Indonesia Hebat Karena Para Penghebat itu Ada di Sekitar Kita

Merasa minder di kancah dunia internasional? Bingung apa yang bisa dibanggakan menjadi warga negara sebuah bangsa yang katanya besar ini? Malu dengan berbagai persoalan bangsa yang disorot minus oleh mata dunia? Jujur saya pernah merasakan hal tersebut, sering. Ujung-ujungnya saya kecewa. Kita sering kehilangan rasa bangga pada Bangsa yang BESAR ini. Berbagai berita di media masa yang setiap hari menjadi konsumsi kita sering justru membuat pikiran kita terseret pada arus negatif, bahwa kita sungguh bangsa yang tak bisa dibanggakan. Mungkin bukan karena kita tak punya kehebatan dibandingkan bangsa lain, tapi karena kita tidak atau belum tahu bahwa dalam carut marut kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan semua sektor kehidupan, kita masih punya banyak hal untuk merasa optimis bahwa Indonesia Hebat.


Indonesia Hebat karena Indonesia masih memiliki sosok-sosok hebat. Sosok yang menjadi harapan kita untuk menyanggah kehebatan bangsa ini. Selain itu, Indonesia hebat karena kita punya kultur yang hebat. Dua kehebatan ini sajapun seharusnya menjadi peluru untuk kita tembakkan ke dalam pikiran kita agar kita selalu merasa bersyukur dan terpacu untuk menjadi pribadi-pribadi hebat penghebat Indonesia.

Para Penghebat Indonesia

Siapa yang bisa menyangkal kehebatan seorang Walikota Surabaya Perempuan, Ibu Tri Risma Harini. Ibu yang bekerja dari hati untuk warga Surabaya, segudang prestasi yang mendunia. Membuktikan dedikasinya bahkan jauh sebelum sorot media mengupas tuntas sosoknya.Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an. Jadi setiap orang termasuk PNS punya kesempatan untuk menjadi hebat. Stereotype bahwa PNS hanyalah sosok pegawai brengsek yang menghabiskan APBN tidak seluruhnya benar. Percayalah banyak Risma-Risma muda di antara jutaan PNS yang kelak menjadi sosok hebat seperti Ibu Risma dengan segala keteladanannya.

Sosok hebat tidak monopoli orang dewasa dan berusia puluhan. Sinar namanya. Bocah berumur enam tahun tersebut juga menjadi sinar bagi sang bunda. Sinar yang dengan tangan mungilnya mengurus sang bunda yang mengalami kelumpuhan sejak dua tahun terakhir dengan ketabahan dan kesabarannya. Adakah yang mengenalnya, sampai kemudian media menemukannya? Sinar sosok mungil nan hebat yang mengajari kita arti cinta dan bakti pada orangtua.

Lalu bukankah sosok berikutnya juga merupakan sosok yang hebat? seorang Kakek yang berjualan mie ayam dan es kelapa muda di sekitar Stasiun Kota Baru Malang yang tidak menyerah meski terkadang jualannya tidak laku. Meski usaha ini berat, Kakek tidak memilih mencari jalan yang lebih mudah, mungkin menunggu pemberian anak-cucu dan kerabat atau bahkan mengemis. Sosok yang sama saya temukan di Stasiun Sudimara, kakek tua penjual buah-buahan lokal ini, sosok hebat yang tetap ingin berkarya dan tak mau berpangku tangan di usia senjanya.


