Jujur agak ragu membincangkan tentang gadget untuk anak-anak. Saya, tepatnya kami (saya dan suami) sepakat untuk tidak memberikan gadget pada Trio Krucils sampai yakin mereka bisa bertanggungjawab menggunakannya. Kapan? Nah ini yang kami belum sepakati.
Saya selalu bilang, "mereka tak butuh gadget!". Setidaknya sampai hari ini. Beneran deh, bukan apa-apa, alasan mendasarnya memang karena saya parno tingkat dewa. Saya kok yakin lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya memberi gadget pada anak-anak. Trus sekarang, Trio Krucils steril dari gadget? Hmm enggak juga sih! gak sepenuhnya, tepatnya.
Gadget mereka adalah sebuah tablet besutan apple yang keluar pertama kali. Gadget ini sudah berusia hampir 6 tahun. Gadget yang sudah tidak "kekinian" karena posturnya yang besar dan sangat jadul. Gadget yang saya isi dengan lagu, video, photo, dan games-games yang saya pilih secara hati-hati. Gadget yang tidak saya sediakan jaringan internetnya. No data cellular, No wifi. Di rumah tak ada wifi. Buat apa juga?anak-anak belum perlu. Begitu selalu saya meyakinkan diri. *keukeuh.
Saya selalu bilang, "mereka tak butuh gadget!". Setidaknya sampai hari ini. Beneran deh, bukan apa-apa, alasan mendasarnya memang karena saya parno tingkat dewa. Saya kok yakin lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya memberi gadget pada anak-anak. Trus sekarang, Trio Krucils steril dari gadget? Hmm enggak juga sih! gak sepenuhnya, tepatnya.
Gadget mereka adalah sebuah tablet besutan apple yang keluar pertama kali. Gadget ini sudah berusia hampir 6 tahun. Gadget yang sudah tidak "kekinian" karena posturnya yang besar dan sangat jadul. Gadget yang saya isi dengan lagu, video, photo, dan games-games yang saya pilih secara hati-hati. Gadget yang tidak saya sediakan jaringan internetnya. No data cellular, No wifi. Di rumah tak ada wifi. Buat apa juga?anak-anak belum perlu. Begitu selalu saya meyakinkan diri. *keukeuh.
Bahkan telepon rumahpun tak ada. Alasannya? anak-anak belum perlu. Lalu, komunikasi selama kami bekerja? Kami dulu membelikan Mbah Uti ponsel sebagai penghubung komunikasi. Jadi menghubungi anak-anak ya melalui ponselnya Mbah Uti. Selain itu, maraknya kasus penipuan lewat telepon, penculikan, dan lain sebagainya via telepon membuat kami memutuskan untuk tidak memasang telepon di rumah. Makanya Trio Krucils suka norak kalau pas diajak ke kantor atau menginap di hotel ketemu telepon. Pasti tat tit tut tat tit tut, nyobain dan mainin.
Nah, saat mereka ingin main games. Selain dari gadget jadul tadi, bisa juga dari lap top. Jadi gak online. Di ponsel saya dan suami juga ada beberapa aplikasi untuk anak-anak dan games yang juga kadang mereka mainkan. Tapi saat mereka "meminjam" gadget kami biasanya kami awasi dan selalu wanti-wanti. Jangan buka atau klik yang lain. Jangan buka yang lain sebelum izin Ayah atau Ibu.
Tapi sejujurnya kami tak bisa sepenuhnya mengawasi mereka saat memegang gadget. Apalagi memang kadang bukan maunya mereka ketika tiba-tiba muncul yang aneh-aneh di layar gadget lalu mereka klik. "Lhoo kok, buka yang itu kak?" "Gak tahu, ini ada sendiri kok bu..." atau mereka sendiri yang justru lapor, "Ibuuu...kenapa ada yang kayak gini.", "Ibu kok keluar yang ini?"
Nah memang agak repot karena saat sedang main game atau aplikasi online sering muncul iklan, atau notifikasi sejenisnya. Begitu juga saat membuka youtube. Tahu sendiri kan? video yang mereka sarankan, di display paling atas ya video "gak puguh" yang seringnya tidak layak untuk konsumsi anak. Intinya memang melakukan kontrol tak semudah mengatakannya.
