Mengoptimalkan Kemampuan dan Elastisitas Belajar Anak Sejak Usia Dini. Akhir pekan lalu saya berkesempatan mengikuti seminar tentang bagaimana mengoptimalkan kemampuan dan elastisitas belajar anak di usia dini. Lengkapnya judul seminar tersebut adalah "OPTIMIZING CHILD’S LEARNING ABILITY & ELASTICITY IN EARLY CHILDHOOD". Seminar ini diadakan di RISE Bintaro XChange. Temanya menarik dan tempatnya dekat dengan rumah. Well, anak-anak juga bisa ikut karena jadwal UKK baru saja berakhir dan mereka butuh melepas kepenatan.
Lho melepas kepenatan kok diajak seminar? Iya, saya mengikuti seminar sementara Trio Krucils mengikuti semacam trial class di RISE ini. So far mereka kelihatan antusias dan senang kok ikutan kelasnya. Tak terasa dua jam mengikuti materi. Saya yang semula khawatir mereka (terutama Dek Paksi) akan bolak balik "gangguin" Ibunya, ternyata salah menduga. Hingga sesi diskusi selesai, mereka belum muncul. Rupanya asyik bermain di kelas masing-masing. Bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain ya?
Ada insight baru dan sedikit berbeda yang saya dapatkan dari seminar ini. Beberapa hal yang semula saya percayai tentang pembelajaran anak di usia dini ternyata diklarifikasi oleh pembicara yang merupakan psikolog dan penulis buku “How To Deal With Your Child”, Hanlie Muliani, M. Psi. Saya mendapatkan pencerahan yang sangat bermanfaat. Beruntung saya bisa mengikuti seminar ini, sekaligus mengetahui apa dan bagaimana RISE sebagai learning center. Selain Miss Halnie, ada Miss Imelda yang merupakan Head of Academic dari RISE Indonesia yang juga memaparkan materi tentang metode belajar.
Setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi topik seminar ini, yakni tentang "How to maximize your child’s intelligence? When should your child start learning? dan What is the best method to teach your child?" . What interesting topics! Bagaimana cara memaksimalkan kecerdasan anak? Kapan seharusnya anak-anak mulai belajar dan apa sih metode terbaik untuk mendidik anak-anak kita? Pertanyaan dari topik seminar ini merupakan pertanyaan banyak orang tua termasuk saya. Bahkan dengan pengalaman dua anak yang telah memasuki sekolah dasar dan satu anak yang siap masuk pre-school.
Sebelum Miss Halnie menyampaikan materi, Acara dibuka dengan opening speech dari Miss Catrina yang berasal dari US tempat dimana sistem pembelajaran dari RISE dikembangkan. Miss Catrina merupakan Principal dari RISE Bintaro XChange. Setelah itu kami kemudian diberikan gambaran tentang RISE secara umum dalam sebuah video pendek.
RISE merupakan lembaga pendidikan untuk anak usia 1 -12 tahun yang memperkenalkan metode belajar yang mengedepankan suasana dan lingkungan yang kondusif, interaktif dan menyenangkan. RISE juga mengembangkan sistem belajar yang memperhatikan potensi kecerdasan maisng-masing anak. Semua materi baik language, arts, math, science maupun social studies disampaikan dalam bahasa Inggris. Well, the difference is that with RISE, children are not only learning with English but learning in English.
Kenapa bahasa Inggris penting untuk diperkenalkan pada anak-anak sejak dini? mengapa mereka harus aktif berbahasa Inggris? Karena memang demikianlah tuntuntan zaman Moms. Berbeda dengan masa kita kecil dulu, belajar bahasa Inggris mungkin saat SMP ya. Anak-anak kita harus menghadapi kondisi yang semakin global. Tantangan dan persaingan yang akan mereka hadapi bukan hanya dengan sesama warga negara kita, meraka akan berhadapan dan berkompetisi dengan masyarakat dunia. MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN salah satu contoh nyata. Masa depan pendidikan mereka ada di tangan kita sekarang. The future of education is You.
How to maximize your child’s intelligence?
