#UsiaCantik adalah Anugerah, Mari Menua dan Mensyukuri Anugerah Sang Maha Baik


Sebelum mencapai usia di angka ini biasanya saya suka agak "sensi" saat orang bicara soal usia. Baper kalau istilah sekarang. Hiks, kenapa sih ngomongin umur? Pliss deh! hahaha. Sekarang sih alhamdulillah, meski angka yang menunjukkan usia saya makin hari makin mendekati 40 -angka yang agak mengkhawatirkan bagi sebagian wanita- saya jauh lebih tenang dan bersyukur menyadari saya sudah melewati sedemikian panjang jalan menuju angka ini. Tahun ini saya berulang tahun yang ke 39. Jadi, saya tengah menapaki hari menuju usia ke 40 di tahun depan, insyaAllah semoga diberi kesempatan mencapainya oleh Sang Maha Baik.

Bukan hal yang instan bisa menerima dan lebih tenang berada di usia ini. Ada haru biru atas nama rasa syukur dan rasa cukup dengan apa yang sudah saya lalui. Saya mungkin type yang agak kekeuh-an kalau memimpikan sesuatu. Ada baik-buruknya pastinya. Saya pikir tugas saya berusaha sebaik mungkin tapi kemudian harus tawakkal dan membiarkan tanganNya bekerja.

Hasilnya, tidak selalu seperti yang saya mau sih. Sekali, dua kali,berkali-kali gagal mendapatkan hasil yang didamba. Awalnya saya menyebutnya sebagai kegagalan. Bersama waktu saya belajar semua hanya jalan cerita yang harus dilalui agar saya menjadi lebih dewasa, lebih baik, dan lebih kuat.

Berkompromi dengan kegagalan, kekurangan, bahkan kesalahan bukan hal yang mudah. Hmm bersama waktu saya belajar (lagi dan lagi) bahwa Sang Maha Baik lebih tahu apa yang saya butuhkan, bukan sekedar apa yang saya inginkan. Saya tetap menjadi pemimpi hingga hari ini. Saya masih berusaha melangitkan banyak impian saya. Tapi sejujurnya saya jauh lebih tenang menjalani upaya untuk mewujudkannya.  Bahkan sampai pada satu titik ketika Sang Maha Baik menentukan "No, You Don't Need it". InsyaAllah itulah yang terbaik.Saya pun kemudian belajar memaknai arti pencapaian dengan sudut pandang yang berbeda. Menengok masa lalu membuat saya merasa begitu terberkahi. 

Perjalanan itu, penuh kelok namun indah untuk dikenang...

Perjalanan hidup dimulai saat harus berpisah untuk pertama kalinya dari kedua orang tua dan sanak kerabat di kampung untuk merantau ke Jakarta. Kuliah dan mencoba menopang kehidupan sebagai mahasiswi dengan berbagai cara mulai jadi pemburu beasiswa hingga mencari kerja sampingan. Tahun 2001 merupakan tahun duka karena saat itu Bapanda tercinta berpulang. Meski merasa cukup tenang karena bisa menemaninya di hari-hari terakhirnya, saya merasa kecewa karena belum mampu memberikan kebanggaan yang berarti. Saat itu saya tengah menjalani kuliah S-2 dengan biaya yang pontang panting saya cari sendiri.


Hal yang membuat bangga seorang ayah terhadap anak perempuan berusia 24 tahun rasanya adalah membawakan calon menantu kepadanya. Sejujurnya demikian juga impian saya. Sebelum kepergian Bapanda, "teman dekat" saya mengajak menikah. Entah mengapa saya tidak yakin dan akhirnya memilih melepaskannya. Saya  tak keberatan saat dia bilang dia harus menikah secepatnya dan akhirnya memilih wanita lain karena Ia dikejar target dan usia. Hmm alasan yang kurang masuk akal buat saya. Menikah di atas usia 30 tahun untuk seorang pria bukan masalah besar menurut saya. Entahlah. Saya percaya dia lelaki baik. Hanya saja kami memang tidak berjodoh.

Impian lainnya yang sedemikain membekas di hati saya adalah bisa sekolah di luar negeri tapi gak pake uang sendiri. Hmm iya lah uang sendiri dari mana? dari Hongkong? Impian sekolah di luar negeri itu begitu kuat tertanam. Padahal sadar diri kalau saya tidak sedemikian cemerlang untuk bisa mendapatkannya dengan mudah. Hmm but that's life, who knows?