"Plis Ayah kamu lock deh aplikasi, file, gambar, atau video yang mungkin bakal gak sengaja dibuka anak-anak." Begitu pesan saya berulang pada Ayah Trio Krucils. Nah dari whatsapp saja, bisa menyebar gambar atau video tak layak anak kan? Apalagi kalau mereka diberikan gadget khusus. Haduuh pening kepala saya memikirkannya. Intinya, kami terutama saya memang punya kekhawatiran yang sedikit berlebih tentang hal ini.
Memberikan gadget untuk Trio Krucils? Hmm saya masih bilang NO! Eh tapi ada kok gadget yang aman untuk anak-anak. Akhirnya saya pun "memaksakan diri" mengintip juga. Karena kalau mau jujur ya, ada kebutuhan juga terhadap barang yang satu ini buat mereka. Meski tingkat kebutuhannya masih belum tinggi lah untuk mereka saat ini. Tahun depan? Naah masalahnya akan berbeda karena Kakak Al sudah jelang abege nih. Selain itu gadget jadul itu sudah mulai menua dan sering hang.
Selain itu misalnya, anak-anak tiba-tiba hafal lagu-lagu terkini. Perasaan saya pun belum pernah mengenalkan lagu-lagu tersebut pada mereka. Kok kakak Al sudah hafal lagunya Taylor Swift? Lhoo Dek Paksi kok bisa nyanyi lagunya Isyana Sarasvati? Dengan nada dan lirik yang agak-agak gimana gitu. Lucuuu, saya aja blom hafal. Hmm rupanya mereka tahu dari teman-teman. Teman-temannya bahkan ada yang sudah diberi gadget oleh orang tua mereka. Tidak jarang mereka juga meminjam gadget Om dan Tantenya (adik-adik ayah Trio Krucils).
Lain waktu tiba-tiba, kakak bertanya pada saya dalam obrolannya. "Ibu, kenapa orang luar negeri kok ciumannya beda sama kita. " "Beda gimana?" "Iya itu mereka kalo ciuman bibir sama bibir. Padahal kan bukan Ayah Ibunya, Itu kayaknya temannya atau pacarnya deh bu...". Aduuuh.. saya langsung blingsatan. Kami biasa memberi cium pipi, bibir ke pipi. Kadang-kadang saya suka cium bibir mereka juga sih. Tapi saya bilang: "Yang boleh cium bibir kalian cuma Ibu ya..." Saudarapun tak boleh cium bibir. Kalau mau cium, cukup cium pipi. Pun itu biasanya tanda sayang.
"Maksud kakak gimana? Kakak tahu dari mana?". Akhirnya setelah mengulik-ulik, rupanya si Kakak melihat video klip artis luar negeri yang mengandung adegan dewasa tersebut dari gadget temannya. Lain waktu juga ada video klip sejenis yang dia lihat dari gadget Omnya. Duuh..Alih-alih menjauhkan mereka dari gadget, malah mereka tetap terpapar dari konten yang tak seharusnya justru bukan dari gadget yang kita berikan. Pasti karena terlalu kami "kekang" mereka jadi keranjingan minjam gadget Om atau barengan pakai gadget temannya. Gampangnya mereka malah jadi penasaran.
"Yah, mungkin kita harus bisa lebih bijak nih". Akan tiba juga waktunya mereka membutuhkan gadget. Toh tetap dalam koridor yang sudah kita sepakati dengan mereka. Kita harus bisa memberi solusi juga sih. Mereka butuh informasi tertentu dan mereka berhak mengakses informasi sebatas kebutuhan mereka.
Apalagi Kakak yang sudah kelas 3. Saat ada tugas dari sekolah biasanya diminta mencari sendiri, googling pastinya. Selama ini biasanya kami yang mencarikan, Kakak tinggal terima beres. Lagi-lagi karena saya gak mau saat proses mencari, dia menemukan atau mendapatkan sesuatu yang tidak sepatutnya. Parno banget gak sih?
"Ibu aku dapet tugas membuat craft dari kain flanel dengan jahitan bla bla bla..." Ibunya yang tak terampil dan tak punya pengetahuan menjahit ini pastinya langsung googling dung, trus belajar cara menjahitnya dari you tube. Yaa memang tak bisa menutup mata juga sih. Saya juga gak antipati kok. Memang kebutuhan akan gadget, akan internet itu fakta banget. Saya cuma mau yang aman buat anak-anak. Itu aja, kalau ternyata aman. Ya boleh kok! Ini kayaknya sih selftalk, selfnote hahaha. Biar yakin dan mengurangi keparno-an diri.