Miss Halnie pada awal pemaparan menyampaikan adanya kesalahkaprahan kita selama ini yang menganggap bahwa anak-anak tidak boleh "belajar" terlalu dini karena khawatir mereka akan bosan atau nanti membuat otaknya lelah sebelum waktunya. Saya jujur pernah punya pikiran seperti ini. Itulah kenapa saya menunda usia Dek Paksi masuk sekolah karena sedikit kekhawatiran tersebut. Hmm ternyata hal ini kurang tepat. Sejak dini bahkan sejak dalam kandungan Ibunya, anak-anak harus sudah belajar. Sejak sekitar usia 8 bulan dalam kandungan dan otak terbentuk, mereka sudah bisa belajar.
Satu hal lagi, every child is born intelegent. Setiap anak lahir cerdas karena mereka terlahir dengan milyaran neuron atau sel otak di kepalanya. Ketika neuron-neuron ini saling terkoneksi di sanalah kecerdasan itu terbentuk. Yang perlu kita lakukan sebagai orang tua adalah menyambungkan atau mengoneksikan antar neuron tersebut sehingga tersambung. Sambungan antar neuron ini disebut Sinaps.
Satu hal yang juga penting, otak itu ternyata plastis, lentur, dan fleksibel. Otak mudah dibentuk dan dibangun oleh pengalaman, stimulasi, dan nutrisi. Tiga hal ini yang membuat neuron terkoneksi. Jadi yang harus dilakukan sejak otak terbentuk (dalam kandungan) adalah memberikan nutrisi yang baik, stimulasi yang memadai, dan pengalaman yang positif. Jika kita berpikir bahwa otak manusia selesai tumbuh pada saat usia balitanya maka itu juga salah kaprah. Ternyata otak manusia masih terus bertumbuh sampai usia manula. Meskipun memang ada beberapa periode untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Kapan?
Jadi masa emas atau golden age otak manusa ada 3. Yang pertama adalah 1000 hari pertama atau sejak lahir hingga usia 3 tahunan. Yang kedua saat anak di usia 3 sampai 6 tahun dan yang ketiga saat anak di usia 6 sampai 14 tahun. Pada masa-masa emas inilah saat yang tepat untuk melakuakn stimulasi dan memberi pengalaman positif pada anak. Anak yang terlahir dengan kekurangan atau kebutuhan khusus sekalipun tetap bisa dimaksimalkan kemampuan otaknya dengan kombinasi stimulasi dan nutrisi yg baik.
Saya membuktikan hal ini. Paksi lahir sempurna, namun gangguan koagulasi yang menyerangnya di usia 12 jam menyebabkan terjadinya perdarahan di otaknya dan merusal sel-sel otaknya. Sel-sel otak yang sudah rusak tidak bisa dipulihkan kembali tapi fungsi-fungsinya bisa digantikan oleh sel-sel yang baru. Bagaimana? Beri nutrisi terbaik dan maksimalkan stimulasi otaknya. Alhamdulillah 4 tahun lebih dan Dek Paksi tumbuh sangat baik, termasuk perkembangan kecerdasannya.
When should your child start learning?
Berdasarkan gambaran tersebut maka anak hakikatnya sudah bisa belajar sejak dini. Yups bahkan sejak dalam kandungan. Hanya saja metode atau cara yang digunakan yang harus disesuaikan dengan cara yang tepat dan menyenangkan bagi mereka. Mengapa anak bosan atau stress atau merasa kelelahan di usia dini? Bisa jadi dan kemungkinan besar karena metode pembelajaran yang tidak sesuai.
Brain plasticity is competitive by nature. Apa yang sering kita berikan itulah yang akan direkam oleh otak. Suasana belajar dan cara belajar yang membosankan, melelahkan, kaku. Demikianlah yang akhirnya direkam otak anak. Namun tidak ada kata terlanjur. Dengan plastisitas otak kita bisa memprogram ulang otak. Kebiasaan bisa diubah, cara pandang bisa berubah. Otak butuh repetisi untuk membuatnya menjadi kebiasaan. Repetisi ini yang harus kita lakukan untuk memprogram ulang isi kepala anak dengan hal-hal positif dan menyenangkan.
Usia 0- 12 tahun merupakan golden periode untuk belajar bahasa. Termasuk selain bahasa Ibu (second language). Pada 1000 hari pertama anak bisa belajar bahasa selain bahasa Ibu. Tidak akan terjadi kebingungan bahasa asal digunakan pola yang konsisten.
What is the best method to teach your child?