Itu saja?? tidak, mari berkenalan dengan seorang Kapolsek Bojonggenteng, Iptu Dedi Supriatna yang memilih menjadi supir pengangkut daging kerbau hingga menjadi pengepul barang rongsokan untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya. Semua dilakukan Dedi untuk mewujudkan impiannya pergi ke rumah Allah. Polisi?? masih ada yang bukan tukang peras dan suap?? Polisi ada yang baik dan lurus??? Sayapun yakin masih banyak polisi sehebat Iptu Dedi Supriatna yang tidak terkespos media. Sayapun mengenal seorang polisi yang menurut saya tidak seperti polisi pada umumnya. Bukan karena penampilannya, tetapi sikap dan perilakunya yang sangat santun, lurus, open minded, cerdas dan tidak "mata duitan" membuat saya terheran-heran sekaligus kagum meskipun saat itu (8 tahun lalu) pangkatnya sudah cukup tinggi yakni Kapolsek Ciputat. Bapak inilah yang meubah pandangan saya dari steorotype polisi sebagai pemangsa masyarakat ketimbang pelayan masyarakat. Masih ada polisi hebat ...



Siapa bilang kita bangsa yang suka bermusuhan dan tak punya toleransi satu sama lain. Haji Yusmin, mewakili bagaimana arti tolerasi bahkan bersedia mengadakan perayaan Natal bagi umat Nasrani di lingkungannya di Semarang. Haji Yusmin bukan tak paham agama, dia mengaku sangat fanatik dengan agama yang dianutnya. Haji Yusmin memaknai fanatisme sebagai konsep ubudiyah, hubungan antara dia dengan tuhannya. Dalam bermasyarakat tidak ada fanatisme, karena semua bersaudara dalam ikatan kemasyarakatan. Bukan tanpa konflik mengusung isu toleransi dan kerukunan umat beragama. namun di tengah masyarakat yang heterogen kita butuh ruang untuk dapat menghargai perbedaan dengan tetap menjaga perdamaian. Hebat bukan??

Saptuari Sugiharto, pria muda kelahiran Yogyakarta, pemenang berbagai penghargaan di bidang enterpreneurship yang telah menghasilkan berbagai buku yang tentunya adalah seorang pengusaha muda. Pemilik Kedai Digital usaha percetakan yang memiliki lebih dari 60 cabang di lebih dari 36 kota. Saptuari Sugiharto adalah alummnus Fakultas Geografi UGM yang berhasil membentuk komunitas berbasis masyarakat yang menggerakkan masyarakat dalam forum Sedekah Rombongan. Bergerak secara inisiatif menanggulangi persoalan nyata di masyarakat terutama penanganan kesehatan dan pengobatan penyakit ribuan rakyat miskin dengan dana yang datang dari masyarakat yang mempercayai kinerjanya dan teman-teman seperjuangannya dalam komunikas Sedekah Rombongan. Bergerak ... bekerja nyata, memberi solusi tanpa basa-basi. Sosok muda yang hebat sekaligus menginspirasi.




Sikap yang sangat elegan dari seorang pria dengan titel guru agama dalam menyikapi apa yang disebut sebagai kesetaraan gender, saya lebih suka menyebutnya sebagai penghormatan terhadap perempuan dicontohkan oleh seorang Ustadz muda di Bondowoso. seorang ustad yang memiliki ide yang terbilang sangat progresif dan mengajarkan pada masyarakat di sekelilingnya tentang pentingnya pendidikan bagi anak perempuan, dan juga keterlibatan laki-laki dalam kehidupan berumah tangga. Berapa banyak dari pasangan modern sekalipun yang bisa memiliki pola pikir seprogresif Ustadz Salim?? Bahwa mengurusi dan merawat anak dan berbagi peran dalam kehidupan domestik rumah tangga tak melulu sekaku hubungan yang lazim berakar di budaya sebagian besar kita. Saya setuju sekali bahwa kehidupan rumah tangga Ustadz Salim dan Isteri beserta anak-anak mereka bak syurga kecil di Bondowoso. Saya bangga menemukan sosok hebat ini di antara kita.