Lalu gadget semacam apa yang aman buat anak-anak dan membuat saya lebih tenang? Nah kemudian saya jadi tertarik untuk mencari tahu lebih jauh. Kabarnya ada gadget yang ramah anak. Aman untuk anak-anak dan orang tuapun merasa tenang. Don't Judge a Book by Its Cover katanya. Meski judul dan covernya sama-sama smartphone, bisa jadi tidak sama semuanya. Sama-sama gadget, tapi yang ini kabarnya kids-friendly. Saya jadi penasaran.
Nah, ternyata smartphone dari Acer dengan seri liquid Z320 ini memiliki fitur Kids Center. Ngulik-ngulik lah saya tentang fitur yang kabarnya aman dan tentunya bermanfaat buat anak-anak ini. Fitur Kids Center sudah pre-install dalam Acer Liquid Z320. Fitur ini bertugas membatasi aplikasi, konten, dan akses data yang akan diakses oleh anak-anak sesuai dengan usia mereka. Hmm jadi sebagian tugas "berat" orang tua bakal dibantu oleh sistem yang didesain dalam fitur ini dung ya.
Kids Center ini juga ternyata dilengkapi dengan parental control, jadi bisa membantu, membantu ya, -bukan mereplace atau menggantikan- fungsi pengawasan orang tua. Jadi anak-anak dipastikan dapat terpantau aktivitas internetnya. Plus bisa juga diatur keamanan penggunaan ponsel sehingga anak-anak tidak bisa mendownload konten dewasa atau membeli aplikasi baru tanpa seizin kita, orang tuanya. Nah karena memang terkadang bukan maunya mereka membuka atau mendownload aplikasi atau informasi yang tidak sesuai. Terkadang, serangan dunia digital yang sedemikian rupa menyerbu tanpa diundang. Halah!
Saat dek Paksi minta dicarikan gambar-gambar Transformer misalnya. Ketik "transformer" dan klik enter di browser yang muncul bukan hanya gambar robot-robot gagah itu. Segala macam gambar yang kadang tidak ada hubungannya dengan robotpun muncul di sana. Belum lama ini Ka Zaha dan Dek Paksi minta dicarikan gambar hantu. Waah, tetiba dengan polos Ka Zaha menghampiri Ibu, "Ibu kok gambar hantu ada yang kayak gini juga sih?" Duh memang ada gambar hantu kecil, tapi berupa tatto di bagian tubuh yang tidak selayaknya dilihat anak-anak dan dengan pose yang juga tidak sopan. Nah kan?
Sudah itu saja? Hmm tidak seru dung ya kalau fiturnya hanya mengamankan dan membatasi tanpa memberikan alternatif yang memadai?. Nah menjawab hal ini, ternyata Kids Center ini juga diisi dengan beragam konten bermanfaat yang pas buat anak-anak. Ada ribuan aplikasi edukatif yang bisa mensupport kegiatan belajar mereka. Tersedia juga beragam aplikasi yang mengasah dan menantang kreatifitas si kecil. Untuk games atau video, ada juga pastinya aplikasi yang menunjang kegiatan seseruan anak-anak ini. Tinggal kita atur saja waktu dan konten yang bisa kita pilih. Pengaturan waktu juga penting selain pengaturan konten. Intinya being SMART to give gadget for kids.
Baiklah setidaknya ada titik terang nih. In case dianggap penting memberikan gadget pada anak. Akan jauh lebih baik memilih gadget yang sudah kids-friendly seperti ini. Tampaknya sangat membantu mengurangi rasa khawatir dan parno Ibu macam saya. Tapi itu bukan solusi paripurna, kita tetap harus juga membekali anak-anak bagaimana cara SMART menggunakan gadget. Ada beberapa cara SMART yang bisa diterapkan pada anak-anak supaya mereka menggunakan gadget dengan SMART. Be Smart Be Cool. SMART merupakan singkatan dari Safe, Meeting, Accepting, Reliable, Tell.
SAFE (Keamanan)
Pastikan agar tidak memberikan informasi pribadi seperti nomor telepon atau password kepada orang yang tidak dikenal ketika sedang chatting.
