Big Fam Silaturahim Trip: Ciwidey - Kawah Putih (Bagian 2)

Cerita sebelumnya bisa dibaca di sini yaaa

Hari kedua kemana nih... ke perkebunan teh Cikawali, renang dan main air panas di kolam renang ke Cikawali dan ke Kawah Putih. Anak-anak bangun pagi dan semangat sarapan pagi... yang tidak sarapan tidak boleh ikut renang, nanti masuk angin. Yang emak-emak siapin sarapan...yang ngantri sarapan lebih banyak lagi hahaha. Rame kayak pengungsian... anak cucu semar...yen mangan ya ngumpul...yen ora mangan ora ngumpul hahahaha

Yang tak mau mandi, mandi di kolam renang aja yaa. Kami bersepakat berangkat main air dan renang di kolam renang Cikalawi sekaligus check out dari Villa. Untuk menghemat waktu selesai renang langsung ke obyek wisata selanjutnya Kawah Putih.

Pagi-pagi ternyata sudah ramai di kolam renang dan pemandian air panas Cikawali. Setelah membayar uang masuk, langsung mencari tempat untuk menyimpan barang...alhamdulillah dapet satu saung hm lebih tepatnya gazebo yang lumayan besar. Cukup untuk kami dengan anggota pasukan yang banyak. Tinggal sewa tikar. 

Yang paling antusias tentu saja para krucils setelah ganti baju renang langsung menyerbu kolam renang khusus untuk anak-anak yang kadar panas dan belerangnya tidak terlalu tinggi. Main air sambil bercanda sepuasnya. Yang sepuh seperti Mimi juga semangat, setelah kemarin kedinginan dan ngendon di dekat perapian sepanjang hari, Mimi langsung nyebur ke kolam untuk orang dewasa. Lebih panas, lebih kuat aroma belerangnya dan pastinya lebih dalam. Lupa sama usia Mimi bolak balik berenang beberapa kali. Hebat euy *jempol* sampai ahhhh akhirnya kecapean sendiri. Kakak ipar saya perempuan juga semangat berendam. Kalau saya pastinya lebih sering mengawal dan mengawasi krucils. Ke kolam air untuk dewasa sekedar menenggelamkan seluruh tubuh. Karena di kolam anak hanya separuh badan yang kena air panas. Justru bikin badan kurang enak.


Konon dan yang biasa kami alami. Berendam di air panas alami dari pegunungan ini memang meringankan badan yang pegal-pegal dan kaku. Selain itu kabarnya baik untuk kesehatan kulit. Tapi betul kok, setiap habis mandi dan berendam air panas (kami sudah pernah mendatangi beberapa tempat pemandian dan kolam renang air panas, baik di Jawa Barat maupun di Jawa Tengah) badan rasanya enteng...pegal-pegal hilang. Nyaman di badan. Krucils biasanya bakal tidur nyenyak setelah main air panas pegunungan seperti ini. Inilah juga kenapa Mimi selalu semangat diajak jalan-jalan ke pemandian air panas. Untuk teraphy juga...terutama untuk sakit rematik dan sendinya. Jadi memang kalau jalan-jalan keluarga, selain silaturahim tujuannya menyenangkan Mimi... the one and only Mom we have... alhamdulillah masih diberi waktu untuk sedikit menyenangkan beliau di usia senjanya.

Puas bermain air dan kelelahan tak terasa waktu Zhuhur hampir tiba. Hari itu kebetulan hari jumat. Selesai berbilas dan berganti baju...kami bergegas keluar wahana air menuju Masjid di kawasan perkebunan teh. Para pria sholat jumat, ibu-ibu dan anak gadis menjaga para krucils sambil jajan di warung dekat Masjid. Mie instan rebus, bakwan dan sejenisnya. Selesai para pria sholat, mereka makan dan jajan, para wanita dan krucils gantian sholat Zuhur.

