Dulu sebelum menjadi pengguna commuter line, setiap hari saya mesti melewati komplek ini sebagai jalan tikus menuju kantor saya di Senayan. Pemandangan yang cukup menarik, ada sebuah Masjid Jami' di komplek perumahan mewah di Jakarta Selatan ini yang sedikit "nyempil"di antara bangunan-bangunan lainnya di perumahan tersebut. Seebelah kiri persis Masjid ini adalah sekolah anak-anak atau Kid Montessori. Meski penasaran karena pada jam sholat terlihat banyak mobil dan motor parkir di depan pelataran Masjid yang sempit sekaligus menjadi tempat parkir tersebut. Saya sering melihat mobil-mobil mewah dan taksi-taksi yang parkir di sana. Mungkin supir mobil dan supir taxi sejenak sholat di Masjid yang tampak teduh tersebut.
Suatu sore sepulang ke undangan di derah Kebon Jeruk dan berencana menuju Senayan, kami menyempatkan diri sholat di sana mengejar waktu Ashar yang sempit. Sepatu atau sendal (alas kaki) harus dilepas sejak awal masuk pagar atau gerbang depan. Ada ruang pos petugas keamanan juga di bagian depan ini.
Sebelum menaiki tangga-tangga menuju ruang sholat, saya masuk ke lantai dasar bagian luar kiri yang merupakan tempat wudhu. Tempat wudhu wanita agak sedikit tersembunyi. Cukup bersih dan tersedia toilet. Saya menduga jarang ada pengunjung wanita karena tempat wudhu dan toilet wanita sepertinya jarang digunakan. tempat wudhu pria tampak lebih luas dari tempat wanita.
Untuk mencapai ruang sholat kita harus menaiki cukup banyak anak tangga. Suasana tenang dan teduh mulai terasa. Selasar dan ruang depan Masjid tampak luar dan nyaman. Ada beduk besar di bagian kiri selasar. Rupanya selasar Masjid yang luas ini sering juga dijadikan tempat melakukan berbagai acara/kegiatan. Saya sering melihat anak-anak usia sekolah membawa buku Iqro dan mengenakan pakaian muslim/muslimah ramai mengunjungi Masjid ini, mungkin Masjid ini mengadakan juga kegiatan mengaji dan belajar agama bagi anak-anak.
Ruang sholat wanita menempati bagian kira ruang utama. Dibatasi dengan pembatas yang tidak permanen berupa gordyn. Cukup luas memuat 4 baris makmum. Tersedia mukena atau akat sholat disimpan di lemari di salah satu sisi ruang. lagi-lagi saya menduga jarang ada jamaah wanita yang sholat di sini. Maaf mukenanya tampak kotor dengan aroma kurang menyenangkan di hidung. Sepertinya lama tak dicuci atau dirawat. Ruang sholat pria jauh lebih luas. Ornamen Masjid dengan plafon yang tinggi memberi kesan luas dan teduh.
Jika ada yang melewati Komplek Simprug Golf, Masjid ini bisa jadi alternatif jika kita membutuhkan tempat sholat, cukup nyaman dan teduh. Menara Masjid dengan bentuk yang lumayan kuno tampak menjulang di bagian kanan halaman depan mMasjid. Tampaknya tidak sekedar menjadi menara tapi dimanfaatkan untuk keperluan bts.
lebih enak bawa mukena sendiri yah...
ReplyDeletemeskipun shalat di masjid, blum tentu mukenanya nyaman...
Iya mak sebaiknya begitu. Jd lbh nyaman. Kmrn sy lupa bw krn buru2
DeleteDuuh...suka gemes klo denger mukena umum kyk gt. Soalnya saya dulu pernah menawarkan diri untuk mencuci. Dan kasih mukena cadangan milik saya selama saya mencuci. Eh! mereka nggak mau! Hadeeh!
ReplyDeleteMasih banyak yg kayak begini mak. Makanya sy salut bgt tuuh ada gerakan mukena bersih yg digalang oleh satu komunutas itu. Bermanfaat bgt...membuat nyaman yg beribadah kan yaa
Deletedulu sering bawa pulang mukena buat dicuci, tapi di mushola kantor..aku termasuk makhluk yang mengandalkan mukena umum..sering lupa bawa :D
ReplyDeletehahaha...kalo pergi2 bawa krucils suka kelupaan mak. klo di kantor ada cleaning yg mmg salah satu tugasnya cuci mukena umum mak. tp hampir semua punya mukena pribadi klo di kamtor. kalau enggak, bisa dibuat piket juga kaliyaa ...jd bersihinnya bareng2
Deletemesjidnya kelihatan nyaman dan bersih ya...
ReplyDeletebersih, luas dan lumayan nyaman mak...cuma mukenanya yg bikin kurang nyaman
DeleteTempat wudhu dan toiletnya bersih ya mak..
ReplyDeleteBersih mak...kayaknya utk yg wanita ini jarang dipake mak. Keliatan dr toiletnya yg kering
Delete