Nah yang paling ditunggu adalah paparan tentang bagaimana metode yang terbaik untuk proses belajar anak. Jadi metode yang tepat sangat menentukan keberhasilan proses belajar. Mengapa banyak anak yang stress dan akhirnya menyebabkan proses belajar seolah kambing hitamnya. Jawabanya adalah karena metodenya yang tidak tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Seperti kita sering dengarkan tentang apa yang disebut multiple intelligence atau kecerdasan majemuk, maka cara yang paling baik dalam proses belajar adalah bagaimana belajar dapat memaksimalkan dan mengembangkan semua potensi kecerdasan anak. Apa saja kecerdasan majemuk? kecerdasan bahasa (language intelligence ), fisik (physical intelligence), logik matematik (logic mathematic intelligence), keceradasan alamiah (nature intelligence), visual spasial (visual spatial intelligence), musik (music intelligence), kecerdasan emosi atau intrapersonal (intrapersonal intelligence), dan hubungan antar personal atau interpersonal (interpersonal intelligence).
Semua kecerdasan majemuk harus dilatih dan dikembangkan sejak awal. Start to manage children from the begining. Semua potensi kecerdasan ini harus dikembangkan secara seimbang. Meskipun bersama waktu kita akan menemukan kecenderungan anak pada satu atau beberapa kecerdasan dan kemudian akan kita arahkan lebih baik kepada beberapa kecerdasan tersebut dengan pertimbangan passion, minat, dan bakat anak.
Semua kecerdasan majemuk tersebut harus kita stimulasi secara seimbang dengan cara yang menyenangkan dan disukai anak. Usahakan agar setiap mainan yang kita berikan kepada memilki makna atau "meaningful". Misalnya untuk mengembangkan kecerdasan logik matematik, tidak melulu dengan cara belajar berhitung tapi dengan bermain dan bereksperimen. Karena cara kita melakukan stimulasi lebih penting untuk mengasah logik anak-anak.
Mengapa harus semua jenis kecerdasan majemuk kita situmasi dan kembangkan sejak awal? karena semuanya penting bagi anak dan saling mendukung satu sama lain. Kecerdasan bermusik misalnya meningkatkan kemampuan bahasa, kreatifitas, kebahagiaan, optimisme, dan koordinasi otak kanan/kiri. Kecerdasan fisik dan psikis juga membutuhkan stimulasi agar mereka tumbuh dan dan berkembang dengan baik fisik maupun psikisnya.
Kecerdasan emosi (intrapersonal intelligence) harus dikembangkan sejak dini agar anak-anak bisa lebih memanage perasaan mereka. Anak sejak dini diajarkan memanage dan mengelola perasaan dengan cara yang konstruktif. Kecerdasan interpersonal juga dikembangkan untuk menumbuhkan empati dalam diri anak. Again, semua kecerdasan majemuk perlu dilatih secara holistic meski kedepan akan ada satu dua yang lebih dominan. Banyak anak yang tumbuh terlambat seperti kasus speech delay dan lain lain, bukan karena anaknya tapi lebih karena kurangnya stimulasi terhadap mereka.
Dek Paksi sempat mengalami keterlambatan motorik halus dan saya stimulasi dengan teraphy yang menyenangkan seperti bertepuk tangan, bermain beras kalau sekarang ada synthetic sand, meronce, menggunting, menggambar dan mewarnai, merangkak dengan telapak tangan terbuka. Aktifitas yang menyenangkan dilakukan secara rutin dan Dek Paksi bisa mengejar keterlambatannya.
Jika dimungkinkan kita bisa melakukan satu aktifitas yang bisa menstimulasi satu atau lebih atau bahkan semua potensi kecerdasaan anak maka itu sangatlah baik. Salah satu aktifitas yang dapat menstimulasi semua jenis kecerdasan adalah kegiatan mendongeng. Selain itu kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat baik bagi stimulasi otak anak. Berbeda dengan menonton TV yang membuat otak pasif, membaca membuat otak aktif.
Kecerdasan bahasa dapat dilatih dengan membiasakan membaca. Jika anak dibiasakan membaca selama 15 menit setiap hari, anak akan menemukan lebih dari seribu kata setahun. Luar biasa bukan? Selain itu manfaat membaca bagi anak diantaranya meningkatkan kemampuan verbal, mampu menyampaikan ide dan pendapat, serta meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.
Metode belajar bahasa di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang konvensional kurang memicu stimulasi & ketertarikan anak. Metode belajar yang lebih menarik sangat menentukan ketertarikan anak terhadap bahasa. Penataan kelas yang menunjang multiple intelligence ditujukan untuk menemukan kesenangan proses belajar anak. Metode yang digunakan di RISE adalah active learning, positive guidance, dan scaffolding.