MEETING (Bertemu)
Bertemu dengan seseorang yang dikenal lewat internet bisa jadi berbahaya. lakukan hanya dengan ijin orang tua/wali, jika perlu didampingi. Ingat teman online tetap "orang asing", walaupun kita sudah lama mengenalnya.
ACCEPTING (Menerima)
Hati-hati ketika menerima email, instant messaging, atau membuka file atau gambar dari orang yang tidak kita kenal, bisa jadi berisi virus atau pesan yang tidak baik.
RELIABLE(Kesesuaian)
Jangan terlalu percaya dengan informasi yang didapat dari internet karena tidak selalu benar dan tepat. Kita bisa mengecek melalui beberapa web/situs lain, melalui buku-buku atau tanya pada orang yang lebih tahu.
TELL (Beritahukan)
Beritahukan orang tua, wali atau orang dewasa yang bisa dipercaya saat kita merasa tidak nyaman atau mengalami bullying secara online.
Jadi adanya gadget yang memang didesain sedemikian dengan sistem dan konten yang ramah anak, sebagian rasa khawatir orang tua seperti saya rasanya mendapat titik terang. Selain itu tentu dengan tetap melakukan cara yang smart seperti pembatasan waktu selain pembatasan konten. Yang tak kalah penting, anak-anak sedari awal disarankan untuk menggunakannya secara SMART.
Sumber:
http://http://www.acerid.com/
http://www.kidsmart.org.uk/beingsmart/
Samaan mba, aku masih takut aja bawaanya to ngasih gadget.. Kadang kasian juga, tapi ketimbang sudah jauh mereka tau yang enggak enggak. Masih bisa diredam sih
ReplyDeleteMakanya aku suka mijemin gadgetku api ya gitu bnayak larangan ini inu
DeleteWah...sekarang ada gadget yang ramah utk anak2 ya Mba? Fitur2nya juga aman buat anak2.. Mksh sdh sharring ya..
ReplyDeleteSama2 mbaa
DeleteBagusnya didampingi terus ya ..ada fitur ini meringankan tugas ortu, bisa masak bentar saat anak main smartphone hehe
ReplyDeleteIya mba... Kadang2 didampingipun ada aja yg nyelonong
DeleteAnak-anakku juga suka main gadget mb Ophi...tapi tetep dalam pengawasan...
ReplyDeleteKlo aku kadang agak susah ngawasinnya mbak makanya semuanya ga pake jarimgan inet hahaha parno
DeleteWah sudah ada gadget yg ramah anak. Gimana pun anak2 tetap harus diawasi ya.
ReplyDeleteTetep mba...fiturbkids friendly hanya membantu bukan menggantikan kita kan ya
DeleteKeren, ada gadget kids friendly ya. Tapi di rumahku gak ada anak-anak, sih. Kalau ada sepupu-sepupuku yang lebih kecil biasanya kami nonton video sama-sama. Tapi homemade video/channel pribadi, bukan film atau video clip di YouTube (karena biasanya melenggar copyright, bukan pihak resmi yang upload) :)
ReplyDeleteYaa keren niih dr kecil anak2 udah dikasih pemahaman sial copy right mba
DeleteWah keren ada gadget ramah anak.nadia ada si mak tab tp kaya drimu jg ga aku kasih internet.game n video udh aku sediakan itupun waktu mainnya aku kasih terbatas. Klo buka youtube udah pasti aku dampingi, googling juga.
ReplyDeleteHarus nabung serius ah biar bisa ganti tab ini buat nadia
Hihihi...mari menabung
DeleteKeren Mak, cucok dah klo ramah anak :)
ReplyDeleteGood luck ya Mak Ophi, semoga menang :D
Amiin makasih mak
Deletesampai hari ini juga masih ragu ngasih gadget buat anak2 ya krn suka muncul yg aneh2 tanpa terkendali.. bagus juga nih ya Liquid Acer
ReplyDeleteIya mba ns jadi alternatig buat yg parno kayak kita
DeleteContent yg ramah anak dan parental control, semoga menjadi gadget yg aman dan informatif buat anak-anak
ReplyDeleteSip...mudah2an ya mba
DeleteIya jaman sekarang jd ortu harus smart
ReplyDeleteSepakat mbaa
DeleteBerhubung anakku udah kuliah dan SMP, aku berikan gadget untuk keperluan browsing tugas atau ngunduh buku y mendukung pelajarannya. Untuk yg mahasiswa aku sudah beri kepercayaan padanya. Kalau yg SMP, dengan catatan jangan dikunci dan pasword saya tahu. :)
ReplyDeleteHmmm waah makasih sharingnya mbaa.