Tahun 2002, saya mencoba melamar kuliah S-2 yang merupakan kerjasama dengan McGill University (padahal saya sudah memasuki tahun kedua kuliah saat itu), alhamdulillah diterima. Ada kesempatan semacam short course di Canada selain memang pendidikannya dibiayai secara keseluruhan. Jujur summer course inilah yang jadi incaran saya. Pada saat yang sama, lamaran saya untuk posisi PNS di sebuah sekretariat lembaga tinggi negara juga alhamdulillah diterima. Lancar tanpa hambatan, padahal saya tak kenal siapa-siapa dan tak punya "bekingan" siapa-siapa di sana. Sesuatu yang sangat saya syukuri di kemudian hari bahwa saya lolos masuk dan bekerja di lembaga ini bukan karena siapa-siapa tapi sepenuhnya karena kuasa Sang Maha Baik.

Dua buah pilihan yang sulit buat saya. Satu merupakan impian yang demikian saya idamkan, satu lagi merupakan impian banyak orang yang sudah mendapat gelar sarjana. Sang Maha Baik menggerakan hati saya pada pilihan kedua. Pilihan yang tidak menghentikan mimpi saya untuk bisa belajar keluar negeri. Saya memang melepaskan kesempatan pergi ke Canada. Menjalani hari-hari sebagai PNS, -jujur bukan mimpi saya pada awalnya. PNS di supporting system lembaga politik pula! I hate politics indeed. Cita-cita saya sebetulnya ingin menjadi reporter atau dosen. Sempat mengajar di kampus selama beberapa semester sebelum akhirnya harus masuk kantor penuh waktu. 

Untungnya pekerjaan saya sebagai fungsional perancang undang-undang memang tidak terlalu meleset jauh dari kecintaan saya membaca, menulis, berdiskusi, meneliti, menelaah, mengkaji, menganalisa, dan sejenisnya. Hanya saja lingkungan yang sangat politis sering membuat saya merasa tertekan dan harus banyak belajar menawar diri.

Hari ke hari berkutat dengan kajian hukum, naskah akademik, dan pembahasan rancangan undang-undang tidak menyurutkan impian saya. Usia 28 tahun dan sedang galau dengan pilihan teman hidup, usia yang sangat matang untuk memasuki dunia baru, dan keinginan bisa tetap bersekolah di luar negeri, meski saat itu pendidikan S-2 sudah saya selesaikan di 2004 dengan cerita perjuangannya yang juga sangat mengesankan. Hmm sempat terpikir juga sih kalau bisa keluar negeri siapa tahu ketemu bule kan yaa? trus bisa stay aja di sana gitu. *moduuus!

Beberapa kali mengajukan beasiswa ke berbagai program. Sekian banyak aplikasi saya isi. Berbagai tahapan seleksi saya lalui. Yang ternyata justru membuat saya makin kuat dan lebih tawakkal di satu sisi. Akhirnya tanpa diduga, setelah gagal di ujung seleksi sebelumnya yang hampir membuat saya ingin menghentikan impian itu, di akhir tahun 2005 (di luar periode seleksi)  saya menerima panggilan dan diterima untuk term berikutnya tanpa harus mengulang tahapan seleksi.

Kaget luar biasa! sekaligus merasa sangat beruntung. Rasanya keberuntunganlah alasan terbesar mimpi saya ini bisa terwujud hahaha. Mungkin Sang Maha Baik jatuh iba dengan usaha keras saya. Maka seorang saya yang tak sedemikian cemerlang akhirnya bisa melenggang ke Melbourne University, Law School-nya pula! Antara percaya dan tidak percaya. Mimpi itu akhirnya mewujud.

Lalu kapan mewujudkan impian lainnya yang sudah melewati waktunya itu?Well, saat itu sebetulnya saya tengah belajar dekat dengan rekan kerja saya. Saya tidak memintanya segera meminang meski usia saya saat itu sudah menunjukkan lampu kuning. "kalau saya berangkat dan kita tak ada ikatan legal, saya gak janji yaa, siapa tahu ketemu bule di sana, mereka kan suka cewek macam saya yang manis ini" *Pede Abiss* Entah karena kata-kata saya atau memang dia benar-benar merasa sudah menemukan saya sebagai jodohnya. Hubungan yang kami sembunyikan dari teman-teman, kami akhiri dengan undangan pernikahan. Dua bulan sebelum keberangkatan saya ke Melbourne.

