Liburan Keluarga Besar, Bagaimana Mempersiapkannya?



Liburan keluarga besar? Kebayang kan rame, seru, sekaligus repotnya. Hmm iya meskipun repot tetap sih ya rasanya gak bosen kalau ada keluarga besar yang nanya, kapan kita jalan-jalan lagi? Hayuuk kapan? trus kalau gak diseriusin yaa jadinya sekedar wacana lagi. Memang butuh effort lebih untuk mewujudkan liburan keluarga besar ketimbang liburan keluarga kecil atau inti. Bukan hanya personilnya yang banyak tapi semua hal jadi berlipat karenanya.



Silaturahim Trip, begitu saya sering menyebutnya. Keluarga besar dari saya (bukan suami) memang kerap melakukan traveling, liburan, jalan-jalan, wisata, atau apapun sebutannya yang dilakukan bersama-sama sekeluarga besar. Karena saya memang berasa dari keluarga yang besar jadi liburan atau tripnya memang beneran besar. 

minus satu keluarga adek, satu keluarga sepupu, dan satu keluarga ponakan

Apa sih? Iya, bayangkan saya 8 bersaudara plus beberapa sepupu yang sudah menjadi keluarga inti. Masing-masing dari kami hampir semua sudah menikah dengan anak 1 - 6 orang anak perpasangan. Hanya adik bungsu saya yang masih single. Dari beberapa keponakan saya yang sudah menikah, beberapa sudah memiliki anak. Hmm kebayang kan?

Saya masih ingat sekali, pertama kali kami sekeluarga besar melakukan trip bersama sekitar 15 tahun lalu. Tidak lama sepeninggal Bapanda, kami sengaja mengajak Mimi rihlah ke Bandung, ke Situ Patenggang dan sekitarnya. Awalnya kami sekedar ingin membuat hati Mimi lebih riang dan bisa menjalani hari dengan normal sepeninggal Bapa. Sejak itulah kami kemudian secara rutin melakukan liburan bersama sekeluarga besar. Baik menginap maupun hanya perjalanan wisata tanpa menginap.

Waktu itu saya masih kuliah. Jadi belum punya pasangan apalagi anak. Keponakan sayapun masih masa sekolah. Sebagai yang muda, saya, adik, dan keponakan menjadi seksi sibuk termasuk menyiapkan acara seru di lokasi wisata. Hmm sukses lah acaranya. Lomba-lomba dengan hadiah sekedarnya membuat semua bisa menikmati liburan pertama tersebut. 

Semakin lama jumlah anggota keluarga semakin meningkat. Koordinasi untuk acara silaturahim trip semacam itu menjadi lebih menantang. Kendala waktu biasanya jadi masalah utama terlebih kami tersebar di beberapa kota dengan kesibukan beragam. 

Waktu yang paling memungkinkan biasanya pas liburan lebaran saat kami semua pulang kampung. Sayangnya berlibur di musim liburan kadang kurang memuaskan dan menyebabkan kedekatan dan keakraban di lokasi wisata agak terganggu karena tempat wisata biasanya penuh pengunjung. Alih-alih happy-happy kita sering malah direpotkan urusan parkir yang sulit, antrian, dan sejenisnya.


Liburan keluarga besar terakhir sih beberapa bulan lalu ke Solo. Satu bus besar. Acaranya sengaja disesuaikan dengan acara mengantar calon pengantin dari keluarga ipar keponakan saya. Hmm saya sekeluarga sayangnya tidak bisa ikut karena satu dan lain hal. 

Liburan keluarga besar kami selama ini memang lebih banyak ke tujuan wisata yang tidak terlalu jauh dari Cirebon, rumah Mimi. Selain sekitaran Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan. Kota tujuan yang paling favorit adalah Bandung dan Garut. Selain ke barat bisa juga ke timur seperti ke Tegal atau Purwokerto.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa diperhatikan dalam mempersiapkan liburan keluarga besar.  

Waktu

Hal yang paling pertama harus disepakati adalah soal waktu. Untuk liburan atau wisata keluar kota yang mengharuskan menginap maka sebaiknya disepakati jauh-jauh hari. Selama ini biasanya kami mengambil waktu yang berdekatan dengan libur dan cuti lebaran. Saat paling memungkinkan seluruh anggota keluarga besar saya bisa kumpul di rumah Mimi. 

