DO's & DON'Ts Gabung dengan Group Mommies di Sekolah

Saya baru mulai bergabung dengan group wali orang tua kelas atau wotk anak-anak di sekolah sekitar setahunan lalu. Saat ka Alinga di kelas II SD. Tanpa sengaja saat itu salah satu wotk yang terhitung aktif mendata nama dan nomor telepon atau pin bbm dan kemudian membentuk group untuk berkomunikasi via bbm group.



Terasa sekali perbedaan dari tahun sebelumnya saat saya belum tergabung dalam grup wotk yang biasanya didominasi atau bahkan seluruhnya beranggotakan para mommies dari siswa di kelas tersebut. Tahun lalu saya hanya mengandalkan buku komunikasi atau penghubung guru dan orang tua untuk segala informasi mengenai kegiatan atau tugas anak. Nah sayangnya saya harus benar-benar rajin mengecek dan bahkan memantau buku komunikasi tersebut. Hmm akhirnya banyak hal yang harus terlewat karena saya banyak menjalani tugas luar kota dan saat itu Ka Al belum begitu paham untuk rutin melaporkan tugas dan kegiatan jika tidak diminta.

Semenjak bergabung dalam grup, banyak hal yang bisa disharing. Kadang info melalui group baik bbm grup atau whatsapp group jauh lebih cepat dari pada buku penghubung. Terutama info dari para mommies yang mengantarkan dan menjemput atau bahkan menunggui anak mereka.  Sebagai working mom, group ini menjadi sangat penting karena saya bisa mendapat info yang update terkait berbagai kegiatan dan tugas anak. Selain itu komunikasi dan silaturahmi yang terjalin juga sangat berarti meski saya jarang atau bahkan tidak pernah bertemu dengan seluruh mommies di group tersebut.

Sharing informasi, saling membantu saat ada tugas mendadak, atau saat ada kejadian tertentu yang butuh informasi cepat dari sesama orang tua menjadi nilai positif  dan bermanfaat bergabung dengn group mommies. Namun layaknya sekumpulan orang dengan isi kepala, sifat dan latar belakang yang beragam tentu ada saja hal-hal yang menjadi pemicu pro dan kontra dalam group. Asalkan tidak memutuskan silaturahim, diskusi dan beda pendapat tentu wajar. Namun rasanya sangat penting untuk menjaga rambu-rambu komunikasi dan kebersamaan group. Berikut list to DONT's dan DO's  (versi saya) yang harus diperhatikan.

DON'T!

kita mulai dari hal-hal yang harus kita hindari dulu ya, setidaknya ada 7 hal yang sebaiknya tidak kita lakukan dalam group mommies.

1. Curhat Pribadi.

Iya sih, kadang kita merasa group merupakan sekumpulan orang dengan soliditas dan solidaritas yang tinggi. Terutama saat menghadapi permasalahan yang kadang kurang lebih sama, tapi jangan sampai keterusan dengan curhat hal-hal yang bersifat pribadi di group dung yaa. Tidak semua mau mendengar dan tahu masalah pribadi kita. Jadi sesekali curcol mungkin gak bisa ditahan tapi jangan deh melulu curhat yang sifatnya pribadi. Mereka bergabung di group bukan untuk jadi pendengar curhatan pribadimu. 

2. Sharing atau Broadcast Info yang memihak/menyudutkan pihak tertentu.

Hmm gak deh ya, latah broadcast atau sharing info yang mengintimidasi pihak-pihak tertentu, menyudutkan atau bahkan menghina pihak tertentu. Siapa tahu salah satu atau beberapa dari para mommies ada di pihak tersebut. Alih-alih menjalin silaturahmi, malah memicu kericuhan dalam group atau bahkan benih-benih permusuhan. Ihh serem..!

3. Menguasai/Mendominasi Alur Pembicaraan.

Hmm chat penuh dengan percakapan satu arah dari satu orang?  ini pidato,  curhat atau group sharing. Yuk... Ukur kepantasan kita berkomunikasi di jalur umum. Jangan kelewat semangat sampai lupa kalau ini group dengan banyak pribadi di dalamnya.