Kami sepasang anak manusia yang berangkat dari nol menjalani komitmen sebagai suami isteri. Karena ia berjanji akan selalu siap memperbaiki diri, sebagaimana halnya saya,  maka janji inilah yang membuat saya menerima pinangannya. Pertama bertemu 2002, berteman "berantem" setelahnya, dan akhirnya menikah di 2006. Kami masih terus belajar saling mengenali satu sama lain bahkan hingga hari ini, saat usia pernikahan kami sudah 1 dasawarsa.

Perjalanan hidup kembali menempa diri. Tahun 2007 mendapatkan Alinga sambil "berdarah-darah" menyelesaikan pendidikan di Melbourne Law School. Alhamdulillah kembali ke tanah air tepat waktu dengan hasil yang tidak mengecewakan. Tahun 2009 lahir Zaha dan tahun 2011 disempurnakan oleh Paksi. Di usia 34 tahun saya menjalani operasi caesar ke 3. Mendampingi suami menyelesaikan magister hukumnya. Karir kami juga mulai mendapat titik terang. Well jadi #TemanTapiMenikah, itu seru-seru aja kok! bagian yang tidak seru, kita simpan saja yaa.

Tahun 2015, kami sama-sama menerima penghargaan Karya Satya Nugraha

Pencapaian di bidang pekerjaan buat saya bukan sekedar soal grade dan jabatan. Meski alhamdulillah saya sudah berada di titik ini. Namun saya merasa lebih berarti ketika apa yang saya kerjakan menjadi berarti untuk organisasi, untuk anggota dewan yang saya support dan bahkan mungkin untuk negara, mengingat pekerjaan saya terkait dengan kebijakan di tingkat nasional yang akan mempengaruhi sendi kehidupan masyarakat banyak. 

Yang pasti, semoga Sang Maha Baik meridloi apa yang saya kerjaan dan menajdikannya berkah. Itu lebih dari cukup. Prestasi disyukuri sebagai penyemangat, namun saat diberi catatan tidak membuat saya terlalu down. Pujian dan hinaan selayaknya disikapi seperlunya saja. Alhamdulillah juga kemudian saya menemukan blogging sebagai me time yang melepaskan saya dari kepenatan kerja, self healing, dan terapi jiwa.

#UsiaCantik sebagai anugerah, kupilih untuk menjaga anugaerahNya

Masa kehamilan berturut-turut membuat saya malas mengurus penampilan. Belakangan saya mulai tergugah dan mendapat pencerahan untuk lebih intens merawat diri. Masih terngiang kata-kata rekan kerja senior saya, suka ceplas ceplos tapi mungkin ada benarnya. "Ophi nih, coba sekali-kali pikirin diri sendiri, kerja terus, cari uang, urus anak, uangnya pakelah buat nyenengin diri, ke salon biar seger." Hmm meski agak tertohok, tapi rasanya ada benarnya juga yaa. Setelah dek Paksi lepas ASI di usia 2 tahun saya mulai berbenah diri.


Hmm tidak ada kata terlambat. Alhamdulillah saya menemukan dan menjalani pola makan sehat "food combining" sejak dua tahun lalu. Saya juga mulai lebih telaten merawat diri terutama wajah. Usia tidak bisa berbohong kan yaa. Kita menua itu sudah sunatullah. Tetapi menua dengan tetap sehat, bugar, dan cantik mengapa tidak?

Belajar setapak demi setapak hingga berada di usia ini tentu membuat saya semakin dewasa. Saya sudah rela melepaskan impian untuk bisa kuliah lagi keluar negeri untuk S-3 karena suami tidak memberi lampu hijau serta pertimbangan anak-anak. Meskipun saya bisa membawa mereka serta, tapi kali ini rasanya tidak yakin keberuntungan akan berpihak lagi pada saya hahaha. Terlebih izin belajar atau tugas belajar bukan pilihan seksi bagi sebagian dari kami karena banyak hal yang menjadi pertimbangan.