Selain libur lebaran, untuk liburan yang memakan waktu lebih dari sehari biasanya diambil di musim liburan sekolah/kuliah. Jadi anak-anak sebagai penyumbang suara terbanyak *halah* bisa ikut tanpa alasan meninggalkan kegiatan belajar di sekolah/kampus. 

Naah kebetulan mayoritas keluarga besar saya adalah para dosen dan guru, jadilah mereka sering bisa menentukan jadwal liburan di musim libur sekolah dengan lebih leluasa. saya yang PNS bukan dosen/guru dan hanya punya jatah cuti 12 hari harus pintar-pintar mengatur waktu. Apalagi anak-anak juga sudah bisa protes saat mereka harus melewatkan liburan keluarga besar.

Jadi sebaiknya, jauh-jauh hari sepakati waktu yang paling memungkinkan untuk semua. Untuk yang waktunya lebih ketat, bisa siap-siap mengambil cuti jauh-jauh hari kan?

Tujuan atau Lokasi Liburan

Karena keluarga besar tidak selalu berada di satu kota, maka menentukan lokasi tujuan berlibur juga harus disepakati bersama. Mengambil waktu liburan di musim libur lebaran memudahkan menentukan tujuan dan lokasi wisata. Saat liburan bersamaan dengan libur lebaran, biasanya kami konvoy untuk perjalanan yang ditempuh dengan kendaraan roda empat atau menggunakan bus dari titik poin di Cirebon. 

Pada saat yang berbeda kami bisa berangkat dari rumah masing-masing dan janjian di satu titik poin di waktu yang telah ditentukan. Misalnya saat hendak ke Garut maka titik poinnya adalah di Bandung. Rombongan Jakarta dan Cirebon bertemu di Bandung dan seterusnya.

Dalam menentukan tujuan juga perlu diperhatikan wisata apa yang akan kita kunjungi. Karena ini wisata keluarga dan lagi-lagi anak-anak merupakan pemilik suara terbanyak, maka lokasi wisata biasanya harus menyediakan tempat bermain yang nyaman, hmm biasanya anak-anak selalu mensyaratkan kolam renang dan area play ground nih.

Khusus untuk Mimi, biasanya Mimi punya permintaan khusus. Jangan ke tempat yang susah dituju untuk manula. Suatu kali kami pernah ke curug dan ternyata untuk sampai di curug harus berjalan kaki dengan posisi menanjak sekitar 1 km karena parkiran yang jauh dari lokasi. Duuh kasian kan Mimi dan para krucils.


Penginapan

Untuk liburan dengan menginap, maka hal yang juga penting adalah tempat menginap. Keluarga super besar akan lebih nyaman memilih villa atau resort untuk menginap ketimbang hotel. Selain lebih bebas biasanya jumlah penghuni tidak dibatasi secara ketat. Kemudian tempat yang menyediakan dapur sendiri juga jauh lebih nyaman. Manula yang butuh air hangat, bayi yang butuh air panas untuk susunya, serta para Bapak yang tidak berhenti ngopi. Dapur merupakan kebutuhan penting saat berkumpul seperti ini.

Hunting villa jauh-jauh hari juga sangat penting. Selain bisa mendapat harga yang bersaing juga kesediaan tempat untuk pengunjung yang jumlahnya banyak harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Alangkah baiknya juga memperhatikan fasilitas yang disediakan dan jarak dengan obyek wisata yang hendak dituju.

Konsumsi

Hmm penting pake banget nih untuk mempersiapkan hal yang satu ini. Saat liburan lebih dari satu hari tentu penting menyepakati hal terkait dengan konsumsi atau ransum. Kalau harus ke rumah makan terus bisa jebol kantong dung ya hahaha. Jadi selain bisa ke rumah makan maka kita bisa juga siasati dengan membawa bekal makanan yang mudah dikonsumsi baik untuk ransum dalam perjalanan maupun di lokasi wisata atau di villa.

Karena jumlah anak-anak dan remaja juga banyak maka semakin banyak ransum semakin baik. Mereka adalah pemamah biak yang sangat baik karena sedang dalam masa pertumbuhan hahahs. Jajan di lokasi wisata tidak mengapa asalkan jangan hanya mengandalkan jajan, selain tentu tidak banyak pilihan harga makanannya biasanya lebih mahal.


