Osaka Castle: Iconic, Historical, & Majestic.

5 Hari Writing Travel kami di Jepang dimulai dengan menikmati Osaka. Destinasi pertama adalah sebuah taman bunga yang sangat luas. Saya yakin jika mengunjunginya di musim semi, sekitar April? Mungkin akan mendapatkan experience dengan best view di Tsurumi Ryokuchi Park. (Klik aja ya kalau mau baca selengkapnya).

Namun akhir autumn jelang spring juga tetap jadi pengalaman mengingat itu adalah kunjungan saya pertama kali ke Jepang, tepatnya ke Osaka. Di taman yang luar biasa luas dengan beragam tema tersebut kami bercengkrama dan menikmati suasana? Berkeliling hingga tak terasa langit di ujung senja mulai menjingga. Kapan belajar menulisnya?

Nah hari kedua kita mulai deh ada sesi belajar. Sesi pagi itu kami ke Nara Park untuk sharing tentang writing dari Mba Deka sebagai coach. Beliau penulis produktif dengan ratusan buku. Meng-eksplore Nara Park tidak kalah seru karena sambil belajar kami bercengkrama dengan ribuan rusa di sana. Nara Park* juga luar biasa luas dan banyak hal yang bisa dieksplore dan dinikmati termasuk jajan rebusan di sepanjang jalan menuju pintu keluar. 

*Cerita lengkap belajar di Nara Park, silahkan klik linknya ya.

Nah usai selesai belajar di Nara kami lanjut ke Osaka Castle. Salah satu must visit destination di Osaka sih. Penuh sejarah dan kombinasi wisata budaya, sejarah, dan alam yang lengkap.  Simbol penyatuan Jepang di era Samurai (Abad ke 16).  Sejarah yang panjang dibalik megahnya istana ini membuatnya menjadi salah satu icon sejarah yang dibanggakan Jepang. Jangan sampai tidak masuk list kamu saat ke Osaka yaa.


Kami datang diantar dengan mobil namun jika kamu pelancong yang lebih suka menggunakan kendaraan umum.  Masuk melalui Gerbang Otemon di sudut barat daya taman merupakan jalur yang direkomendasikan. Stasiun terdekat adalah Stasiun Tanimachi Yonchome di sepanjang jalur kereta bawah tanah Tanimachi dan Chuo. Stasiun JR terdekat ke  Osaka Castle adalah Stasiun Osakajokoen di Jalur Lingkar JR, perjalanan 10 menit dengan biaya 180 yen dari Stasiun JR Osaka.



Osaka Castle cukup luas untuk dinikmati dari gerbang masuk menelusuri "semacam parit" yang panjang dengan latar dinding batu yang tampak dingin sekaligus anggun di bawah pepohonan yang eksotis yang tak lagi berdaun karena telah berguguran.  Istana Osaka memang dikelilingi taman yang sungguh luas. Jalan yang tertata rapi, anggun, sekaligus angkuh dengan nuansa batu hitam yang kokoh di sekelilingnya. 


Siapkan kaki yang cukup kuat untuk berjalan. Berkeliling di seputar istana. Tentu yang tak kalah mengesankan adalah taman bunga/park di mana ratusan pohon sakura yang alhamdulillah saat itu sudah mulai bermekaran. Kabarnya taman ini menjadi tempat favorit untuk hanami. 

Jalan kaki akan menjadi menu utama (lagi) hari itu setelah panjangnya langkah kaki di Nara Park. Namun penuh semangat kami semua menerjang dinginnya suhu udara Osaka saat itu. Berharap bertemu lebih banyak Sakura di sana.

Istana Osaka dulunya adalah Kuil Osaka Hongan-ji (Kuil Ishiyama Hongan-ji) selama periode Sengoku, dan selalu memiliki hubungan yang mendalam dengan sejarah Jepang, dari Pertempuran Ishiyama melawan Oda Nobunaga, hingga pembangunannya oleh Toyotomi Hideyoshi, kejatuhannya selama Pengepungan Osaka, pembangunan kembali oleh Keshogunan Tokugawa, penghancurannya selama pergolakan Restorasi Meiji, jatuhnya ke dalam yurisdiksi tentara setelah Restorasi, dan pembangunan pascaperangnya menjadi taman. 

Baca Juga: Halal Ramen di Kyoto

Semua bangunan kuno yang dapat dilihat saat ini, seperti dinding batu dan parit, Gerbang Otemon, Menara Tamon, dan Menara Sengan, berasal dari setelah periode Tokugawa, dan seluruh area telah ditetapkan sebagai situs bersejarah nasional khusus, dan sebagian besar bangunan kuno ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting.



Menara istana adalah yang ketiga dari jenisnya, yang berasal dari periode Toyotomi dan Tokugawa, dan dipugar pada tahun 1931 dengan sumbangan dari warga. Kini, bangunan ini memiliki sejarah lebih dari 90 tahun dan ditetapkan sebagai properti budaya terdaftar nasional. 

Sejak dipugar, bangunan ini telah difungsikan sebagai museum sejarah yang disebut "Osaka Castle Tower," yang menyimpan banyak aset budaya yang terkait dengan Toyotomi Hideyoshi, periode Sengoku, dan sejarah Istana Osaka, yang dipajang di ruang pameran di dalamnya, dengan pameran yang dirotasi dari waktu ke waktu.