Alih-alih terpuruk saya mencoba melamar di beberapa short course atau training yang diselenggarakan oleh pihak asing. Bukan sekedar pingin keluar negeri gratis sih. Bertemu dengan banyak orang dengan background yang berbeda membuat saya banyak belajar. Alhamdulillah saya menemukan banyak teman. Kami tetap berkomunikasi. Yang paling berkesan adalah pertemanan saya dengan rekan dari Korea Utara, Kang yang dipertemukan dalam course di Stockholm serta Emrije dari Macedonia pada suatu training di Washington DC. Mereka teman ngebolang selama di sana hehehe.

Kang, si manis nan lelmbut dari North Korea

Emrije si cantik berambut pirang dari Macedonia
Pencapaian Terbesarku...

Tapi, sesungguhnya pencapaian terbesar dalam hidup saya adalah menjadi Ibu dari anak-anak saya. Iya, pencapaian terbesar sekaligus pekerjaan paling menantang. Status yang paling membanggakan buat saya. Ibu Trio Krucils. Melihat mereka tumbuh besar, menghadirkan sedapat mungkin kebahagiaan di hari-hari yang mereka lalui merupakan tujuan hidup saya saat ini. Merekalah yang membuat saya lebih peduli pada diri sendiri dan mencoba lebih menikmati hidup dan melepaskan hiruk pikuk yang tidak perlu. Membuat saya ingin tetap menjaga kemudaan saya meski usia terus bertambah. Merekalah alasan saya untuk lebih menghargai diri.


"Kata temen-temenku juga Ibu kelihatan masih muda, yaa sekitar 28 tahun gitu deh. Sama kayak Mama temanku."
"Alhamdulillah pinternya kamu menyenangkan Ibu nak" jadi GE ER. 
"Umur Ibu sudah banyak tapi kenapa anaknya masih seumur aku, Ibu temen-temenku usianya lebih muda dari Ibu." Walah-walah jujur sekali kamu nak. "Hm ya walaupun kelihatanya sama aja dan Ibu tetap cantik juga sih..." 
Baiklah, "Iya, soalnya dulu Ibu menikahnya agak telat kak, tapi yang penting Ibu masih sehat yaa meski sudah banyak umurnya." 
"Hmm iya aku gak mau Ibu tua, aku mau Ibu segini aja jangan tua-tua yaa. Sampai aku besar." 
Hmmm baiklah makin semangat oles-oles krim malam dan krim siang di kemasan merah menyala itu.

Ibu berjanji untuk tetap muda meski usia Ibu terus bertambah nak. #UsiaCantik ini membuat Ibu jauh lebih mawas diri terutama menjaga kesehatan pastinya termasuk kecantikan kulit. Pola makan dan hidup sehat yang Ibu jalani tidak lain karena Ibu termotivasi untuk bisa terus mendampingi kalian hingga kalian besar nanti dalam keadaan sehat. Perawatan kulit rasanya hal yang juga harus dilakukan karena kehidupan di #UsiaCantik ini harus dibarengi dengan kulit cantik, tidak lain karena Ibu menghargai anugerah Sang Maha Baik bisa mencapai #UsiaCantik.

Wanita yang sedang menapaki usia jelang 35 tahun atau lebih seperti saya. Hal yang manusiawi ketika fisik mulai berubah. Perubahan itu harus ada. Akan ada masalah kulit yang tak bisa dihindari, kerutan mungkin, flek hitam, kekencangan kulit yang mulai berkurang. Apapun itu tidak boleh merenggut diri kita dari menikmati #UsiaCantik. Saya bilang sih stay positive!. Karena kualitas hidup, kita yang tentukan. Kita harus lebih bisa menghargai diri sendiri termasuk dengan memperhatikan kebutuhan kulit di usia ini.

Menua adalah Sunatullah, aku memilih menua dan tetap "cantik"

Kalau bisa kita usahakan agar tetap bisa terlihat cantik di usia ini mengapa tidak? saya mencoba  Revitalift Dermalift dari L’Oreal Paris Skin Expert. Dalam kemasan baru #LorealDermalift yang super elegan dan kece ada kandungan tanaman Centella Asiatica, Pro-Retinol A dan Dermalift Technology yang dapat mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di delapan zona utama wajah.  Zona ini memang wajib diwaspadai agar kulit wajah tetap terlihat kencang. 

