When (Legal) Drafting Meets Blogging, I Need "Switchable Me"



Saya mengenal blogging sejak lama, mulai tertarik menekuninya sebagai hobby dengan lebih serius sekitar 2 - 3 tahun lalu. Semakin lama, semakin enjoy dan menemukan blogging sebagai "me time" dan terapi jiwa saat merasa penat dengan rutinitas harian di kantor.

Ngeblog merupakan aktivitas di sela-sela rutinitas wajib. Saat istirahat dari rapat panjang, jika teman yang lain ngobrol ngalor ngidul sambil tertawa lepas.  seakan lepas dari ancaman singa  Saya biasanya justru menekuri laptop. Membuka blog dan mulai menjelajah. Entah sekedar membalas comment, melakukan kunjungan balik, blog walking, merapihkan draft, mengedit gambar, Hmm sejenis itulah. Kadang, saya melakukannya sambil makan siang.

Segitunya? Begitulah, resiko punya dua. Jadi harus bisa berbagi kan ya? Hussh jangan berpikir yang aneh-aneh yaa! *terutama para cowok* Dilarang mendua. Satu aja dan setia, supaya aman lahir bathin. #eh kok malah kemana-mana sih. Kalau soal hobby atau passion selama bisa mendua kenapa enggak, ya kan? 

So far, saya sih asyik-asyik aja kok menjalaninya. Maklum keduanya memang passion yang meski tak berhubungan satu sama lain, namun menjadi pelengkap satu sama lain. Blogging melengkapi hari-hari Mom of Trio dari kesibukan rutin di dunia hukum, perundang-undangan, dan politik. Blogging membuat Mom of Trio ini tetap "waras" dan bisa melihat dunia yang lebih cerah dan lebih berwarna dari sekedar 10 warna politik di Parlemen.

When (Legal) Drafting Meets Blogging

Banyak yang sering bertanya. Gimana sih berbagi waktu antara kerja dan hobby? Entahlah, saya tidak tahu pasti jawabannya. Yang saya rasakan, bersama waktu akhirnya saya menemukan sendiri ritme berbagi antara keduanya. Tentu saya punya daftar prioritas dari setiap hal yang harus dikerjakan. Ini membantu memecahkan masalah "berbagi" tadi sih.

Apalagi saat blogging tidak hanya menjadi me time saya semata tapi sudah mulai merambah pada adanya kewajiban pada pihak lain karena saya terikat perjanjian untuk menyelesaikan suatu postingan misalnya. Nah, saat berkejaran deadline pekerjaan dan deadline hobby yang ternyata kadang menjadi pekerjaan kedua, Hayati mulai ragu. Adakah Hayati mampu menyelesaikan semuanya dengan baik. *drama*


Yang akan saya kisahkan berikut ini bukan cerita fiksi. Real dan merupakan salah satu frame yang terjadi ketika seorang legal drafter sekaligus ngaku blogger harus menemui deadline di waktu yang bersamaan.

Tambora Room, Hotel Sultan. Waktu menunjukkan Pukul 10.30 malam.

Pembahasan Tim Perumus (Timmus) RUU tentang Jasa Konstruksi belum beranjak dari Angka 3 Pasal 1 Bab Ketentuan Umum. Alotnya pembahasan karena untuk Angka 3 dan 3A yang merupakan usulan baru Pemerintah. Seharusnya rapat Timmus jauh lebih "mulus" dan "smooth" dari Rapat Panitia kerja (Panja), namun apa daya, di luar skenario yang sudah disepakati di Panja, Pemerintah mengusulkan usulan baru yang secara konsep bahkan masih "mentah" sehingga menimbulkan perdebatan panjang di rapat yang sudah berlangsung dua jam lebih.

Saya resah dan gelisah di belakang meja Pimpinan. Bukan soal perdebatan yang alot. Hmm ini peristiwa yang sudah biasa. Apalagi untuk RUU ini yang sudah dari beberapa periode tidak juga selesai dibahas. Maklum banyak kepentingan terlibat di sana. Makin banyak kepentingan makin alot biasanya. Dua jam dan masih berkutat di Bab I. Ya sudahlah! itu di luar kuasa saya.