Selanjutnya, Ir. Surono Danu. Pria yang lahir di Cirebon, Jawa Barat, 11 September 1951. Surono yang memimpikan Indonesia tidak hanya punya ketahanan pangan tetapi juga berdaulat pangan. Surono tinggal di Desa Nambah Dadi, Kecamatan Terbangi Besar, Lampung Tengah pada tahun 1983 setelah pada tahun yang sama mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta dan kemudian mendedikasikan diri pada penelitian beras lokal. Di rumah sederhananya, Surono memulai penelitian secara mandiri pada beras lokal, sampai lahirnya dua varietas padi baru, yaitu Sertani-1 dan MSP-1. Produktivitas benih padi jenis MSP ini bisa menghasilkan gabah mencapai 13 ton per hektar, mampu mengungguli hasil dari benih padi hibrida. Dari hasil survei dan penelian, varietas milik Surono dari sisi aroma, rasa, tampilan dan tingkat pulennya rata-rata indeksnya delapan. Impian dan tekad Surono adalah kesejahteraan petani melalui hasil temuannya dan melalui berbagai ilmu dan inspirasi yang tak henti dibagikan kepada setiap petani yang ingin meningkatkan kesejahteraannya.Penelitian mandiri yang berangkat dari permasalahan seputar petani yang secara nyata dihadapinya dalam kelompok tani yang hakikatnya merupakan gambaran permasalahan seluruh petani kita. Satu benih unggul dari bumi Indonesia lahir dari seorang petani hebat.




Saya yakin ada banyak sosok-sosok hebat lain yang tidak terekspos di media masa manapun. Orang-orang hebat itu bahkan ada di sekitar kita, ayah-ibu kita, guru kita, supir angkot yang kita naiki,  pedagang bubur ayam di pengkolan langganan kita, rekan sekerja kita, anak-anak hebat kita yang tengah mencari sosok hebat untuk menjadi panutanya. masih tak percaya bahwa sesungguhnya kita bangsa yang hebat??? Buka mata, buka telinga dan temukan bahwa mereka ada. Buktikan!!!


Referensi:

  • www.kompas.com
  • www.liputan6.com
  • https://www.facebook.com/kakvicc
  • http://www.jpnn.com/read/2014/01/03/208789/Tak-Pernah-Ambil-Gaji,-Rela-Jadi-Pengepul-Rongsokan-Demi-Naik-Haji-

  • http://www.indonesiahebat.org/news/2014/01/ir.-tri-rismaharini-m.t#.UzPh7oVpvvg

8 comments

  1. Salam silaturahmi, mak Ophi ..
    Ibu Risma, Sinar, aaah ... betapa sesungguhnya banyak orang hebat di Indonesia. Meski tidak terkenal, mereka hebat bagi lingkungannya. Keren tulisannya, mak
    Semoga berhasil ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam silaturahmi juga mak Ani...
      makasih dah mampir... amiin smoga memberi inspirasi ya mak...

      Delete
  2. Setuju.. Indonesia itu Hebat, banyak orang-orang hebat dan SDA kita juga oke.. tinggal gimana mengelolanya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi maak, semoga kita bisa ikut menghebatkan Indonesia dengan mengelola yang sudah dipercayakan pada kita.
      makasih dah mampir mak

      Delete
  3. Orang2 hebat yang inspiratif ya... Semoga inspirasinya turut menyebar menghebatkan sekitarnya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin, semoga ya mak... saya sendiri jujur terinspirasi dari orang2 hebat tersebut. makasih mampirnya mak

      Delete
  4. Mungkin yang lebih banyak diekspose media yang buruk-buruknya yah, mbak. padahal jika dicermati banyak sekali sosok seperti mereka di sekitar. mereka tak membutuhkan ketenaran, hanya kerja nyata dan telah memiliki andil besar dalam lingkungannya. beberapa sosok saya tahu dan pernah baca mengenai kisahnya di media. lainnya baru tahu setelah membaca ulasan mbak Ophi. mudah-mudahan kita bisa meneladani kehebatan mereka. yah, Indonesia memang hebat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sebetulnya dibalik carut marut kondisi negeri ini, kita masih punya potensi SDM yg hebat kok, dan mereka sebenarnya ada di sekitar kita kok. Alangkah baiknya kt bs belajar dr sekeliling kita pun bisa lebih bersyukur krnnya. Semangat :)

      Delete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.