Yups, dahi, di antara alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang, serta leher. kalau saya mungkin karena kerjaan saya menuntut berpikir keras, area di antara alis harus mendapat perhatian lebih nih. Dulu sampai akhirnya melahirkan anak ke-3, wajah saya cenderung berjerawat. Bekas jerawat ini juga menjadi PR buat saya. Jadi memang perlu usaha ekstra untuk membuat kulit wajah menjadi lebih sehat. 

Revitalift Dermalift dari L’Oreal Paris punya paket lengkap berupa milky cleansing foam, night cream dan day cream untuk menyempurnakan #UsiaCantik kita. Teknologi baru Dermalift meningkatkan produksi delapan natural lifters yang merawat kekencangan kulit dari dalam, dikombinasikan dengan Pro-Retinol A bahan anti-wrinkle yang megoptimalkan regenerasi kulit. Sementara kandungan Centella Asiatica mencegah timbulnya kerutan dari dalam dan memperbaiki kerutan dari luar.

Alhamdulillahnya sekarang segala hal bisa kita dapatkan secara online, termasuk jika ingin mendapatkan paket Revitalift Dermalift ini. Pembelian bisa dilakukan di sini, tidak jauh-jauh kok, tak perlu bermacet-macet ria atau antri. 

Jadi menua dan tetap cantik bukan hanya milik Dian Sastro. Kamu, saya, kita, semua wanita bisa kok! Sambil tetap positive thinking pada Sang Maha Baik tentunya.


Hmm finally I just wanna say that I am almost forty and I choose to stay pretty and happy... how about You?



103 comments

  1. menua itu pasti dan harus disyukuri ya mbak Ophi, tapi dengan perawatan bisa tetep awet muda kok :)

    ReplyDelete
  2. Waah ternyata perjalanan panjang Mbak Ophi enak banget dibaca, thanks for sharing Mbak..

    ReplyDelete
  3. Justru di usia seperti sekarang ini kita jadi lebih beryukur ya mbak. Menjaga kesehatan termasuk kulit wajah juga merupakan salah satu wujud syukur :)

    ReplyDelete
  4. Aku terinspirasi banget baca kisahmu, mba Ophi. Love it! Sukses terus ya... dan semakin bersinar di #UsiaCantik mu :D

    ReplyDelete
  5. keren banget ya cerita hidup mbak hehe..inspirasi
    memilih menua tapi tetap cantik :-)

    ReplyDelete
  6. MasyaAllah. Impian sudah tercapai semua ya Mbak. Keren euy. #UsiaCantik yang masih fresh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah Ade...blom semua tapi yg sudah ada wajib disyukuri

      Delete
  7. Wow aku takjub, suer mb opphi dikau masih berasa kayak awal 30 an malh
    #mbul harus cari tau formulanya, ternyata loreal yang iklannya dian sastro ituh tah mb ahahhahahah

    ReplyDelete
  8. Woww, trus aku kagum dengan pencapaianmu mak <3

    ReplyDelete
  9. Perjalanan hidupnya panjang penuh liku tapi inspiratif mbak, bikin semangat yang bacanya :))

    Dan masih teuteup terlihat langsing dan kinclong atuhlaaah :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha teh erry juga atuhlaah langsing n kinclong

      Delete
  10. Suka baca perjalananmu menggapai ilmu...btw kita seumuran ya,nikahnya cuma beda 1 tahun.langgeng terus dan sukses yaaa

    ReplyDelete
  11. Kisahnya bikin aku melongo Mak,selalu salut sama emak satu niy, hebaaat!!

    Ga kliatan dah punya anak 3, badannya kecil pulaaa, tetep abegeh jiwanya meski menua.
    Marii Menua dengan penuh senyuman yaa!!

    Sukses terus Mak!
    Jadi kapan kita ketemuuu kopdaaaar?
    *wajib ini belom selpih2 kitaa

    ReplyDelete
  12. Sukses terus ya, Mak. Dan of course, makin cantik dan bersinar :*

    ReplyDelete
  13. Pencapaiannya luar biasa banget== mbak!
    Selalu semangat di #usiacantik yaa mbak sayang :)

    ReplyDelete
  14. Setuju!
    Banyak bersyukur terutama saat #usiacantik menjelang.
    Awet muda ya, Mom.
    Kudu wefie bareng nih, kita ajakin Mom Nchie Hanie, yuuk

    ReplyDelete
  15. Menua itu pasti
    Kulit sehat itu pilihan ya mbak
    Terutama di usia cantik

    ReplyDelete
  16. Perjalanan hidupnya berbanding terbalik dengan #usiacantik jarang bangt loh ada women yang kek gini. Contohnya ya saya sendiri...Makanya mau coba ah produk Revitalift Dermalift ini...

