Ambon Manise & 10 Hal Yang Wajib Kamu Lakukan Di Sana


Ke Kota Ambon, Maluku? Hmm rasanya ada beberapa hal yang wajib kamu lakukan agar tidak ketinggalan kereta *eh* Hmm iya supaya jadi sah ke Ambonnya jangan lupa lakukan hal-hal berikut ini. Ambon sebagai Kota yang cukup ramai di pulau Maluku memang membekaskan kesan yang cukup mendalam buat saya. Kota Ambon sebetulnya kota kecil yang cukup padat. Kalau dipikir-pikir kita bakal berputar-putar saja di sana. Jadi sempatkan diri melakukan hal-hal berikut ini yaa.


1, Nikmati Pantai-Pantai Ambon

Posisinya yang berada di teluk membuat kota ini memiliki banyak garis pantai. Jadi hal pertama yang harus kamu lakukan di sana adalah menikmati suasana pantai-pantai di Ambon. Pantai apa saya kamu bisa intip postingan saya tentang pantai-pantai eksotis di Ambon yaa. Hmm selain di Ambon tentu di bagian lain pulau Maluku ya. Tidak terlalu jauh kok karena memang pulau ini tidak terlalu besar.

Coba ke Pantai Natsepa, Pantai Pintu Kota, Pantai Morella atau ke Pantai Liang. Kamu gak bakalan kecewa karena setiap pantai menghadirkan eksotismenya masing-masing. Ihiyyy

2. Berphoto di Jembatan Merah Putih dan Menikmati Pemandangan di sekitarnya.

Wajib niiih, tapi hati-hati jangan sampai mengganggu lalu lintas ya. Jembatan Merah Putih menjadi icon baru bagi kota Ambon. Dulu, sebelum jembatan ini dibangun dari Bandara Pattimura ke Kota Ambon harus jalan lewat jalur pantai memutari teluk. Dengan dibangunnya Jembatan Merah Putih semakin cepat mencapai kota Ambon.


Jembatan ini diclaim sebagai jembatan terpanjang di wilayah Indonesia Timur. Panjang jembatan sekitar 1.140 meter. Jembatan utama ini merupakan tipe jembatan khusus dengan sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 meter. Jembatan Merah Putih dibangun sejak 17 Juli 2011 dan rampung di 2015, Jembatan Merah Putih menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 779,2 miliar.

Jembatan yang berlokasi tepat di Teluk Dalam Pulau Ambon ini menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka), Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.


Selain berphoto, kita bisa melihat pemandangan teluk Ambon yang tak kalah indah. Enjoy...!

3. Main ke Lapangan Merdeka Ambon.

Lapangan Merdeka ini sejenis alun-alun kota. Taman yang luas satu kompleks dengan Kantor Gubernur Maluku dan beberapa kantor pemerintahan penting lainnya. Ada patung Pattimura, pahlawan Ambon dengan nama asli Thomas Matulessy yang memimpin pemberontakan melawan Belanda pada tahun 1817. Pattimura artinya orang yang baik hati. Di lapangan ini juga ada tulisan ambon manise dan biasanya banyak pengunjung yang berphoto atau selfi di icon kota Ambon ini.


Lapangan merdeka ini selain menjadi tempat melakukan kegiatan kemasyarakatan dan dimanfaatkan warga juga menjadi tempat untuk melakukan kegiatan peringatan dan upacara tertentu. Beruntung saat saya ke Ambon bertepatan dengan hari ulang tahun kota Ambon. Lapangan merdeka dan sekitarnya ramai sekali. Pagi hari ada upacara dan sejak siang hingga sore ada pawai. Waah seru, saya dan teman-teman sempat berphoto dengan beberapa peserta pawai yang mengenakan baju khas daerah.



Tidak jauh dari Lapangan Merdeka Ambon, tepat di seberang Kantor Gubernur ada Gong Perdamaian (World Peace Gong) yang merupakan gong perdamaian dunia yang ke-39 sebagai peringatan tragedi kerusuhan sosial yang bermotif SARA di Ambon. Karena sudah sore kami tidak sempat masuk museum namun diizinkan berphoto di depan gong dengan tetap membayar karcis masuk.


4. Makan Rujak Natsepa

Disebut Rujak Natsepa karena memang rujak ini banyak dijual di sepanjang Pantai Natsepa di Desa Suli, Maluku Tengah. Jangan lupa mampir di postingan Pantai Natsepa yaa.

Yang membuat khas adalah kacang tanah yang dipanggang dengan kulitnya yang diulek kasar yang melengkapi bumbu rujaknya. Kabarnya bumbu hanya diulek 6 kali ulekan saja sehingga bumbu dibiarkan kasar. Untuk tingkat kepedasan juga bisa sesuai permintaan. Untuk cita rasa asam ada buah tomi-tomi (asam) yang membuat rujak ini makin khas. Gula jawa atau gula merah yang digunakan juga gula yang berbeda dengan di jawa, bentuknya bukan bulat tapi kotak. gula "jawa" ini diimpor dari Makassar, hmm jadi bukan gula jawa tapi gula Makassar ya.


