Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh Sebagai Penentu Kecerdasan Multitalenta Anak



Dua hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak adalah bagaimana mengenali perkembangan otak anak dan bagaimana membentuk sistem ketahanan tubuh mereka. Dua hal ini saling terkait satu dengan yang lain mengingat otak dan daya tahan tubuh anak bekerja secara timbal balik dan tergantung satu sama lain.  Menjadi penting untuk mengoptimalkan kedua aspek ini agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan kecerdasan multitalenta (multiple intelligence).


Kecerdasan multitalenta tidak hanya fokus pada kecerdasaan anak dari satu aspek saja namun kecerdasan majemuk mengingat bahwa setiap anak adalah unik, karena uniknya itulah maka setiap anak (setiap orang) itu berbeda, karena berbeda itulah maka sebaiknya pendidikan dan pelatihan yang (efektif) diberikan pun harus berbeda-beda pula disesuaikan dengan bakat atau keunikan masing-masing.

“Karena otak dan daya tahan tubuh saling bergantung dan bekerja timbal balik, maka pemberian stimulasi menjadi sama pentingnya dengan nutrisi, terutama selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) Si Kecil,”
Pembentukan, Struktur, dan Fungsi Otak Anak

Pembentukan otak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik alamiah (nature) atau faktor keturunan dengan faktor lingkungan di mana anak mendapat pengalaman selama pengasuhan sehari hari. Jadi Otak anak terbentuk dari interkasi proses nature dan nurture.

Otak dibentuk sejak awal kehamilan Ibu hingga mencapai usia 9 bulan dan otak bayi siap dan terbentuk sempurna. Otak tersusun dari triliunan sel-sel otak yang dinamakan neuron. Pada saat bayi baru lahir, sel-sel otak belum terkoneksi satu sama lain menjadi sebuah rangkian sirkuit. Koneksi antar sel otak tersebut dinamakan Sinaps yang terbentuk dengan sangat cepat setelah anak lahir.

Sinaps terbentuk bila otak anak mendapat stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Bila makin sering terstimulasi, maka Sinaps yang terbentuk akan makin kaya, makin kuat, dan akan menjadi koneksi yang permanen di masa depan. Semakin banyak Sinaps yang terbentuk akan semakin banyak informasi yang dapat diproses melalui koneksi antar sel-sel otak.  Bila Sinaps yang terbentuk tdak pernah digunakan maka akan mengalami pruning atau kematian.

Sebagai gambaran, jumlah sel otak saat baru lahir mencapai sekitar 100 milyar yang akan membentuk lebih dari 50 triliun koneksi Sinaps. Sinaps yang terbentuk saat lahir masih ditentukan oleh faktor genetik dan sebagian besar untuk koneksi sirkuit di bagian batang otak yang bekerja untuk fungsi vital kehidupan anak seperti denyut jantung dan pernafasan. Dengan stimulasi yang cukup, pada bulan-bulan pertamanya diperkirakan jumlah Sinaps akan meningkat hingga 1000 triliun. Bayi yang mendapat pengasuhan yang melekat, cenderung mendapat stimulasi yang memadai dan akhirnya mampu membentuk jaringan Sinaps dalam jumlah cukup untuk tumbuh kembang normal.

Sedangkan dari sisi berat, saat baru lahir otak bayi hanya sekitar 400 gram dan belum sepenuhnya berkembang. Saat berusia 2-3 tahun beratnya mencapai 3 kali lipat ataus ekitar 1100 gram, yang berarti 70-80% berat orang dewasa.

Otak terdiri dari berbagai bagian yang tersusun dengan pola yang rumit dan terkoneksi satu bagian dengan bagian yang lain. Setiap bagian otak terbentuk sesuai dengan bertambahnya usia dan terbentuk secara keseluruhan pada usia 6 tahun.  Namun ada beberapa bagian yang proses pembentukannya masil berlanjut hingga usia dewasa.

Secara umum terdapat 5 (lima) bagian utama dari otak anak yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak yaitu batang otak , serebelum, otak tengah, sistem limbik, dan korteks. 



Pada prinsipnya semakin banyak Sinaps otak terbentuk semakin besar kapabilitas yang dimiliki seorang anak untuk belajar. Lalu berapa banyak Sinaps bisa dibentuk oleh seorang anak? jawabannya terletak pada interaksi faktor genetik dan lingkungan pengasuhan anak sehari-hari. Dapat diibaratkan bahwa  faktor genetik hanyalah sebuah blue print atau pola rencana dari otak seorang anak untuk berkembang di masa depan sedangkan proses pembangunan sirkuit otaknya ditentukan oleh faktor lingkungan pengasuhan sehari-hari yang terbentuk oleh nutrisi dan stimulasi.