Masalahnya, saya baru saja menerima email bahwa draft untuk postingan sponsored post yang saya ajukan beberapa hari lalu sudah disetujui klien dan diminta untuk segera di post di blog dengan beberapa penyesuaian. Hmm paling lambat besok pagi. Well, saya belum menyiapkan gambar penunjangnya nih. Padahal saya sebelumnya  sudah menolak saat ditawari kunci kamar untuk menginap. Saya memilih tetap pulang jam berapapun karena harus menyiapkan anak-anak besok pagi. Apalagi ayahnya tengah dinas luar kota. *Tang ting tung, saya makin gelisah*

"Mohon izin Pimpinan, mungkin ditampung dulu usulan sementara dari Pemerintah namun dipending untuk dibahas kembali dan dilaporkan ke Panja" Akhirnya bisikan itu harus disampaikan juga kepada Pimpinan. Setelah memberikan kesempatan dan mendengarkan beberapa anggota, akhirnya pimpinan memutuskan. "Pak Dirjen dan pihak pemerintah, rekan-rekan anggota Timmus, mengingat waktu untuk usulan baru dari Pemerintah sementara kita tampung dulu dan kita pending untuk dibicarakan pada rapat selanjutnya dan berikan kesempatan Pemerintah untuk mematangkan konsepnya sehingga di pertemuan berikutnya kita lebih mudah memutuskan..." "Rapat kami skors hingga pukul 14.00 besok siang"

Alhamdulillah. lega sementara waktu. Ada waktu untuk sejenak merapihkan draft dan melengkapi dengan gambar. Hmm awalnya saya mau langsung mengeksekusi di ruang rapat tersebut. Ruang rapat ditutup jam 11.00 dan biasanya boleh extend hingga 30 menit. Ternyata, laptop yang sedari siang menyala dan bekerja terasa agak sulit diajak kompromi. Mulai lelet dan panas.

Duuh kasian juga sih laptopnya. Lihat saja, lebih dari 15 file dan beberapa aplikasi dibuka. wajar lah yaa, kalau suka ngadat justru di saat saya butuh kerja cepat. Maklum performanya sudah makin menurun karena usianya sudah cukup lama menemani saya bekerja dan ngeblog.

Saat mendampingi pembahasan RUU seperti ini saya harus membuka beragam file kumpulan peraturan perundang-undangan terkait selain draft RUU yang dibahas dan kamus bahasa Indonsia online. Google harus selalu siap saat saya mencari data informasi yang tiba-tiba dibutuhkan dalam proses pembahasan. Saya memang harus ditemani gadget yang tangguh, gak gampang panas, dan tahan banting. Apalagi saat jam break atau istiharat saya malah sering memperkerjakan laptop saya yang harusnya istirahat. Hmm sadis yaa!


Saat pembahasan saya juga sering mengangkat-angkat laptop saya yang body-nya memang kurang ramping ini ke meja Pimpinan untuk menunjukkan pasal dari undang-undang atau peraturan tertentu yang terkait dengan norma yang dibahas agar tidak tumpang tindih atau setidaknya harus sinkron. Nah yang kayak gini nih yang kadang bikin saya memimpikan laptop yang lain. Iya, yang bisa dengan mudah, ringan, dan handy saya sodorkan ke pimpinan saat dibutuhkan.

Duuh! Iya soalnya kalau diganti dengan tablet, jujur kurang memadai untuk menyimpan file-file yang dibutuhkan dengan kapasitas yang lumayan besar. Selain itu kadang-kadang perlu ada file yang ditampilkan di layar dari notebook saya. Semua harus dilakukan dengan cepat pula! Hmm tablet kan gak support ya untuk kondisi ini. Jadi ada gak sih notebook yang lebih dinamis layaknya tablet tapi tetap memenuhi kebutuhan yang lainnya?

Lain waktu, saya harus membawa-bawa laptop saat melakukan penelitian atau pengumpulan data ke daerah. Bukan sekedar untuk bisa segera memasukkan data, mengolah, dan menganalisa lebih cepat, jujur kadang saya membutuhkannya juga untuk mengerjakan pekerjaan kedua saya tadi eh maksudnya hobby saya tadi.

Membawa laptop yang sekarang rasanya makin berat. Hmm padahal dari dulu ya beratnya segitu-gitu aja. Mungkin karena faktor "U" sih. Punggung saya mulai protes kalau terus-terusan harus menanggung sekian kilogram beban yang tersimpan dalam backpak saya. Faktor usia memang tidak bisa berbohong. Duuh saya sejujurnya memimpikan notebook atau laptop yang lebih ringan dan lebih ramah dengan punggung nih.

Jadi adakah yang bisa membantu saya? notebook apa yang cocok untuk legal drafter yang juga blogger ini?Bukankah setiap masalah ada jalan keluarnya.

Does Switch Alpha 12 Meet My Needs?


Adalah Switch Alpha 12 yang kemudian seolah menjadi jawaban semua kegelisahan. Kenapa? Switch Alpha 12 itu netbook hybrid yang bisa berubah menjadi tablet saat diinginkan dan dilengkapi sistem pendinginan bernama Acer LiquidLoop dengan beberapa keunggulan. Ini kok seperti menjawab persoalan seorang drafter yang sibuk jadi blogger juga.