Pembangunan Osaka Castle dimulai pada tahun 1583 di bekas lokasi Kuil Ishiyama Honganji, yang telah dihancurkan oleh Oda Nobunaga tiga belas tahun sebelumnya. Toyotomi Hideyoshi bermaksud agar castle tersebut menjadi pusat Jepang yang baru dan bersatu di bawah kekuasaan Toyotomi. Castle tersebut merupakan istana terbesar pada saat itu.

Namun, beberapa tahun setelah kematian Hideyoshi, pasukan Tokugawa menyerang dan menghancurkan castle tersebut dan mengakhiri garis keturunan Toyotomi pada tahun 1615. Istana Osaka dibangun kembali oleh Tokugawa Hidetada pada tahun 1620-an, tetapi menara istana utamanya disambar petir pada tahun 1665, terbakar, dan tidak dibangun kembali selama zaman feodal.

Baca juga: Kimono Show di Kyoto

Pembangunan ulang menara istana dari beton bertulang yang ada saat ini baru dilakukan pada tahun 1931. Selama perang, istana tersebut secara ajaib selamat dari serangan udara di seluruh kota. Pekerjaan perbaikan besar-besaran membuat kastil ini tampak lebih mewah pada tahun 1997. Menara kastil kini sepenuhnya modern di bagian dalam dan bahkan dilengkapi lift untuk memudahkan akses. Kastil ini memiliki museum informatif tentang sejarah kastil dan Toyotomi Hideyoshi.

Ada yang terbaru dari  Osaka Castle yakni dibangunnya Toyotomi Stone Wall Museum. Terletak di sebelah menara kastil dan termasuk dalam harga tiket. Baru dibuka pada tahun 2025, museum ini memamerkan beberapa tembok batu asli kastil, yang ditutupi oleh Tokugawa ketika mereka membangun kembali kastil setelah pertempuran tahun 1615, dan yang tidak ditemukan kembali hingga tahun 1950-an.

Tiket untuk memasuki menara kastil dan museum tembok batu dapat dibeli di menara kastil. Jika sedang ramai pengunjung antrean bisa mengular dan cukup lama . Jadi membeli tiket secara online bisa jadi solusi. 


Menara kastil dikelilingi oleh benteng sekunder, gerbang, menara kecil, tembok batu yang mengesankan, dan parit. Area yang luas mewajibkan kaki yang kuat untuk bisa mengelilingi seluruh area. Taman Nishinomaru, yang meliputi bekas "benteng barat", adalah taman berumput dengan 600 pohon sakura, rumah teh, bekas Wisma Tamu Osaka, dan pemandangan menara kastil yang indah dari bawah. 

Seluruh Taman Kastil Osaka mencakup sekitar dua kilometer persegi dengan banyak ruang hijau, fasilitas olahraga, arena serbaguna (Aula Osakajo), dan kuil yang didedikasikan untuk Toyotomi Hideyoshi. Taman ini merupakan salah satu tempat hanami paling populer di Osaka selama musim bunga sakura, yang biasanya berlangsung pada akhir Maret dan/atau awal April.

Hanami, dalam bahasa Jepang berarti "melihat bunga" (花見). Tradisi ini merupakan salah satu kebudayaan di Jepang yang sangat populer, khususnya saat musim semi ketika bunga sakura mekar. Hanami juga sering dihubungkan dengan piknik di bawah pohon sakura sambil menikmati makanan dan minuman.

Saat itu akhir bulan Maret dan saya beruntung bisa menyaksikan ratusan pohon sakura yang mekar di taman. Pengunjung yang cukup ramai namun tidak terlalu sesak juga memberi waktu yang cukup untuk benar-benar menikmati "Sakura Bloom". 


Jika ingin puas menikmati Istana dan semua fasilitas di area ini, kalian bisa datang dari pagi. Tiket masuk sudah buka dari pukul 09.00. Jadi pengunjung hingga tengah hari bisa berkeliling dan berphoto di seputar area castle yang cukup luas untuk di eksplore. 

Kami bahkan sempat bertemu dengan sepasang pengantin atau calon pengantin dengan pakaian adat Jepang, Kimono yang indah. Kami izin untuk bisa berphoto dengan mereka. Dengan ramah mereka mempersilahkan. Kami juga bertemu seorang lady yang membawa anak-anak anjingnya yang lucu dengan kostum yang menggemaskan berkeliling taman dan berphoto juga. 


Oh iya ada semacam kereta tradisional yang bisa mengantarkan kita keliling area castle dan tamannya juga lho. Jangan lupa mencoba mochi yaa. 


1 comment

  1. Aduuuuuh kangennya aku Ama jepang 😍😍😍😍. Osaka udh 2x divisit, tp ga ke castle nya malah 🤣🤣. Krn waktu itu Osaka memang cuma transit tempat kami nginep, cuma tiap pagi wisatanya ke kota lain kayak Kobe, Kyoto, Hiroshima, trus malam balik lagi ke Osaka mba. Makanya aku ga punya banyak referensi utk wisata di Osaka.

    Mungkin kalo kesana lagi dispare 1 hari buat eksplor dan melihat kastilnya ini . Apalagi ada museum yaa. Anak2ku suka sejarah

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.