5 Cara Berinvestasi dalam CryptoCurrency



Bitcoin pertama kali dirilis pada 9 Januari 2009 yang lalu. Dalam beberapa tahun pertama kemunculannya, banyak pihak yang mengabaikan aset ini, tidak lebih dari fenomena musiman saja. Walaupun ada banyak pengamat yang melihat potensi masa depan dari cryptocurrency, investor tidak melihat Bitcoin sebagai aset masa depan.

Bertahun-tahun berlalu dan cryptocurrency lainnya bermunculan, Bitcoin hadir sebagai standar utama dari mata uang. Beberapa pihak bahkan menyetujuinya sebagai mata uang digital, seperti Penawaran Coin Awal sekarang menjadi alternatif dari mata uang global yang akan dipindahkan dari mata uang utama seperti dolar dan euro.

Kita akan berdiskusi tentang cryptocurrency secara umum dan Bitcoin khususnya, berikut 5 cara tentang cara berinvestasi dalam cryptocurrency.

Pahami Cryptocurrency dan Cara Kerjanya

Cryptocurrency berbasis teknologi blockchain. Dimana prosesnya berisi informasi dan distribusi yang tidak dikontrol oleh institusi manapun. Melainkan bekerja berdasarkan catatan digital transaksi yang independen layaknya bank sentral.

Ada berbagai macam detail teknis yang berhubungan dengan teknologi blockchain yang bisa dipelajari. Namun secara ringkas, teknologi ini menghapus perantara seperti bank, di mana bisnis bisa dilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual. Hasilnya, biaya transaksi menjadi lebih murah dan ini menjadi daya tarik utama dari cryptocurrency.

Alokasikan Sebagian Kecil Portofolio Dalam Cryptocurrency


Dalam berinvestasi di cryptocurrency, Kita harus menentukan aturan untuk menyeimbangkan potensi dan resiko. Caranya adalah dengan menerapkan manajemen resiko yang tepat. Berinvestasi dalam cryptocurrency biasanya hanya sebagian kecil dari portofolio investasi yang miliki. Jumlahnya bervariasi, bisa mulai dari 5% atau 10% dari total portofolio.

Misalkan kita memiliki portofolio dengan nilai Rp. 1 milyar, maka secara bijak, kita bisa membeli cryptocurrency seharga Rp. 50 juta atau Rp. 100 juta. Sedangkan sisanya berupa gabungan beberapa aset umum lainnya seperti properti, saham, emas dan komoditas lainnya.


Pilih Cryptocurrency Anda

Ini bisa jadi kerumitan dalam cryptocurrency. Ada pilihan ratusan bahkan sampai ribuan mata uang digital yang bisa kita pilih. Terlebih akan terus semakin banyak ICO yang bermunculan setiap waktunya, walaupun juga ada banyak mata uang digital yang hilang peredarannya. Dan ini terjadi begitu cepat, saat cryptocurrency menjadi populer sejak 1 dekade lalu.

Yang paling besar adalah Bitcoin. Diikuti oleh Ethereum, Zcash, Dash, Ripple sampai Monero. Kita bisa memilih Bitcoin sebagai bagian utama aset investasi kita, diikuti dengan beberapa cryptocurrency lainnya yang potensial. Pergerakan harga Bitcoin mewakili cryptocurrency secara umum, sedangkan ICO atau cryptocurrency yang lain memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi, walaupun diikuti dengan potensi peningkatan harga yang juga menarik untuk dipantau.

Pilih Platform Trading Yang Tepat


Satu dari kekurangan dari pembelian cryptocurrency adalah kita tidak bisa mendapatkannya di institusi keuangan biasa. Bank tidak menawarkan Bitcoin atau di institusi resmi lainnya. Acap kali kita terbatas dalam melakukan pembelian, penjualan hanya di broker khusus cryptocurrency.

Beberapa yang paling populer adalah:

CoinDesk

Binance

Terrexa

Coinbase

Kraken

Kelima platform diatas didesain khusus untuk penukaran cryptocurrency. Kita bisa melakukan perdagangan cryptocurrency populer disana, dan tentu saja, ada biaya komisi yang harus kita sisipkan dalam setiap pembelian dan penjualan.

Ada Robinhood yang menjadi pesaing broker yang ada dengan menawarkan transaksi tanpa komisi. Kita bisa membeli saham, dan sebagainya, termasuk cryptocurrency disini secara gratis.

Cryptocurrency yang tersedia di Robinhood mulai dari Bitcoin, Bitcoin Cash, Ethereum, Ethereum classic, Litecoin dan Dogecoin. Disini memang menjadi lebih murah dan mudah dalam menyimpan cryptocurrency, terutama jika Kita hanya ingin menyimpan cryptocurrency sebagai aset investasi bukan sebagai alat pembayaran.

Selain Robinhood, ada beberapa tempat transaksi crypto lainnya, dimana kita bisa membeli dan menjual cryptocurrency secara lansung. Namun untuk melakukan hal tersebut, Kita perlu cara untuk menyimpan cryptocurrency tersebut.

Penyimpanan Cryptocurrency


Cryptocurrency secara umum disimpan dalam dompet digital. Topik ini bisa jadi rumit, terutama dengan adanya banyak pilihan dompet yang tersedia. Namun berikut sekilas tentang dompet digital.

Dompet digital merupakan software yang menyimpan dua kunci dalam transaksi cryptocurrency, terdiri dari private key dan public key. Dompet digital tidak secara utuh menyimpan cryptocurrency, namun hanya dua kunci tersebut. Sebagai tambahan untuk mengizinkan Kita akses, mengirim dan menerima cryptocurrency, sebuah dompet digital juga menyimpan catatan transaksi yang tersedia di blockchain, serta saldo kita saat ini.

Kesimpulannya:

Tidak peduli dimana atau bagaimana kita memutuskan untuk membeli, menjual dan menyimpan cryptocurrency,  Kita harus siap akan ketidakpastian. Cryptocurrency kurang bisa diprediksi dibandingkan investasi tradisional, karena sekali lagi, tujuan utama dari cryptocurrency bukanlah sebagai aset investasi.


No comments

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.