Acara selanjutnya ke Kawah Putih. Posisinya tak jauh...rasanya tak sampai 10 menit. Kami harus memarkir kendaraan di depan dan naik ke kawah menggunakan kendaraan yang tersedia di sana. Semacam angkot yang terbuka. Sebetulnya bisa saja membawa masuk kendaraan hingga ke atas gunung. Namun mengingat kami belum mengenal medan dan untuk keseruan jalan-jalan, kami memilih naik angkot terbuka tersebut. Tiket masuk dan angkot dibayar sekaligus di depan. Kalau tidak salah per orang dikenai Rp.35.000,-

Kami serombongan tidak semua ikut. Ibu dengan bayi tidak dianjurkan naik, tampaknya aroma belerangnya yang menjadi alasan. Rombongan terbagi dalam dua angkot. Keseruan baru saja dimulai. Jalanan yang menanjak curam dengan tikungan yang tajam membuat kami terombang ambing di dalam angkot. Belum lagi jalanan ini pas berada di tepi jurang. Suara teriakan dan jeritan serasa naik wahana dufan. Akang supirnya sepertinya sengaja ngebut di medan yang sulit untuk membuat sensasi seru. Jujur kami semua dag dig dug...bahkan di tikungan yang tajam dan curam kami harus turun dari angkot karena angkot tidak kuat naik dan mundur. Huwaaaa.... turuuuun... kemacetan terjadi karena jalanan realtif kecil kepadatan kendaraan yang naik turun dan perpapasan cukup banyak.


Bukan hanya kami yang harus turun dari angkot dan melanjutkan perjalanan setelah jalanan agak landai dan angkot sudah bertenaga. Kami melihat beberapa rombongan di angkot lain yang mengalami kejadian serupa. Hahaha seru, tegang sekaligus bisa tertawa-tawa dalam kecemasan. Krucils tampak antusias dan girang sekali...ibu-ibunya yang tampak tegang. Sambil bercanda kami mengomentari supirnya.."ati-ati kang...aya nu sepuh... bisi jantungan. Aya nu acan kawin oge yeuh...sing ati-ati atuh". *translate plizzz*

Sesampainya di atas...suasana mirip terminal karena banyak angkot yang juga mengantri menunggu penumpang turun. Untuk yang membawa kendaraan sendiri ke atas tersedia parkiran yang luas dan nyaman. Aroma belerang mulai tercium. Disarankan memakai masker atau setidaknya menyiapkan masker, karena pada waktu-waktu tertentu aroma belerang bisa sangat menyengat.

Untuk sampai ke tepi kawah ada jalan setapak yang sudah disiapkan dengan baik dengan pengangan di sampingnya. Meski jalanan menurun namun cukup melelahkan karena Suasana ramai sekali saat itu. Kami bahkan tidak bisa kumpul bersama di satu tempat untuk mengambil poto. Hilir mudik pengunjung di jalan setapak belum lagi banyak yang mengambil poto sepanjang jalan. Kami tak bisa lama di dekat kawah dan memang disarankan tidak terlalu lama. Setelah masing-masing berpoto kami kembali. Jalanan menanjak untuk bisa sampai ke atas hmm lumayan ngos-ngosan terlebih karena aroma belerang makin menyengat. 

Setelah memastikan anggota pasukan lengkap dan tak ada yang tertinggal. Kami siap turun. Hahayyy siap-siap naik jet coaster aliaa angkot seperti saat naik tadi. Ahh pasti tidak setegang tadi karena jalanan menurun. Oh iya angkot dan akang supirnya tentu berbeda ya...tergantung yang tersedia di antrian. 

Tak kalah seru dengan saat naik tadi... saat turun si akang supir makin gelo... ngebuuut teu pararuguh mentang-mentang jalanan menurun . Teriakan dan jeritan membuat dia tampak makin semangat hahaha. Pemandangan di kanan jalan sebetulnya sangat indah, jurang yang dipenuhi dengan pepohonan dan tanaman hutan yang hijau dan asri. Karena ini kawasan taman nasional tentu pepohonannya juga dilindungi dari kepunahan. Udara juga sejuuk tanpa AC.