Pertama, Saya butuh notebook yang tangguh dan performa yang juga canggih 😍. 

Acer menanamkan prosesor Intel Core i Series generasi ke-6 yang memiliki kinerja kencang dan hemat energi dalam Switch Alpha 12. Itu artinya Switch Alpha 12 berada di level lebih tinggi dibanding produk sejenis yang biasanya masih mengandalkan prosesor Intel Core M.

Switch Alpha 12 juga dilengkapi fitur teknologi terdepan seperti port USB Type-C dengan USB 3.1 gen 1 which means transfer data bisa dilakukan dengan cepat  hingga 5 Gbps atau 10 kali lipat lebih kencang dibanding USB 2.0. Port USB Type-C juga bisa difungsikan sebagai output video dan sumber daya yang dapat mengalirkan hingga 4.5W untuk gadget kita.

Switch Alpha 12 dilengkapi dengan layar 12 inci yang memiliki resolusi QHD (2160 x 1440 pixel) berteknologi IPS untuk gambar tajam dan warna kinclong. Teknologi BlueLight Shield yang juga ditanamkan membantu mengurangi emisi cahaya biru pada layar. Well, ini artinya saya  yang bisa berjam-jam berada di depan notebook tidak perlu khawatir karena BlueLight Shield membantu mata tidak cepat lelah meski menggunakannya dalam waktu lama.


Kedua, Laptop saya gampang panas 😞, pasti karena sering digeber.

Nah mengingat sistem pendingin yang baik sangat dibutuhkan sebuah notebook untuk mencegah turunnya performa akibat overheating. Acer mengusung teknologi Acer LiquidLoop™ untuk Switch Alpha 12 yang mengandalkan pipa berisikan cairan pendingin untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series di dalamnya secara optimal. Switch Alpha 12 tidak menggunakan kipas yang cenderung berisik sehingga dapat beroperasi senyap dan tidak mengganggu konsentrasi kerja.

Sistem pendingin tanpa kipas atau fanless artinya perangkat jadi bebas debu lho. Debu yang menempel pada kipas sangat berpotensi membuat suhu overheat yang merusak motherboard. Nah kan? artinya notebook fanless akan lebih panjang umur nih. Duuh mau dung 😄.

Oh iya notebook hybrid ini tidak memiliki ventilasi udara yang kadang mengganggu kenyamanan saat notebook dipangku maupun diletakkan di atas kasur. Kejadian banget sama laptopku yang sekarang nih. Sistem fanless juga membantu menghemat daya baterai jadi bisa digunakan dalam waktu lama tanpa khawatir tak ada colokan saat kita sedang mobile atau antri colokan saat rapat panjang pembahasan RUU.

Ketiga, Hmm notebook ku agak gemuk dan pastinya berat. Tidak handy saat harus dipindahtangankan untuk mensupport dukungan kerjaku ke pimpinan rapat, 😔 plus bikin punggung cepat sakit saat harus dibawa-bawa.

Switch Alpha 12 katanya sengaja dirancang dengan body yang tipis dan bobot yang ringan dengan desain yang sangat fleksibel mengikuti kebutuhan penggunanya. Alamak! mau dung satu *sambil pencetin punggung*

Switch Alpha 12 dapat berubah sesuai kebutuhan, dari mode tablet menjadi notebook atau sebaliknya hanya dengan melepas dan memasang kembali keyboard docking yang telah dilengkapi engsel magnet. Engsel magnet memungkinkan untuk melepas keyboard Switch Alpha 12 dengan cepat dan aman. Keyboard docking bukan sekadar aksesoris semata sih tetapi berfungsi sebagai screen protection.

Selain desainnya super tipis juga dibekali dengan lampu backlit agar bisa tetap mengetik di segala suasana. Kadang ruang rapat hotel tuh dibuat redup lhoo, entah mengapa hiks. Oh iya satu lagi Switch Alpha 12 ini dilengkapi kickstand yang bisa diatur sudutnya hingga 165 derajat untuk memberikan sudut pandang sesuai yang diinginkan. Intinya desain ramping dan fleksibel. Switch Alpha 12 memang ditujukan agar kita bisa mengetik, mencatat, atau menggambar lebih nyaman. Iyes, NYAMAN.

Bonusnya?

Switch Alpha 12 dilengkapi dengan pena digital Active Pen yang bukan sekedar stylus biasa untuk mencoret-coret layar, tetapi membantu kreativitas yang tanpa batas. Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan. Wow! kabarnya dengan sensivitas setingkat itu bakal mampu memberikan pengalaman menulis digital yang rapi dan mudah di layar serta sangat membantu saat menggunakan fitur Windows Inks, serta membantu mengatur ketipisan dan ketebalan garis atau membuat sketsa digital lebih presisi saat layar menjadi kanvasnya.