Sepiring rujak dengan potongan aneka buah tropis seperti nanas, bengkuang, mangga gedong yang katanya khas dari Pulau Seram, ubi jalar, mentimun, kedondong, belimbing, pepaya, hanya dihargai Rp.10.000. Hmm boleh juga kalau kita memilih buah tertentu.  Jadi sambil memandangi laut atau bercengkrama sesudah bermain air, yummi banget kalau lanjut makan rujak ini eh atau dibalik? Makan rujak dulu baru nyebur, main air. Seru juga. Oh iya bumbu rujak Natsepa bisa dibawa jadi oleh-oleh lhoo.


Selain makan rujak, kita bisa menikmati kelapa muda dan pisang goreng yang rasanya khas. Hampir di setiap pantai, selalu dijajakan pisang goreng. Biasanya dimakan dengan sambal colo-colo katanya. Mungkin seperti di Manado. Uniknya pisang goreng di sana dagingnya empuk dan kenyal.

5. Mengunjungi Monumen Martha Chistina Tiahahu

Sosok pahlwan wanita Ambon yang gigih dan pemberani.  Pada dasar monumen tertulis -  Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari Maluku, jatuh pada Januari 2, 1818-. Monumen ini terletak di Karang Panjang, bersebelahan dengan kantor DPRD Maluku.


Posisinya yang berada di atas bukit harus ditempuh dengan jalan menanjak dan tikungan yang cukup tajam. Posisi ini membuat kita berkesempatan menikmati pemandangan Kota Ambon dengan teluknya. Kabarnya tempat ini memang jadi salah satu spot kongkow muda mudi Ambon.

Sayangnya kami ke sana sudah sore jadi tidak bisa masuk monumen namun cukup mengabadikan Patung Martha Chistina Tiahahu yang tampak sangat berwibawa dengan tombak tajamnya.

6. Makan Papeda dan Ikan Kuah Kuning


Jujur rasa penasaran yang membuat saya kekeuh mau mencoba menu yang satu ini. Papeda, makanan khas Indonesia Timur terutama Maluku dan Papua ini terbuat dari bahan dasar sagu. Dimasak hingga berbentuk bubur yang kental dengan tekstur yang lengket serupa lem. Rasanya sendiri hambar, tanpa rasa. 


Naah yang membuat Papeda ini menjadi nikmat adalah pelengkap atau pendampingnya. Umumnya Papeda disantap dengan Ikan Kuah Kuning. Hmm sudah hilang deh penasaran saya. Saya mencoba Papeda Kuah Kuning di salah satu rumah makan khas daerah yang cukup recommended yaitu Restaurant Dede's.

7. Makan Ikan Segar


Ke Ambon dan tidak menikmati ikan rasanya zonk banget. Apa sih khasnya ikan di sana. Ikan di Ambon segar-segar. Mereka menyebutkan ikan mati satu kali. Kalau ikan yang kita makan di Jakarta menurut mereka sudah mati berkali-kali hahaha. Intinya memang ikan yang disantap di sana dipastikan adalah ikan segar. Tidak heran, karena Maluku adalah Lumbung Ikan Nasional. Jadi sebagai penyuka ikan, makan ikan di Maluku dan Ambon, serasa syurga buat saya.


Makan ikan dengan olahan apapun, -dibakar, disayur, digoreng,-  di restauran keren macam Dede's atau hanya di warung-warung kaki lima yang mulai buka sejak menjelang senja di sepanjang trotoar dekat Matahari mall sama enakknya. Eh ini karena dekat dengan lokasi hotel yang saya inapi. Tapi kabarnya banyak juga warung pinggir jalan lainnya.

Yang juga khas dari makan ikan adalah sambal colo-colonya. Duuh saya beneran lapeer.


8. Makan Nasi Kuning

Kalau di pulau Jawa dan Jakarta, ada nasi uduk. Di Sumatera ada nasi Lemak. nah di Indonesia Timur kok saya sering ketemu Nasi Kuning ya. Daan nasi kuning ini salah satu kuliner malamnya khas kota Ambon. Hmm ada juga sih yang dijual pagi hari untuk sarapan, semacamn nasi uduk juga. Wajib dicoba nih sambil menikmati suasana malam di Ambon.


Bisanya Nasi Kuning ini mulai dijajakan sejak pukul 19.00 sampai dini hari. Tapi jangan kemaleman deh, nanti kamu gak kebagian hahaha. kami ditunjukkan salah satu tempat oleh bang Wawan yang kabarnya favorit. Ibu dan Bapak penjualnya baru merapihkan dagangan saat kami datang. Hmm yang ngantri sudah banyak. Enak dan gurih dengan pelengkap ikan, serundeng, acar, sambal goreng, kentang, ayam goreng, telur, perkedel dan banyak lagi. 

9. Membawa Oleh-Oleh Ikan Asap

Ikan? again? Yes, karena ikannya segar langsung dari laut maka ikan asapnya pun seger dan enak. Ada banyak macamnya. Umumnya ikan cakalang. Ada juga ikan tuna. Harganya sekitar Rp30.000 - Rp50.000 per ekor. Ikan asap atau biasa disebut "Ikan Asar" ini diasap selama 3 jam dengan olesan racikan bumbu dan minyak sayur.