Sesampai di bawah kami disambut oleh para pedagang di sepanjang jalan menuju parkiran mobil. Berbagai penganan khas dan cindera mata untuk oleh-oleh. Yang paling banyak pastinya strawberry segar dan olahan dari buah strawberry. Kami sempat makan dan jalan mengurangi lapar dan dingin sebelum kemudian kembali ke Bandung ke rumah Kakak saya. Beberapa krucils sudah tertidur lelap efek kecapean dan sekaligus badan yang nyaman setelah berenang air panas.

Next time kita kemana yuuk...jauhan dikit yuuk kumpul-kumpulnya. Smoga ada silaturahim trip berikutnya yaa...

26 comments

  1. ciwidey emang paling maknyus maaak buat jalan-jalan.
    aku suka yang hawa dingin ketimbang pantai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sebetulnya penyuka pantai mak..tp main ke pegunungan kayak giji juga okehhh

      Delete
  2. saya ke sini puluhan thn lalu mak, saat kuliah. waduh berasa tua deh. waktu itu kita hiking sama teman2 kuliah dan kebanyakan cowok! trus dr situ mampir ke situ patengang..ga jauh kan ya dari kawah putih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang fasilitas n infrastrukturnya sdh lbh bagus mak. Kami sehari sblmnya ke situ patengang. Iya deket bgt masih satu lokasi

      Delete
  3. Pengen banget kesini..udah rencana pengen klilingan jawa barat cumau eksekusinya yg entah kapan :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayooo eksekusi hehhe... kmrn ke cirebon kan??? Udah jawa barat ituuh lanjooot *kompor*

      Delete
  4. pertama kali ke sini mobil mundur lagi dan sampingnya nabrak batu hiks... akhirnya malah balik lagi ke tempat parkir, tanpa pernah sampai ke kawah... menyedihkan lah.

    beberapa bulan yang lalu, kedua kalinya mampir ke kawah putih... udah ketar ketir takut kejadian yang sama... tapi supir angkot berhasil membuat kami sampai ke kawah meski sama rarasaan teh teu pararuguh... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha seru ajah mak Orin ceritanya.
      Eh iya kan sama berarti asa naik wahana dufan nyaa...

      Delete
  5. waaa...serunya liburan bareng keluarga. jadi pengen juga ke kawah putih...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayooo liburan rame2.... ke kawah putih boleh juga

      Delete
  6. Cakep bhd mak..
    Kpn bs kesini yak
    Tfs y mak ophi :)

    ReplyDelete
  7. Wow... view-nya apik, seru juga perjalanannya ya mbak, jadi ikut deg-degan bacanya, hihiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya...ini baru yg diambil pake HP Mak..aku blm sempet edit2 yang ambil gambarnya apke DLSR...puas sih klo mau potrat potret... hehehe iya seruuu

      Delete
  8. saya pernah ke ciwidey dan kawah putih sekali, dinginnya menusuk tulang :) sayangnya foto2nya hilang semua hiks..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi banget dinginnya yaa, waah sayang banget mak... klo gitu ke sana lagi supaya ada poto2nya lagi hehehe.
      inilah kenapa pentingnya ngeblog salah satunya menyimpan kenangan dan potonya mak

      Delete
  9. Bagusnyaaa, belum pernah ke sini padahal lama juga aku tinggal di Jawa Barat pas kecil duluu

    ReplyDelete
  10. Selama di jawa barat baru pernah ke tangkuban perahu belum pernah ke sini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tangkuban perahu saya juga pernah...tapi waktu itu blm zaman ngeblog jadi gak ada memorinya

      Delete
  11. Keren, Mbak, foto-fotonya bagus-bagus, suka sudut njepretnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mas... nyoba2 berbagai sudut. tp ini pake kamera HP yang dari DLSR blm sempet diuplod jeh...

      Delete
  12. wah ga pernah sepi nie kawah putih, apalagi pas hari libur

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.