Intinya pembentukan dan perkembangan fungsi otak tidak semata-mata merupakan faktor genetik, faktor stimulan yang berasal dari luar juga sangat menentukan perkembangannya. Itulah mengapa otak perlu diberi nutrisi yang cukup dan terus distimulasi (bahkan sepanjang usia). Fenomena perkembangan fungsi otak ini biasa disebut plastisitas otak. Plastisitas otak digambarkan sebagai proses seleksi sinaps dalam menentukan dan mengoptimalkan Sinaps yang paling efektif dengan membuang sinaps yang tidak terpakai dan mati.

Pemberian stimulasi di usia awal akan membentuk Sinaps otak anak yang akan dipergunakan seumur hidup meskipun sensitivitas otak untuk dapat membuat Sinaps memiliki keterbatasan sesuai kemampuan anak atau dikenal sebagai masa kritis perkembangan fungsi otak anak di mana setiap jenis kemampuan anak mempunyai masa kritis masing-masing.



Bagaimana membentuk dan mengembangkan struktur dan fungsi otak anak dalam pengasuhan sehari-hari harus disesuaikan dengan perkembangan struktur dan fungsi otak anak pada setiap tahapan usianya.

Sebagai contoh di usia 0-3 bulan, bayi akan mulai belajar mengenal sosok Ibu dan orang yang mengasuhnya. Pada tahapan ini penuhilah si kecil dengan sentuhan dan pelukan kasih sayang. Nikmati kegiatan "berkomunikasi" dengan si kecil dengan menyentuhnya saat berbicara atau bernyanyi karena si kecil mulai mengenali wajah, suara, dan bau badan orang lain serta belajar merespons senyuman dan sentuhan dengan senang hati.

Pada usia 12-15 tahun misalnya, si kecil memasuki tahap belajar mandiri, melakukan dengan caranya sendiri, dan mulai suka meniru. Pola pengasuhan yang bisa diterapkan adalah dengan melibatkan si kecil secara aktif dalam kegiatan harian dan memberinya kemandirian. Belajar membersihkan tangan sendiri, dan minum sendiri dari cangkirnya. Biarkan jika ia ingin memilih mainannya sendiri atau ingin memainkan mainan pilihannya. Saat bermain, Ibu juga harus ikut terlibat aktif dalam permainan dengan si kecil. Biasanya saat bermain ia akan meniru tingkah laku orang yang ada di sekitarnya, bagaimana orang makan, minum, mengangkat dan bicara di telepon dan seterusnya.

"Kunci utama fungsi kerja otak anak terletak pada bagaimana nutrisi yang diasup dan stimulasi yang diberikan. Perkembangan anak akan mencapai periode emas pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya dan dalam periode ini, sel otak dapat berkembang hingga 80% dari potensinya. Hal ini menandakan bahwa pemberian nutrisi dan stimulasi, menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak."



Sistem Pertahanan Tubuh Anak

Sistem pertahanan tubuh anak dibentuk untuk melindungi tubuh anak dari serangan, baik dari dalam maupun dari luar tubuh anak yang bekerja dengan mengenali dan kemudian membunuh penyerang tersebut. Sistem pertahanan ini terdiri dari sistem pertahanan tubuh alami dan sistem pertahanan tubuh yang diperoleh dari hasil adaptasi.

Sistem pertahanan tubuh alami meliputi pertahanan fisik dan kimiawi, simbiois dengan bakteri flora normal yang memproduksi zat yang dapat mencegah invasi kuman, sel polimoronuklear dan makrofag, komplemen, sel mast, protein fase akut, interferon, sel pembunuh alami, dan mediator eosinofil. Sedangkan sistem pertahanan tubuh yang diperoleh dari hasil adaptasi merupakan sistem kekebalan yang spesifik terdiri dari sistem kekebalan humoral dan seluler.

Sistem pertahanan tubuh anak belum berfungsi dan bekerja maksimal serta masih lemah sehingga memudahkan kuman jahat (bakteri, parasit, atau virus) menyerang tubuh anak sehingga menyebabkan sakit. Sistem pertahanan tubuh anak harus dapat membedakan antigen yang baik (teman) dan yang buruk (musuh) karena perlakukan atas keduanya berbeda. Antigen yang baik harus ditoleransi sementara yang buruk harus dihancurkan atau dieliminasi.