Ikan Asap baik Cakalang maupun Tuna, akan tampak coklat kemerahan dari pembakaran. Aromanya sangat khas dan menggugah selera. Kondisi ikan yang segar dan bersih membuat ikan ini bertahan lama.

Saya sempat bingung mau dimasak apa. Ternyata digoreng dan dicocol sambal saja rasanya sudah mantap. Hmm bisa dicoba juga dengan pelengkap sambal colo-colo ala kita sendiri. Makan pake nasi hangat. Hmm dijamin nambah.

10. Membeli Oleh-Oleh Besi Putih

Naah ini juga oleh-oleh yang unik. Besi putih ini bentuknya macam-macam, mulai dari gelang, kalung dan cincin. Harganya tentu bervariasi. Hanya saja saat hunting saat itu, waktu saya terbatas. Tidak banyak koleksi yang bisa saya pilih dan akhirnya hanya membeli beberapa cincin yang bentuknya seragam untuk saya dan duo krucils cantik saya.

Rasanya 10 hal wajib itu saja sih yang saya rekomendasikan. Teman-teman ada yang mau menambahkan?

42 comments

  1. Pengen berwisata kuliner ke sana. :'D

    ReplyDelete
  2. Seafood. :D Di sana seafoodnya terkenal, kan?

    ReplyDelete
  3. Pemandangan pantainya yang bikin penasaran

    ReplyDelete
  4. Ambon memang luar biasa, mba Ophi. Aku baru balik kemarin dari Ambon :)

    ReplyDelete
  5. kuliner Ambon teras dekat di hati, dulu ada teman baik keluarga yang suka memasakkan buat kami..
    kangen makan nasi kuning ikan cakalang

    ReplyDelete
  6. Ambon manise ya Mbak, aku ngiler rujak yg waktu itu, mbak ophie share. Ternyata ada banyak panganan lain yg menggoda

    ReplyDelete
  7. Aku selalu Penasaran dengan papeda

    ReplyDelete
  8. Huaaaa catat nih catat

    Kalo ke ambon gak boleh lapar. Jenis ikan2an banyak dan huenak2 ya, wajib Icip2 nih

    ReplyDelete
  9. kalo di sana harga PApeda berapa mba? di Surabaya sekitar 60rb-an.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lupa mba, soalnya bayar semua sm lauk n pesanan lain hahaha

      Delete
  10. Liat ikan pepedanya asli terasa sudah enaknya di lidah..kuahnya itu loh...
    Sama itu rujak ya :) huaaaa surga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. papeda sagunya nya mba...memang makannya pake ikan kuah kuning

      Delete
  11. Daerah yang belum saya sentuh nih.
    Padahal ada keluarga isteri yang bermukim di sana
    Lain kali ingin jalan2 ke Ambon
    Untung punya tetangga orang Ambon sehingga sempat menikmati papeda.
    Terima kasih infonya yang menarik.
    Salam hangat dari Jombang, Jawa Timur

    ReplyDelete
  12. Penasaran mkn papeda gimana rasanya, anyep anyep gitu ya, kalau kuah ikannya pasti enak ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya tawar sih mba..makanya makannya sm ikan kuah kuningnya

      Delete
  13. Jembatan Merah Putih ini semacam jembatan Suramadu gitu ya, keberadaannya membuat perjalanan antar pulau makin mudah, gak harus nunggu nyebrang pake kapal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini sebetulnya satu pulau mba..cuma kan ada teluk gt jadi menghubungkan satu sisi dg sisi lainnya

      Delete
  14. Teluknya bagus ya, pemandangannya. Kalau ke Ambon, kayaknya harus ke teluknya sama pergi ke jembatan yang biayanya sampai milyaran rupiah.
    Lihat makanannya juga, jadi pengeen... sering liat di Tv tentang papeda, tapi gak tau gimana rasanya. Barangkali kayak nasi, kalo di sini ya?

    ReplyDelete
  15. indoesia timur, pingiiin bgt bisa menjejak ke sana
    saya penasaran sama kuliner yg dari sagu itu. pernah liat tayangannya

    ReplyDelete
  16. yang aku pengen itu liat pantai, makan pisang sambil dapet oleh2 ikan asap kalau ke Ambon XD itu asli pisangnya menggoda banget mbaaaa.. tolooong :D

    ReplyDelete
  17. Pemandangan pantainya keren. Jadi pengin ke sana, sekalian kulineran hehe

    ReplyDelete
  18. Rujak Natsepa-nya mmg bener2 maknyus & juara!

    ReplyDelete
  19. Aku pengeeen banget diving di sini!aku juga suka papeda mba.. nyobain pas ke Jayapura :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga bs diving di sana ya mba..aku mau deh diajak nemenin sambil makan pisang gorengnya

      Delete
  20. Huah Papeda bikin ngiler. Mau nyari Papeda di Surabay mehong banget, wkwkwkwk

    ReplyDelete
  21. Waah baru tau ada rujak natsepa. Ulekannya kasar ya Mbak jadi masih kelihatan printilan kacang tanahnya.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.