    ReplyDelete
  17. Tetap bersyukur ya di usia cantik, pencapaian teh Ophi udah luar biasa banget itu. Keren deh. Menjaga kulit di usia cantik memang peting sekali ya teh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi iya neng...kudu dijaga sebagai tanda syukur

      Delete
  18. Tetap bersyukur ya di usia cantik, pencapaian teh Ophi udah luar biasa banget itu. Keren deh. Menjaga kulit di usia cantik memang peting sekali ya teh.

    ReplyDelete
  19. Teteh keren banget. Aku sampe merinding baca pencapaian-pencapaiannya. Semacam udah lega satu-satu terwujud dengan indahnya. Patut dicontoh nih. Jadi di #usiacantik nya tinggal menikmati kebahagiaan :)

    ReplyDelete
  20. Suka caption ini: Menua adalah Sunatullah, aku memilih menua dan tetap "cantik"

    Ih kirain kita seumuran, ternyata aku baru nyadar Teh Ophi dua taun di atasku. Maafkeun *sungkeum*

    Venue fotonya kece-kece, asik ih bisa sampai ke Eropa sana. Suka deh sama wardrobe warna merahnya. Bikin Teh Ophi makin keluar aura cantikya. Salam buat Trio-nya, ya. Belum kesampaian ketemu mereka euy.

    ReplyDelete
    Replies
    1. seumuran sama anak smp kayaknya gimana gitu hahaha...muda terus rasanya

      Delete
  21. Kayanya kita seumuran mak 29 hehehe..baper juga sih klo nanya umur..tapi dinikmati yah mak

    ReplyDelete
  22. Ahhh mba Ophi makin cantik aja saya yang umur masih di bawah kepala 3 tapi muka boros ������.

    ReplyDelete
  23. Wuiih Mba Ophi pernah ngalamin patah hati juga yaaa xixixi.. pasti si dia nyesel deh karena mb Ophi makin cantik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha bisa aja mba Leyla...
      memang sih aku juga yakin daia bakal nyesel hahahaha...*ngaco

      Delete
  24. Aku mau seperti mak ophi kalo gitu aahhh, menua dan tetap cantik. Skincarenya bisa dicontek ni ya kan maaak.. :D

    ReplyDelete
  25. wow hebat nyaa...menua dan punya produk kulit yang pas jadilah usia cantik yes

    ReplyDelete
  26. semangatnya menginpirasi, mba...

    ReplyDelete
  27. Mb ophi masih keliatan muda banget. Kirain malah usia 30 an awal. :D

    ReplyDelete
  28. Waaah...Mba ophi nggak keliatan kayak mau 40, asli masih kayak 28, hehehe...sama kayak saya, teman-teman Fathan usia ibunya lebih muda

    ReplyDelete
  29. ophii keerreennn,mimpi gue sekolah keluar udah diapus phi, udah tua euyyy..sharingnya ok,bisa tuk motivasi

    www.aliaef.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm sapa tahu mba "sekolah" non formal aja yuuuk cari2 lagi

      Delete
  30. Langsing kayak masih gadis, rasanya jadi pengen FC jg

    ReplyDelete
  31. Mba Ophi.. Cantik
    Jadi ada yg lahir di aussy ya mba ^^ masih semangat belajar, salut..aku pingin dan seneng banget liat ibu2 kaya mba ophi... jadi udah mau 40 yaaa, ngga kliatan mbaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha..iya numpang lahir uci...
      ayoo yang muda semangat2...

      Delete
  32. waahhh keren banget mba..Mc Gill University, saya pernah kesana mba..ahhh keren banget mba Ophi..inspiring..