Sistem pertahanan tubuh sudah dianggap matang jika sudah mampu menemukan keseimbangan yang tepat antara toleransi dan aktivasi. Karenanya, sistem pertahanan tubuh anak perlu dididik agar terjadi proses pematangan kekebalan yang sebagian dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan sebagian lagi dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Pembentukan sel-sel yang bertanggungjawab dalam sistem pertahanan tubuh baik yang alami maupun spesifik telah terjadi di usia 3 bulan pertama kehamilan dan berkembang bertahap sampai saat kelahiran. Selanjutnya fungsi-fungsi sel tersebut muncul pada awal kehidupan janin namun belum optimal. Kondisi ini tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan agar janin (yang merupakan individu yang berbeda dengan ibunya karena mengandung unsur genetik ayah)  bisa ditoleransi oleh sistem pertahanan tubuh ibu agar tidak mengalami keguguran dan terhindar dari penyakit autoimun di masa depan. Sistem kekebalan tubuh janin yang bersifat tolerogenik tersebut bertujuan untuk menghindari respon peradangan yang merusak. Sistem pertahanan tubuh bayi baru lahir belum matang dan belum menghasilkan respons kekebalan yang kuat. Itulah mengapa diperlukannya tindakan imunisasi pada usia-usia awal anak. 

Setidaknya ada 4 macam gangguan utama daya tahan tubuh pada anak yaitu: Defisiensi kekebalan, Autoimun, Alergi, dan Kanker.

1. Defisiensi kekebalanterjadi karena ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak yang hilang atau tidak bekerja dengan benar. Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir, setelah anak mengalami infeksi, atau menerima obat-obat tertentu yang menekan daya tahan tubuh. Pengobatannya dapat dilakukan dengan cara perbaikan keadaan umum  dengan memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa, kebutuhan oksigen serta melakukan usaha pencegahan infeksi.

2. Autoimun: terjadi karena ada bagian dari sistem tubuh anak yang secara keliru menyerang organ tubuh dan jaringan yang sehat seolah-olah organ/jaringan tersebut adalah penyerbu asing. Contoh penyakit autoimun antara lain Lupus dan Arthis Juvenilis Idiopatik. Lupus merupakan penyakit kronis yang ditandai nyeri otot, peradangan sendi, serangan pada ginjal dan organ tubuh lainnya. Arthis Juvenilis Idiopatik terjadi di mana sistem kekebalan tubuh anak menganggap sendi (lutut, tangan, dan kaki) merupakan jaringan asing sehingga sistem pertahanan tubuh justru menyerang sendi-sendi tersebut.

Gejala yang mungkin menjadi pertanda Autoimun antara lain demam ringan, kelelahan kronis, pusing, penurunan berat badan, ruam dan lesi kulit, kekakuan pada sendi, rambut rapuh atau rambut rontok, mata kering, mulut kering, atau perasaan selalu "tidak enak badan".

Tujuan pengobatan autoimun adalah untuk mengendalikan peradangan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut dan untuk mengembalikan sistem pertahanan tubuh agar dapat bekerja secara normal kembali. Pengobatan juga ditujukan untuk membantu meringankan gejala nyeri, pembengkakan dan kekakuan. Pengobatan autoimun lebih efektif dengan mengenali pola genetik tertentu dari anak yang rentan terhadap autoimun dan faktor lingkungan yang dapat memicu penyakit autoimun.

3. Alergi: terjadi karena sistem pertahanan tubuh anak berreaksi berlebihan terhadap paparan protein yang bagi individu normal tidak menyebabkan gangguan. Penyakit alergi antara lain asma alergi yang merupakan gangguan pernafasan setelah terpapar alergen tertentu. Penting sekali mengenali gejala yang timbul dan penyebabnya. Biasanya gejala yang dikeluhkan antara lain gatal, diare, nyeri perut, sariawan, migren, batuk, pilek, atau sesak.

Gejala tersebut berlangsung cukup lama atau tak kunjung sembuh. Gejala ini sering berulang dengan penyebab yang sama misalnya setelah mengonsumsi makanan tertentu, berada dekat hewan berbulu, atau terpapar debu rumah. Dugaan alergi semakin kuat dengan adanya kerabat dekat anak yang memiliki riwayat yang sama. Alergi diobati dengan menghindari alergen, vaksinasi dengan alergen, pengaturan (modulasi) sistem kekebalan, dan pengobatan dengan pereda gejala alergi.