Satu hal lagi RISE sangat menekankan peran dan keterlibatan orang tua dalam proses belajar. Parents involvement in learning process made different results, better results. Parents involvement matters! You can make a difference. Tentu kita pernah mendengar quote dari Hillary Clinton: "It takes a village to rise a child." Bukan hanya guru dan orang tua seluruh lingkungan dan negara harus mensupport perkembangan seorang anak.
Suasana belajar di RISE Bintaro XChange |
RISE Sudirman
fX Sudirman Jl. Jend Sudirman Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat
(021) 2911-0066
(021) 2911-0065
rise.fx@rise.id
RISE S.Parman
Central Park 3rd and 4th floor Jl. S. Parman Kav. 28, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat
(021) 2920-1057; (021) 2920-1058
(021) 2920-1056
rise.cp@rise.id
RISE Bintaro
Bintaro Jaya Xchange 1st floor Bintaro Jaya Sektor VII, Boulevard Bintaro Jaya Blok O-2, Tangerang Selatan, Banten 15224
(021) 2221-0258
(021) 2221-0259
rise.bx@rise.id
RISE Alam Sutera
Living World 3rd floor Alam Sutera Boulevard Kav. 21, Alam Sutera - Serpong 1532
(021) 2923-9589
(021) 2923-9495
rise.lw@rise.id
Sepertinya aku harus mulai ngajari dua baby AE agar kemampuan mereka optimal
ReplyDeleteSejak dini lebih baik mba
Delete*catet baik baik yang masa emas ada 3...
ReplyDeletealhamdulilah ya mb ophi dek paksi kini tumbuh sehat
kalo berhitung emang puyeng sih, jadi enakan pake permainan ya kadang-kadang buat praktekinnya
Iya alhamdulillah ateu mbul...
DeleteSekarang sudah banyak ya lembaga kursus yang mengedepankan kecerdasan majemuk anak. Dan ini sangat positif melihat kenyataan bahwa bakat anak selalu mencerminkan ambisi orang tua, sehingga rasanya bakat alami anak-anak tak tampak. Tapi dengan maraknya pengenalan kecerdasan majemuk, semoga ini bisa menjadi langkah baik agar bakat alami anak bisa distimulasi dan dioptimalkan ya.
ReplyDeleteTerimakasih mba sharenya
Betul mba...sayangnya utk lembaga pendidikan resmi/konvensional msh belum yg mengarah ke sini ya. Mungkin ada tp masih limited pasti
DeleteAlhamdulillah sejak kuliah di PG PAUD beberapa tahun lalu, saya jadi semakin tahu masa-masa emas anak-anak dan bagaimana cara mengoptimalkannya. Kebetulan anak-anak saya yang perta dan kedua cenderung cerdas visual spatialnya, jadi itu yang lebih saya optimalkan.
ReplyDeleteWaah kalau ibu guru pasti sudah paham ya mba..jd sudah bs mengarahkan ke anak sendiri juga...
DeleteAku blom ketemu kecenderungan masing2 anak...msh dipantau aja
aku hadir di RISE FX kemarin ini mbak
ReplyDeleteAku yg deket rumah aja mba lid...di bxchange
DeleteSuasana belajar di RISE terlihat nyaman dan menyenangkan ya, tidak membosankan. Bisa melatih daya imajinasi dan kreatifitas anak juga.
ReplyDeleteIya mba...seru banget,colorful, dan nyaman.
DeleteTerimakasih informasinya Mbak
ReplyDeletetema pendidikan di perkotaan selalu saya serap ilmunya, semoga bisa saya terapkan di kampung, hehe
yah, moga aja pondok ngaji kekinian itu bisa menjelma kalau selalu diupdate
Btw, itu cara buat foto sekaligus (atau video?) gimana cara? pakai aplikasi sejenis flipagram kah atau gimana? Makasih juga infonya ;)
Amiin teh...
DeleteBs kok diterapkan di manapun teh..
Itu aku pakai photoscape teh...pilih yg animasi gif
Tempat belajarnya asik banget ya mba :)
ReplyDeleteIya mba anak jd betah
DeleteAnak-anak pasti suka belajar di RISE, suasana kelasya menyenangkan ya..
