Peran Guru, Siswa dan Pemangku Kepentingan lain terhadap Keberhasilan E-Learning

Apakah E-Learning?

E-Learning merupakan suatu proses pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya.  


E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.

E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.   

Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an dengan berbagai istilah yang digunakan seperti on-line learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.

 Keberhasilan dan Manfaat E-Learning

Dari pengertian di atas setidaknya terdapat 3 (tiga) prasyarat yang mendasar guna terselenggaranya kegiatan e-learning, yaitu:
  1. adanya  pemanfaatan jaringan atau penggunaan internet;
  2. dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM, atau bahan cetak; dan
  3. dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan
Selain ketiga hal tersebut, ada beberapa persyaratan yang juga menunjang keberhasilan e-learning yaitu:
a)  lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning;
b) sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet;
c)  rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar;
d) sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar; dan
e)  mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.



Konsep keberhasilan program e-learning selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi, juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, pengajar, staf, cara implementasi, cara mengadopsi teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan

Metode pembelajaran elektronik atau e-learing sendiri dipercaya memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
  • meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity);
  • memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility)
  • menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience);
  • mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities);

Untuk mencapai keberhasilan dan manfaat e-learning, terdapat beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan, yakni sebagai berikut:
  • Learning by doing:  simulasi belajar dengan melakukan apa yang hendak dipelajari
  • Incidental learning: mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini seorang siswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara tidak langsung. Misalnya mempelajari geografi dengan cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah wisata.
  • Learning by reflection: mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari.
  • Case-based learning: mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Strategi ini tergantung kepada nara sumber ahli dan kasus-kasus yang dapat dikumpulkan tentang materi yang hendak dipelajari.
  • Learning by exploring: mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari. 

Implementasi E-Learning: Peran Guru, Siswa dan Pemangku Kepentingan Lainnya

Sistem pendidikan berbasis digital ini merupakan sebuah peralihan akibat dari terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik sistem maupun substansi/kontennya. Konsep e-learning sendiri sudah banyak dipraktikan dan menjadi suatu sistem alternatif dalam melaksanakan pendidikan.  

Implementasi e-learning di dunia pendidikan Indonesia terutama pendidikan tinggi nasional telah lama digagas. Pada Tahun 2001 terbit keputusan Menteri Pendidikan Nasional yang mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode). Di tingkat global implementasi e-learning di berbagai lembaga pendidikan sudah sedemikian marak, mulai dari pendidikan sekolah, pendidikan vokasi dan training, bahkan di tingkat universitas. 

Menurut sebuah penelitian, kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di kota-kota di tingkat kabupaten. Saat ini masyarakat yang berada di kota/kabupaten  kecil telah dapat menggunakan fasilitas internet.

Pada tataran pendidikan menengah, sekolah yang sedang berkembang menuju sekolah yang berbasis teknologi informasi mulai menjajaki dan mempraktikan sistem e-learning. Selama ini proses belajar mengajar dilakukan sepenuhnya secara manual, dimana siswa mengerjakan tugasnya menggunakan media kertas, pengumuman nilai hasil ujian, jadwal pelajaran, ataupun jadwal ujian menggunakan media kertas dan papan pengumuman di sekolah sehingga baik siswa. Guru maupun tenaga administrasi harus datang ke sekolah untuk menjalankan fungsi dan tugas masing-masing. 

Dengan sistem e-learning, kebutuhan akan informasi dan komunikasi dapat dialihkan melalui media internet. Namun demikian aplikasi e-learning yang digunakan hendaknya didesain dengan sederhana sehingga memudahkan semua pihak untuk mengoperasikannya. Selain itu ketersediaan layanan informasi dan fitur-fitur yang lengkap untuk mengakses informasi  jadwal pelajaran,informasi nilai siswa, informasi jadwal ujian, pengumuman dan informasi materi serta informasi menjadi suatu informasi dasar yang harus tersedia. Demikian pula penyempurnaan sistem pengelolaan data siswa, jadwal pelajaran, nilai, jadwa ujian dan pengumuman secara online tersebut guna memudahkan kerja guru dan staf administrasi.