4. Kanker: terjadi karena bagian sel-sel tubuh anak tumbuh di luar kendali. Sel yang tumbuh di luar kendali bisa mencakup sel-sel sistem kekebalan tubuh. Kanker yang dapat mengenai anak-anak antara lain Lekemia (kanker darah) dan Limfoma (kanker jaringan limfoid). Namun demikian sebagain besar kasus Lekemia dan Limfoma pada anak dan remaja dapat disembuhkan. Pola hidup dan makan yang sehat harus dibiasakan kepada anak sejak dini bukan hanya mencegah kanker di usia dini namun juga di usia dewasa.

Pengaruh Daya Tahan Tubuh terhadap Kualitas Hidup Anak

Perkembangan sistem pertahanan pada kehidupan seorang anak dipengaruhi oleh kualitas sistem komunikasi biologis yang terus menerus antara sistem pertahanan Ibu, janin, mikrobiota, dan lingkungan dalam proses kehamilan.  Kekurangan gizi ibu hamil, kelebihan gizi dan obesitas ibu hamil, stress yang dialami ibu hamil merupakan hal-hal yang harus diwaspadai. Setelah proses kelahiran untuk pertama kalinya akan terjadi kontak dengan mikrobiota.

Kolonisasi mikrobiota awal pada bayi sangat berpengaruh terhadap profil kematangan sistem pertahanan tubuh bayi. Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu pelindung dari infeksi dan mempengaruhi pematangan sistem pertahanan tubuh. ASI merupakan sumber yang kaya zat antimikroba yang mendukung sistem kekebalan tubuh bayi yang masih lemah dalam memerangi infeksi di masa awal kehidupan. ASI juga merupakan sarana mentransfer langsung sel-sel kekebalan dari ibu kepada bayi. Namun demikian, ASI tidak streril dari mikrobiota karena ASI merupakan sumber langsung dari bakteri baik yang akan menjelajah usus bayi. Bakteri yang paling umum ditemukan dalam ASI adalah Bifidobacterium dan Lactobacillus.

Mikrobiota adalah faktor utama yang mendidik sistem pertahan tubuh bayi pada awal kehidupan agar menjadi matang dan protektif. Interaksi antara anak dengan mikrobitoa bukan satu-satunya proses yang meningkatkan perkembangan sistem pertahanan tubuh pada awal kehidupan namun mikrobiota memerankan peran yang sangat penting dan sangat diperlukan.

Morinaga dan Gerakan #SiapCerdaskanBangsa

Berangkat dari pentingnya optimalisasi perkembangan otak dan daya tahan tubuh bagi tumbuh kembang dan kecerdasan multitalenta (Multiple Intelligence) anak, serta untuk mendukung pengembangan potensi anak menjadi Generasi Platinum yang siap menghadapi masa depan dengan bekal fisik yang sehat dan kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual, Morinaga, di bawah Kalbe Nutritionals, pada tahun 2015  melansir MoriCare+ Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.

Sinergi nutrisi untuk mendukung kecerdasan multitalenta (brain care), memberikan pertahanan tubuh ganda (body defense), mendukung tumbuh kembang optimal (body growth) serta mendukung kebutuhan nutrisi anak.

Sementara untuk sinergi stimulasi, MoriCare+ Prodiges memiliki modul stimulasi digital berjudul Multiple Intelligence Play Plan atau MI PlayPlan, untuk mendukung para orangtua dalam mengenali dan mengembangkan potensi Si Kecil.

Sebagai kelanjutan dari peluncuran MoriCare+ Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi, untuk meningkatkan pengetahuan orang tua (terutama Ibu)  akan arti dan pentingnya stimulasi anak, Morinaga meluncurkan Gerakan #SiapCerdaskanBangsa melalui www.siapcerdaskan.com. Sebuah gerakan dedikasi Morinaga untuk stimulasi dini anak. Wujud dukungan Morinaga berupa fasilitas digital SiapCerdaskan.com, berisi informasi mengenai pentingnya  nutrisi dan stimulasi anak pada 1000 Hari pertama Kehidupan (1000 HPK).