    ReplyDelete
  33. Pengin juga bisa short course di luar negeri. Moga someday bisa di usia cantik 😁

    ReplyDelete
  34. Suka baca kisahnya Mba. Sehebat apapun pencapaian di dunia kerja, tetap kebanggaan utama adalah saat kita menjadi ibu dari anak-anak kita. Semangat terus ya Mba :)

    ReplyDelete
  35. keren mba pengalaman hidupnya,

    masih tetep semangat belajar. meski sudah ada anak,
    setuju dengan kalimat, menua itu sunnatullah, tapi kita bisa memilih untuk bisa menua dengan tetep canti ya mba..

    semoga tetep sehat dan cantik selalu... salam kenal dari blogger surabaya (ike yuliastuti)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin, salam kenal juga mba Ike..makasih sdh mampir

      Delete
  36. eh itu si mantan kenapalah kok kepengen buru2 nikah begitu, Maaaak? *salah pokus* qiqiqiqiqi

    Semakin cantik setelah pake LOreal ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...entahlah yaa
      mamg blom jodoh kali
      mungkin dia menyesal klo ketemu lagi sekarang wkwkwkwk'
      ih dibahas :P

      Delete
  37. Mak, bagi info tips food combining nya dong, biar kelihatan seger terus kaya mak Ophie. Kalau kulit wajah, aku juga sekarang nyoba Loreal revitalift, Alhamdulillah cocok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh2 mak mir...aku bagi ilmu yoganya juga biar keep fit yaa

      Delete
  38. Asik banget mba pengalaman nya, very inspiring mba , sukses yaa

    ReplyDelete
  39. Sesuatu banget quote nya "menua dengan sehat bugar dan cantik"
    Ok kalo gitu gw juga harus menua dengan ganteng tampan rupawan sehat bugar dan makin dekat dengan sang pencipta

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat om cum...atuh lah menuda dan tetep agnetng rupawan dan sholeh

      Delete
  40. Masya Allah prestasinya banyak banget, keren deh Mbk, semoga makin #UsiaCantik makin cantik hati dan akhlaknya, aamiin. Terima kasih sharingnya Mbk :)

    ReplyDelete
  41. Menua itu pasti, tetap cantik saat menua itu pilihan

    Bukan begitu, mba?

    ReplyDelete
  42. Woaaah ini mah 10 tahun lebih mudaaa...cantiiik!

    ReplyDelete
  43. Mba Ophie salut luar biasa dengan prestasi dan pencapaian dirimu! Asli keren mak dan aku setuju banget kunci terbesar kesuksesan itu salah satunya ya bersyukur apa pun yang dikasih Tuhan ya Mbak. Btw, dirimu nggak keliatan hampir 40 ah malah awet muda :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi makasih mba Oyen...alhamdulillah yaa utks emuanya

      Delete
  44. Iri sama mba Ophie yang sudah melanjutkan sekolah lagi. Selama ini aku baru sebatas niat saja untuk sekolah. Pas itung-itung, kerjaan kantor sulit ditinggal, nggak ada penggantinya. Masih jadi jerawat nih cita-citaku untuk sekolah lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mb arin pecahin jerawatnya kita sekolah lagi yuuk ga usah yg bergelar gapapa hehehe *baca course

      Delete
  45. jadi pengen sekolah lagi nih abis baca tulisan ini. Oh ya mba, boleh gak saya inbox buat tanya-tanya short course?

    ReplyDelete
  46. Suka quote nya..mbak Ophi.
    Aku juga memilih menua tapi tetap cantik hihi *pede bener aku ya :p

    ReplyDelete
  47. Waaa,keren banget mbak prestasinya....sukses dan cantik selalu ya mbak^^

    ReplyDelete
  48. Waah Mbak Ophie nggak kelihatan umur 39 tahun loh. Awet muda..

    ReplyDelete
  49. Inspiring bngt mbak Ophi...
    pengalaman hidup yang luaar biasa yang belum tentu semua orang bisa...semangat mendidik anak-anak mbak :)

    ReplyDelete
  50. Hal yang selalu saya suka dari sosok mba Ophi ini, semangat untuk menuntut ilmunya yang tinggi. Saya kagum denganmu Mba, apalagi konsistensi ngeblognya juga hebat. Patut dicontoh dan sangat menginspirasi

    ReplyDelete
  51. Me too. I choose to be energyc and pretty, forever!
    I will not let age dictate what I can or can not do.
    Yay.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.