ReplyDeleteBener...suasananya bikin anak2 betah
DeleteWaaah tempat belajarnya dan suasana belajarnya seperti menyenangkan sekali ya.Jadi anak-anak betah dan tidsk merasa bosan ya mbak
ReplyDeleteIya mba nung
DeleteTempatnya nyaman utk belajar apalagi buat anak. Mereka bakalan betah buat blajarnya. Hheee ^_^
ReplyDeleteIya betah tuh mrk... Pas diajak pulang masih sibuk main2 soalnya belajarnya smbl main
DeleteThank you for sharing Mbak. Anak2ku jg ada perkembangan motorik halus dan kasar yg nelat tapi alhamdulillah kekejar. Utk kecerdasan emosi ini nampaknya saya harus banyak baca...
ReplyDeleteIya yg penting terus distimulasi mba
DeleteSaya ikutan sewaktu yang di FX Sudirman, ternyata setelah mendengarkan penjelasan dari beberapa narasumber memang golden period pada anak harus benar-benar menjadi perhatian untuk tumbuh kembang anak. Padahal penjelasannya cukup panjang sewaktu ikutan, tapi nggak ngebosenin karena jadi banyak nambah wawasan. Nice article mbak..
ReplyDeleteIya mba ttp menarik terutama buat ibu2 yg anak2nya di hsia golden ages. Thx sdh mampir mba
DeleteMba ophi, sehat selalu buat paksi adek paksi :)
ReplyDeleteNyaman dan seru yaa suasana Risenyaa, aku mau ikutan yg di alsut tapi masi cuti lahiran :))
Makasih...amiin sehat jg buat anak2 yaa...terutama dekbay
DeleteTerima kasih Mbak, artikel ini membuka cakrawalaku. Sangat jelas penjabarannya. Memang topik semacam ini selalu menarik untuk selalu dibaca ulang agar selalu ingat cara mendidik anak dgn baik.
ReplyDeleteIya ilmu jd orang tua hrs diupgrade terus
DeleteRISE benar2 tahu apa yg dicari para ortu yo Mbak. Sementara emaknya belajar, anak diajak tes eh bersenang2.
ReplyDeletehahaha iya biar gak gangguin emaknya belajar mba
Deletecakep nih RISE, bnr2 memperhatikan kecerdasan majemuk anak ya mak ophi...
ReplyDeleteiya konsepnya well designed
DeleteKeren ya RISE ini, sayang blm ada di Depok, yah?
ReplyDeleteiya Depok blom ada mba
DeleteJadi ada 3 sekawan ya yang bisa membangun otak, pengalaman, stimulasi dan nutrisi. Catat!
ReplyDeletecatet mom hehehe
DeleteHuaaa untung bw ke sini. Jadi banyak dapet hal2 baru. Iya nih, ahza harus lebih distimulasi lagi. Emaknya suka males bikin2 mainan. Haghag..
ReplyDeleteBtw, mba ophi.. Itu gimana caranya bikin gambar gerak2? *kudet
Ayoo emak semangat.
DeleteBikinnya di photoscape pake animasi gif
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteituuh suaana belajarnya bikin betaah yaa
ReplyDeletemau lah disuruh nganter anak sekolah di sana
Hahaha...anteng bisa sambil ngemall jg teh
DeleteDari semua hal yang harus dimiliki ibu itu dua ya, kemauan dan kesabaran *ngomong sama cermin*
ReplyDeleteSepakat!
DeleteDuh mba, jadi nyesel deh aku ga datang diacara RISE,p Alam Sutera,huhu... banyak bgt ilmu bermanfaat y mba, thaks sharingnya
ReplyDeleteSama2 mba
DeletePaling suka dengan event menarik sarat wawasan informatif terutama yg berhubungan dgn child's brain.keren dah mbk Ophi👍👍👍
ReplyDeleteMakasih mba...
DeleteTempatnya tjakep, Mak.
ReplyDeleteIya, kita harus benar2 memanfaatkan masa golden age anak2 yah.
Iya...manfaatkan semaksimal mungkin
DeleteWah, ini jawaban dr pertanyaanku. Makasih Mba Ophi.. 👍👍
ReplyDeleteSama2 mba
Deletemakasih infonya, aku sih dulu pakai insting dan dari pengalaman ibuku, mungkin jaman aku dulu belum banyak ilmu parenting seperti ini kali ya
ReplyDeleteSama2 mah...klo sy pikir mmg kita sbg ibu nih butuh terus menerus update ilmu
Delete