Gerakan ini juga akan didukung oleh Gerakan 1000 Hadiah Pertama, yaitu program pengumpulan donasi berupa buku dan mainan anak sebagai alat stimulasi perkembangan otak, kepada anak-anak yang membutuhkan. Kita bisa mendonasikan buku layak pakai dan mainan edukatif pada Morinaga Parenting Seminar Roadshow “Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini” dan mall to mall event: Dunia Generasi Paltinum, yang diselenggarakan bulan April s/d Novermber 2016 di 15 kota.

Untuk informasi lengkapnya bisa juga dilihat di akun media sosial Morinaga yakni:
Facebook: Morinaga Platinum
Twitter: @Morinagaid
Instagram: @MorinagaPlatinum.

41 comments

  1. Asupan gizi yang cukup pada anak2 sejak dini akan membantu meningkatkan perkembangan otak dan daya tahan tubuhnya ya Mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba..makanya penting banget buat anak2 terutama di 1000hari pertama

      Delete
  2. Perkembangan otak anak memang pesat yaa.. oleh karena itu asupan gizi, termasuk susu jg harus segera diberikan, mumpung masa emas pertumbuhannya baik. Infonya lengkap banget ini. Nice share :)

    ReplyDelete
  3. Jadi teringat, kira2 sudahkah asupan anak2 di rumah tercukupi kebutuhannya atau belum. PR seorang Ibu juga ya untuk memilah makanan untuk anak2

    ReplyDelete
  4. Info yang sangat bermanfaat sekali nih mbak bagi para ibu-ibu yang mempunyai anak, supaya anaknya tumbuh sehat dan cerdas :)

    ReplyDelete
  5. makasih mbak infonya, agak panjang sih, lanjut baca dlu :)

    ReplyDelete
  6. Ulasannya lengkap. Jadi tambah ilmu.

    ReplyDelete
  7. Hmm sangat komplit plit plit penjelasannya.
    Betewe morinaga memang cocok ya untuk dijadikan susu anak untuk membantu tumbuh kembang sianak.

    ReplyDelete
  8. Astaga..lengkap banget uraiannya..trims ya mba.

    ReplyDelete
  9. Masa emas memang jangan dilepas begitu saja :)

    ReplyDelete
  10. asupan gizi anak memang sangat menentukan seorang anak bisa sehat, pintar dan cerdas. Tulisan yg bermanfaat mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mama keizha..alhamdulillah klo bermanfaat

      Delete
  11. Klo ngga betul2 yaa mba, bakalan kelewat masa2 otak anak yg harus berkembang, stimulus jg hrs tepat. Klo perkembangan emosi 0-2 tahun aja yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu pembentukan sinapsnya utk perkembangan emosinya mba di masa 0-2 tahun..perkembangan emosinya tentu berjalan terus seiring waktu

      Delete
  12. Balita harus dikasih umpan makanan bergizi untuk perkembangan otak dan tubuhya.
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  13. Infonya lengkap banget. Perlu di baca ni oleh para calon ibu

    ReplyDelete
  14. Infonya bagus kak, ibu2 kudu baca nih soalnya mengenai perkembangan otak dan daya tahan tubuh untuk anak

    ReplyDelete
  15. Wah iya ya, 1000 hari pertama kehidupan memang penting banget ya untuk anak-anak kita.. Untungnya selepas ASI, susu anak-anak aku memang Morinaga Mak. Hehe. Makasi infonya ya Mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah pas pake morinaga juga ya..
      sama2 mba dian

      Delete
  16. Nah kebetulan buah hatiku sejak bayi dan usia sekolah minum susu morinaga.
    Ini disclaimer lho ya. Hahaha... tidak dibayar.
    Cocok dengan sistem pencernaan ananda, dan Alhamdullillah jarang sakit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...good for you mak..pasti anakku cerdas yaa

      Delete
  17. wah, makasih banget Mak Ophi. InsyaAllah saya bookmark. Ini PR buat saya

    ReplyDelete
  18. aku semakin senang bermain di Morinaga Play PLan Mbak, jadi ada bahan belajar untuk anak anak,

    ReplyDelete
  19. sangat lengkap sekali pembahasannya mba, ok deh terimakasih :)

    ReplyDelete
  20. wah sedari dalam kandungan sudah diset bisa berkembang sistem sistem motorik anak ya
    subhanalloh banget hihii

    ReplyDelete
  21. belajar menstimulasi anak agar tumbuh kembang dengan cerdas dan sehat ya mbak *dari postingan bermanfaat ini.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.