Hmm saya sih mungkin nanti menggunakannya bukan untuk tujuan khusus ya, tapi bisa banget buat belajar orat oret ngedoodle gitu atau sketch untuk mempercantik postingan blog. Eh tapi juga bakal berguna banget saat harus mempresentasikan RUU nih, jadi bisa lebih interaktif dan atraktif.

Jadi menurut teman-teman, apakah Switch Alpha 12 yang dibutuhkan Mom of Trio as Switchable Me?


53 comments

  1. Boleh ini laptop baru untuk ngeblog semakin serius :)

    ReplyDelete
  2. keren laptopnya, Mbak. Kayaknya memang cocok :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi tinggal siapin dompetnya biar berjodoh nih mak chi

      Delete
  3. Beegh mb ophi kejar target akhir tahunkah, bikin laporannya hihi
    Aku juga ni leptop di rumah uda med medan alias puanas terus, agaknya minta dituker ama yg bbaru kayak merek di atas

    ReplyDelete
  4. Berarti merk di atas bisa memenuhi kebutuhan sesuai yang diharapkan ya, mba. Saya juga nih laptop mulai rada lemot, maklum laptop jadul. Huhhu
    Semoga bisa segera ganti yang baru.. Aamiin

    Hahah

    ReplyDelete
  5. Wooow full duty. And sepertinya Acer switch alfa 12 cucok buat tugas negara ini

    ReplyDelete
  6. Mba ophi, aku terinspirasi sama mba nih yang meski sibuk tetap productive blog nya :)

    ReplyDelete
  7. laptopnya cakep yaaa... aku pun jadi ngiler huhuhuhuhu.. lg butuh laptop & si acer ini bisa jadi inspirasi nih!

    ReplyDelete
  8. Wah mupeng, pengin juga Acer Switch ini, ringan jadi bisa dibawa-bawa ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. dibawa2 dan gak berat2 mbaa maklum sudah usiacantik nih

      Delete
  9. Wah..seru kayaknya kerjaanmu..aku selalu merasa bahwa perempuan yg aktif itu keren... Seperti dirimu ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngeri ngeri sedap sih kadang2 mba hahaha..
      aiih aku tersanjung deh mba makasiiih :*

      Delete
  10. Aku juga butuh ganti laptop mbak. Acer yang ini kayaknya recomended ya buat yang hobi mendua..eh maksudnya punya 2 aktivitas yg berbeda 😊

    ReplyDelete
  11. Boleh percaya boleh tidak.Mungkin aku satu satunya blogger yang gak bisa ngetik pakai laptop.Kebiasaan pakai komputer di rumah *malah curcol*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...mirip lah laptop sama kompi mah, yg repot klo ngetik di tab atau hp mba

      Delete
  12. mbak Ophie mmg top lah harus didukung dgn notebook yg mumpuni spt Acer Switchable gini

    ReplyDelete
  13. Bagus ya laptopnya.tangguh..saya juga penasaran bagi waktunya gimana..hoho

    ReplyDelete
  14. Ya ampun mbak. pekerjaannya sungguh bikin pusing ya. etapi enjoy juga kan? kl saya mah puzing tujuh keliling.

    semoga dapat laptop yang diidamkan. aaamiiin.

    ReplyDelete
  15. Sama nih..sayapun butuh laptop baru..ini cocok banget buat legal drafter seperti mba Ophi..yang multi tasking

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kita dapet laptop baru yang keceh ya mbaa

      Delete
  16. Wah..cocok banget nih.
    Thank for share...mbak

    ReplyDelete
  17. wahh super sibuk ya mb, memang harus di support device yang gahar hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. sibuk aja sih gak super haha...iya niih butuh yg gaharrr

      Delete
  18. Aku jg mom of trio mba, dan butuh Acer Switch Alpha 12 ini jugaa. :D

    ReplyDelete
  19. wewww... legal draft to blog, refresh bgt ya mba :)

    ReplyDelete
  20. Aku juga naksir nih sama Si Acer ini kerenn yo laptopnya.

    ReplyDelete
  21. Switch Alfa memang untuk yang doyan mendua. Hahaha.
    Eh, mantap kali nih buat caption, gimana menurut Mom?

    ReplyDelete
  22. Fiuh! ikut deg2an baca cerita di tengah rapatnya.
    semoga mendapat apa yang diimpikan ya :)

    ReplyDelete
  23. Mba Ophi kerjaannya mumet juga ya 😀 tapi produktif banget ngeblognya. Laptop kecehhh emang keharusan deh biar semua jalan 😀

    ReplyDelete
  24. Eh busyet 1 bab bisa 2 jam lebih yaaa, terlalu banyak kepentingan jadi nya banyak opini

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.