4. Complaining with No Solution.

"Ih kok gitu sih...catering gak enak bla bla bla...".  "Moms kok jaketnya kemahalan gitu sih, gambar dan warnanya juga bla bla bla..." Tapi tak memberikan solusi apapun. Pliss deh,  ini ajang sharing yuuk kasih solusi juga untuk permasalahan bersama.

5. Silent - No Attention Participant 

"saya masuk group supaya dapet infonya aja males ah ngobrol sama para mommies itu " hmm jangan segitunya kali ya. Sesibuk apapun berikan perhatian pada chat yang tengah berlangsung di group. Tidak harus selalu menanggapi setiap percakapan. Tapi sekali-kali muncul. Ucapan terimakasih saat ada yang sharing info bermanfaat atau ada mommies lain yang berinisiatif atas hal tertentu. Ucapan bela sungkawa atau turut prihatin saat ada yang terkena musibah.

6. Menggunakan Bahasa atau Huruf/font Tulisan Alay.

Haduuh pusing pala berbie...mungkin kesannya lucu menggunakan bahasa alay atau font yang tidak standar. Tapi plis deh... Itu bikin lelah mata dan pusing kepala yang membaca.

7. Berjualan/Spamming

Perhatikan aturan group bolehkah kita menawarkan barang di group. Jika tidak, hindari spamming dan membagi info jualan. Atau izin dahulu ke penghuni group. Selanjutnya follow up secara japri. Spamming akan mengganggu stabilitas group.

Do!

Nah ini sebetulnya kebalikan dari yang sudah disebutkan di atas.

1. Aktif tapi tidak Hyper-active

Bersikap aktif namun sewajarnya. Jangan acuh tak acuh atas berbagai percakapan yang terjadi. Ada waktunya kita yang butuh bantuan para mommies lain. Jangan pelit informasi saat kita punya info yang sekiranya bermanfaat bagi yang lain. Aktif menjalin komunikasi yang lebih personal agar terjalin ikatan batin.

2. Merespon dengan baik dan sewajarnya.

Group pasti terdiri dari beragam karakter. Beberapa dari anggota group mungkin sudah lebih dulu kenal dan akrab di dunia nyata. Biasanya para mommies yang aktif mendampingi anak-anaknya ke sekolah lebih banyak informasi yang dimiliki. Jika ada beberapa orang yang terkesan dominan, respon secara wajar. Jangan tunjukkan rasa kesal atau sejenisnya.

3. Memberi Solusi (Solutif)

Seperti disampaikan sebelumnya, saat ada permasalahan sebaiknya tidak melulu complain tanpa menawarkan solusi. Apalagi jenis Ibu bekerja yang tak bisa banyak aktif menjaga anak di sekolah secara langsung. Saat ada masalah dan mommies lain berinisiatif membantu atau menawarkan solusi dengan tindakan nyata. Jangam bebani mereka dengan aura negatif. Jika perlu usulkan pemecahan yang solutif bagi semua.

4. Apresiasi Bantuan atau Inisiatif Anggota lain.

It's as easy as say thank you... But it has a great effect. Jangan lupa sampaikan terimakasih atas bantuan dan inisiatif anggota lain terutama biasanya pengurus wotk yang aktif dan berinisiatif melakukan sesuatu untuk anak-anak atau kepada mereka yang sekedar membagi info yang bermanfaat.

5. Gunakan Bahasa Percakapan yang Lazim

Menggunakan bahasa formal rasanya kurang pas ya untuk group semacam ini tapi jangan alay juga kali... Bahasa percakapan informal sehari-hari saja, bahasa gaul mommies.

6. Menggunakan Jalur Pribadi untuk Komunikasi personal

Komunikasi dua arah akan mengganggu anggota lain. Saat ada keperluan dengan salah satu mommie, jangam bertele-tele ajaklah ke jalur pribadi/japri sehingga tidak mengganggu yang lain.

7. Informatif.

Meski tidak menunggu anak-anak setiap hari banyak hal lain yang bisa kita sharing. Misalnya saat ada PR anak atau tugas yang mungkin mommies lain belum ketahui. Anak perempuan biasanya lebih tanggap saat ada tugas PR dan sejenisnya yang terkadang tidak dicantunkan gurunya di buku komunikasi. Jika kita tahu lebih dulu, jangan lupa ingatkan dan infokan pada mommies lain.