DeleteBerarti ada inspect berkala ya sm gadget anak2.meskipun sdh diberikan masing2
Gadget memang sudah merajalela. Tukang sayur pun sudah berHP ria untuk memenuhi keinginan konsumen.
ReplyDeleteAnak2 memang harus diawasi ketika main gadget, pengawasan langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan aplikasi yang ada.
Salam hangat dari Surabaya
Betul pak de. Langsung n tidak langsung
DeleteDari hp gak keliatan mak tulisan infografisnya. Tapi artikelnya keren n informatif. Good luck yaa
ReplyDeleteMakasih mak. Kayaknya krn resize ukurannya ya
DeleteHai Mbak, gara-gara ikutan juga lomba ini makin banyak baca kalau memberikan gadget pada anak itu nggak boleh main-main. Semoga menang ya Mbak.
ReplyDeleteMakasih mbaaa
DeleteGadget dg parental control itu bagus. Tapi emang betul, yg penting terus didampingi ortu, bukan menggantikan peran :).
ReplyDeleteSepakat mbaa
Deletewah ini kontes blog dari Acer Indonesia ya?.
ReplyDeletejadi pengen ikut :D
Ayo ikut mas
Deleteaku megang hp aja sih bkn Gadget .
ReplyDeleteHp yo gadget toh
Deletewah ikutan lomba ya mbak :)
ReplyDeletesemoga menang amiinn
salam sukses
Iya mas
DeleteMakasihh . amiiin
aku udah ngga parno lagi abis baca artikel ini :)
ReplyDeleteHihi toss ahh
DeleteSemuanya tentu tergantung orangtua saat memberikan infformasi kepada anak ya, mba :)
ReplyDeleteBetul mba...
DeletePeran org tua ttp signifikan
Jadi aman ya memberikan gadget ke anak-anak, anak-anakku belum pakai gadget sih, tapi kadang-kadang suka pinjem buat nonton kartun, bisa nonton pake ini kali ya biar aman ^^
ReplyDeleteKlo mau pake pun tetep dlm pengawasan mba
DeleteBelum ada dana buat belikan nih. Anakku pake hapeku yang lama aja buat ngegame
ReplyDeleteIkutan lombanya yuk sapa tahu dpt hahaha
DeletePara buda harus punya nih
ReplyDeleteKlo dibagi free para bunda ga ada yg nolak hahahha
Deletewah cakep ya, bagus nih ada gadget khusus anak. soal gadget ayahnya yang tanggung jawab, dia deh yang tau gmn cara ngamanin gadget biar isinya hanya untuk kids only. sambil kita jg mengawasi.
ReplyDeleteKadamg sy juga serahin ayah soal2 kyk gini mba
DeleteHarus kasih tahu adikku nih, ponakanku udah dikasih gadget sejak kecil. Bahaya kalo sampai lihat adegan ciuman
ReplyDeleteHati2 tetep perlu kan mbaaa
Deletenabung, nabung...
ReplyDeleteperlu dilirik juga nih mbak hp-nya.
Ayo dilirik dilirik
DeleteAcer semakin ngerti aja yah kebutuhan galau para orang tua terhadap anaknya.
ReplyDeleteProduk seperti ini nih yang seharusnya digalakkan oleh brand smartphone lainnya yang pasarnya di indonesia
Sepakat mas...jd ortu2 parno bs banyak pilihan juga
DeletePerlu untuk para orang tua nih
ReplyDeleteBener mbaa
Deleteanak-anak wajib tahu ttg smart ini y mba... dan acer z320, parent control dan jeroan2nya itu patut dpertimbangkan..
ReplyDeleteIya mbak... Mrk harus SMART menggunakannya
DeleteSemoga menang ya Mbk, tulisannya informatif
ReplyDeleteMakasih mbaa...amiin
DeleteWah, ini ponselnya aman banget ya untuk dikasih ke anak kecil. Informatif sekali tulisannya. Semoga menang lomba ya.
ReplyDeleteAmiiin makasih yaa
Deletesaya pun agak parno kalau tanpa pengawasan mak tapi sekarang ada acer ya jadi aman :))
ReplyDeleteNaah berarti harus punya nih mba rina
Delete