Hal yang juga sangat penting terkait keberhasilan dan manfaat e-learning sebagaimana digambarkan pada bagian sebelumnya adalah peran dari para pemangku kepentingan dalam proses e-learning tersebut, baik penyelenggara pendidikan, guru, fasilitator, siswa bahkan teknisi yang mendukung kelancaran proses e-learning. Selain sistem yang applicable dan mudah diikuti oleh para pengguna, sistem yang interaktif yang memungkinkan komunikasi lebih personal antara guru dan siswa menjadi pilihan yang sangat baik guna meningkatan komunikasi antar keduanya. Jarak dan waktu menjadi semakin tak berarti dengan penyempurnaan sistem yang lebih interaktif. Konsep e-learing yang interaktif dan komunikatif seperti webinar (web seminar) atau seminar online yang menggunakan teknologi web tampaknya dapat dipertimbangkan. 

Menurut hasil penelitian/survey dan uji coba pada tahun 2011 terhadap sekelompok responden yang terdiri dari guru dan siswa terkait uji coba kemampuan dasar e-learning yang dilaksanakan oleh suatu tim penelitian dan pengembangan Esfindo (E-School for Indonesia, http://esfindo.cs.ui.ac.id) menunjukkan adanya peningkatan penguasaan guru dalam menggunakan portal penyelenggara e-learning dan bahwa guru lebih menyukai modul yang interaktif. Meski terdapat beberapa kendala, sebanyak 91% guru menyatakan tertarik untuk menggunakan metode e-learning dan hanya 9% yang tidak berminat menerapkan metode e-learning. Adapun dari sisi siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih tertarik menggunakan modul interaktif daripada modul statis dalam menambah pengetahuan. Sebanyak 77% siswa menyatakan ketertarikannya dalam mengaplikasikan metode e-learning dan hanya 23% yang tidak menyukai metode e-learning.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa beberapa kendala yang masih dihadapi para pengguna e-learning di sekolah adalah beban kerja para guru yang sudah tinggi, kualitas infrastruktur jaringan komputer dan internet sekolah yang perlu diperbaiki, serta dukungan manajemen sekolah yang perlu ditingkatkan.

Dari semua pembahasan di atas, satu hal yang sangat penting dalam kesuksesan penyelenggaraan e-learning yang tidak boleh diabaikan adalah kualitas infrastruktur jaringan internet. Faktor kualitas jaringan internet menjadi sangat signifikan dalam proses e-learning sehingga ketersediaan dan memadainya jaringan internet yang berkualitas dan sekaligus terjangkau menjadi “PR” tersendiri. Peran provider jaringan internet yang handal menjadi hal yang tidak bisa ditawar guna mensukseskan proses e-learning. Kendala teknis ini masih menjadi pekerjaan rumah terutama di Indonesia, sehingga keberpihakan dari penyedia jaringan internet terhadap proses interaksi guru dan murid secara virtual hendaknya menjadi catatan bagi semua pihak guna keberhasilan dan kemanfaatan e-learning bagi semua.

Referensi:
·  “Pengertian e-Learning”, diunduh dari http://elearning.gunadarma.ac.id/
·  Workshop dan Pelatihan Modul E-Learning untuk Guru dan Siswa/i SMA di Jakarta”,  diunduh dari http://bitmagz.cs.ui.ac.id/
·  E-learning : Konsep, dan Strategi Pembelajaran di Era Digital (Implementasi pada Pendidikan Tinggi)”, pernah dipublikasikan di jurnal Ilmiah Visioner tahun 2007 

6 comments

  1. Padat sekali Mak artikelnya. Sukses ya kontesnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mak Ikaa, amiiin. Makasih sudah mampir :)

      Delete
  2. semoga sukses mak kontesnya,....btw, ini desain templatenya mak shinta ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin, makasih mak ...
      iya ini desain templatenya dari mak shinta yang blio share di webnya, belajar langsung praktik plus tanya-tanya krn masih pemula hahaha..

      Delete
  3. Blog walking..kunjungan pertama, salam kenal kak :)..
    Wih, ulasannya lengkap dan lugas. Betul2 informatif..
    Semoga menang kontesnya kak :)

    Oh iya, sy lagi belajar buat resensi, kalau berkenan, mohon masukannya kak :)
    http://1coretanhidup.blogspot.com/2013/12/resensi-cineus-meraih-mimpi-sulitkah.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga, Makasih yaa ... amiin, okeh langsung ke TKP nih..

      Delete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.