Jika menginap di villa yang menyediakan dapur, maka sarapan pagi dan makan malam bisa menghemat dengan mengerahkan para Ibu ke dapur. Masak nasi goreng, mie goreng, atau sekedar bakar sosis dan sejenisnya jelas praktis dan digemari oleh semua usia. bahannya bisa dibawa dari rumah atau membeli di perjalanan kok. Ibu-ibu pasti peka soal ini.

Transportasi

Setelah menyepakati tujuan, maka yang penting kemudian menentukan moda transportasinya. Apakah kita akan menggunakan kendaran umum? kendaraan pribadi? atau menyewa. Untuk tujuan yang lebih jauh apakah kita bisa menggunakan kereta, pesawat, atau konvoy kendaraan pribadi?

Semua harus diperhitungkan secara matang agar acara jalan-jalan bisa terlaksana dengan sukses dan nyaman. Tidak masalah jika misalnya untuk mobilisasi di tujuan wisata menggunakan publik transport jika memang lebih memudahkan dan menghemat. Namun menyewa kendaraan yang muat lebih banyak atau bahkan membawa kendaran pribadi juga tetap bisa jadi pilihan. 

Biaya

Last but not least, biaya. Selain jumlah besarannya yang harus disepakati juga adalah kontribusi atau patungan dari seluruh peserta. Ini yang harus dibicarakan dan disepakati sejak awal. Dalam tahap perencanaan biasanya kami menunjuk beberapa dari kami sebagai panitia atau EO yang salah satu tugasnya adalah memperkirakan jumlah biaya yang harus disiapkan. Mulai dari biaya sewa penginapan, transportasi, konsumsi, hingga biaya masuk lokasi wisata.

Naah setelah diperkirakan bagaimana nih sistem pembayarannya, apakah harus disetor beberapa waktu sebelum acara misalnya untuk biaya booking penginapan atau booking tiket dan seterusnya. Semuanya harus dibicarakan dan disepakati dengan jelas. 


Syukur alhamdulillah jika biasanya kemudian ada yang dengan senang hati misalnya mengajukan diri untuk menanggung satu atau beberapa item dari budget yang akan dikeluarkan atau ada yang menyumbang lebih dari sekedar kontribusinya. Misalnya ada yang siap menanggung sewa vila atau bus. 

Naah jadi lebih ringan juga kan ya buat yang lain. Karena memang kondisi keuangan masing-masing keluarga tentu berbeda. jangan sampai karena memberatkan membuat salah satu dari kira urung untuk turut bergembira bersama keluarga besar.

Naah tidak lama lagi akhir tahun nih, ada rencana jalan-jalan keluarga besar ke mana nih? Yuuk kita rencanakan :) Happy Traveling ya :)



Liburan keluarga besar banyak manfaatnya Lho, baca deh ulasannya di sini, tulisan tersebut merupakan post trigger #KEBloggingCollab Grup Butet Manurung yang ditulis oleh mba Hidayah pemilik blog www.hidayah-art.com.





9 comments

  1. Jadi lirik-lirik koper sama cek cek tiket deh habis baca postingan ini
    Huhuhu Desember segeralah datang

    ReplyDelete
  2. Keluarga besar saya dari mamah termasuk yang rutin bikin acara kumpul bersama. Selalu suka kalau lagi luburan kayak gitu. Jadi kangen kumpul-kumpul lagi

    ReplyDelete
  3. Wahhh seru kalo delapan bersaudara. Kebayang sih hebohnya melebihi keluarga besar saya.

    Liburan serombomgan emang super segalanya, mba 😊

    ReplyDelete
  4. Kebersamaannya patut diacungi jempol, bisa mengumpulkan keluarga besar dalam satu acara bersama....

    ReplyDelete
  5. Momen mudik lebaran biasanya jf sekalian liburan bareng keluarga besar

    ReplyDelete
  6. Yang paling utama kayanya masalah dana ya hehehe, kalo dananya ada mau kemanapun cusss berangkat .

    ReplyDelete
  7. Wah..seru bgt yaaa kalau ber8 plus plus... Kebayang heboh dan serunya...

    ReplyDelete
  8. Wow seru pastinya ya liburan dengan keluarga besar :)

    ReplyDelete
  9. nah kalau aku kalau liburan klg besar itu yg paling susah untuk tepat waktu, kl hrsnya sdh kumpul , ada saja yng masih amndi, dandan dlll, jd kadang jadwal suka molor

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.