32 comments

  1. ho oh...aku baru juga dicemplungin ke grup tahun ini (kemana ajah sebelumnya hehehe). sesekali menyapa kalo ada sharing yg bermanfaat. tugas sekolah jg informasinya lebih cepet di grup.

    ReplyDelete
  2. mesti diperhatikan nih hal-hal diatas

    ReplyDelete
  3. Kalo grupny informatif pasti bermanfaat ya mak apalagi kita2 yg working momies suka kelewat info tapi klo isinya nggosip dan ajakan gaul sana sini.aku kluar deh :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah alhamdulillah so far gak ada sih yg nggosip ga jelas. Gaul sana sini biasanya off line itu gk di grup...tp ya aku mah ga bs gaul

      Delete
  4. Tararengkyuuu tips DO's and DONT's nya yaa maaak :)

    ReplyDelete
  5. Harusnya ortu se Indonesia pada baca nih. Di group anakku yg SMP yg aktif ya pengurus aja, lainnya diem, ngikut. Jadi kurang greget pdhl utk kepentingan semua anak. Kalau yg SMA tidak ada group ortu krn sdh lbh mandiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak lusi pengurusnya yaa..
      Jd pengurus kan gak mudah mak. Harus mau ngorbanin waktu n perhatian. Jd sy mah respect bgt sm mrk yg aktif

      Delete
  6. nah ini. saya ibu baru di dunia anak SD hehe... lebih serius, lebih banyak siswanya, lbh kompleks kegiatannya. harus ikut ginian deh. whatsapp mana whatsapp...

    ReplyDelete
  7. Istri saya juga ikut grup ibu-ibu yang anaknya satu sekolah ma Rumi di TK. Saya ga bosan mengingatkan agar tidak banyak ngegosip atau pamer atau mengeluh tentang apa pun, lebih-lebih mengenai keluarga. DON'TS-nya memang tepat semua Mbak. Harus banyak di-share agar bermanfaat bagi ibu-ibu lainnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah sih di grup yg pernah diikuti ga ada aliran gosiper gt...
      Trus berusaha menjaga aja mana yg perlu dishare ke grup mana yg enggak.
      Sip smoga bermanfaat

      Delete
  8. Kadang grup kayak gini sering kebablasan juga, saya malah gabung 2 grup nih...hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena yg baru sekollah 2 sy juga gabung 2 grup mah. Malah 3 ding karena grup ka al yg kls 2 dulu gak dibubarin hahaha

      Delete
  9. wah, makasih mak.. kebetulan tahun ini saya sudah jd ortu murid, hehehe... dan memang ada grup di bbm utk memudahkan komunikasi antar ortu murid dan guru.

    ReplyDelete
  10. Wah, teknologi skrg ini bener2 membantu ya, Mak? Dulu jamannya Intan kecil, komunikasi dan penghubung utama adalah surat ato buku penghubung dari para guru. Skrg asyik banget, ada WA atau BBG sbg wadah komunikasi para orgtua dan guru. :)
    Yup, sepakat dg list do and do not nya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Time changes...technology makes things simpler. Tp ttp klo ga pake kode etik bisa bikin rusuh jg

      Delete
  11. semoga dengan adanya grup ini para orangtua tidak ketinggalan informasi :)

    ReplyDelete
  12. Mba, suka bacanya berasa jadi ibu beneran. Eh tapi beberapa tipsnya bisa diaplikasikan di grup yang ga mommies loh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..bbrp tips umum jg digunakan di grup yg lain mak

      Delete
  13. aku boleh baca kan mba hehehe biar nanti kalo jadi ibu bisa ikutan ke grup ini :D

    ReplyDelete
  14. waaa, penting bangeeettt ini mbak, ma'aciiih

    ReplyDelete
  15. Penting bgt ini infonya...thanks for share Mba Ophi

    ReplyDelete
  16. Bermanfaat bgt group WA moms sekolahan. Tapi ada tapinya... zaman skrg bu ibu sekolahan yg tidak kerja kantoran sering ada acara nge cafe bareng, playdate... brunch, coffee morning... aduh... puyeng jg bagi yg males ikut gituan.. ga ikut ga enak jg di cap anti sosial...

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.