoreng atau dibakar kan jd kriuk kayak udang aja gt...

      Delete
  4. perbedaan foto masa kecil dan masa tua jauh banget ya.., berburu belalang? klo saya berburu capung di pinggir sawah tapi sekarang udah jarang namanya capung..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... jauh ya mas...ga banget kok. masih imuut wkwkwk *lalu ditimpuk.
      sy juga berburu capung dulu...tp sering gagalnya dan susah. capung suka diadu sm anak cowok sih

      Delete
  5. aku bersyukur krn bs menikmati masa kecil di desa yg fantastis...
    gk prnah sih makan bellanh, tp pernah maksa makan capung, soalnya mitosnya dulu, makan capung bakar biar nggak ngompol *tuh, bs gt yak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah yaa...nikmat banget jd anak desa
      btw klo di aku pusernya digigitin capung biar gak ngompol

      Delete
  6. kadang merasa pengeeeennn bgt kembali ke masa itu ya mak.. tapi apa daya, gak mungkin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. time flies.... klo ada mesin waktu mau disewa deh tuh hahaha

      Delete
  7. sama masa kecil saya juga suka maen disawah di kebon hahha...semoga menang mba ophi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha anak ekbon, anak sawah yaaks... makasih say

      Delete
  8. Buah cengkeh ya? Penasaran seperti apa buahnya. :)

    ReplyDelete
  9. buah cengkih??yang gimana mak??kalo mengenang masa kecil,g ada habisnya ya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. suka ada di iklan2 rokok say..klo masih segar warnanya hijau kekuningan.. klo udah kering coklat kehitaman. trus dibumbu2 masak juga ada tuh

      Delete
  10. Masa kecil memang menyenangkan ya Mbak penuh cerita dan nostalgia itu perlu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya menyemangati diri mengingat masa kecil tuuh...

      Delete
  11. Aduh... jadi teringat masa kecilku juga. Aku suka main di sawah. Suka banget ngambilin eceng, genjer, atau ikan di sawah. Sampe sering banget dimarahin ortu gara-gara sering kotor abis dari sawah. :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...genjer...kangkung...kangkung air gt mak. kadang iseng nangkepin kodok juga di sawah aah lucuuu seruuu

      Delete
  12. Dulu pernah bikin orang-orangan dari eceng gondok


    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya yaa... sekalian ngubek2 sawah atau kolam tmnpt ecengnya yaks

      Delete
  13. hidup di desa sih enak, udaranya segar, pemandangannya cakep :D jadi kangen sama kampung deh~

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih sama kampungnya mas dg yang dulu??? kampung saya banyak berubah

      Delete
  14. Lebaran kemarin, saya mengajak keponakan-keponakan utk menikmati pesona magisnya kalau di sawah sekaligus nostalgia keseharian saya dan saudara-saudara yg tiap hari ke sawah

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah klao lebaran selalu semangat pulang kampung sekalian nostalgia

      Delete
  15. berbulu belalang yang paling pas ketika padi mau panen :D
    cara masak belalang cukup di masukin ke air panas trus di goreng deh

    ReplyDelete
  16. You are lucky indeed mba.. saya sempat merasakan sedikit penggalan surga saat liburan di kampung halaman. Aaah jadi kangen ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi kampung dan menjadi anak kampung tuh ngangenin memang mbak

      Delete
  17. Saya belum pernah makan belalang, mba Ophi berani ya.

    Terima kasih sudah ikutan

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...dulu mah enjoy banget. klo sekarang...pikir deh kayaknya

      Delete
  18. mantap dah ini desanya masih asri

    ReplyDelete
  19. keren postnya, bermanfaat juga. Good job guys

    ReplyDelete
  20. memang yaa di desa itu bawaannya adem bener :)

    ReplyDelete
  21. thanks for nice post brother, good job and success

    ReplyDelete
  22. Seru ya kalo nginget" masa kecil.. main di sawah sama temen" nyari belalang, trus di bawa pulang ke rumah .. nyari jamur di kebun .. seru dulu tuh

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.