Ada Cerita di Balik Goresan Tinta



Pada suasana rapat kerja pembicaraan tingkat I suatu RUU (Rancangan Undang-Undang) dimana para anggota Panja DPR dan Pemerintah yang diwakili oleh menteri terkait akhirnya menyelesaikan tugas konstitusional dan memberikan persetujuan bersama atas suatu RUU, biasanya ada kelegaan luar biasa di hati saya.


Alhamdulillah, hampir selesai tugas saya juga mengawal pembahasan RUU ini. Iya hampir selesai karena masih ada pembahasan tingkat II di rapat paripurna yang merupakan proses akhir persetujuan suatu RUU menjadi Undang-Undang. Kalau RUU-nya tidak terlalu politis dan sarat kepentingan, biasanya sih di pembicaraan tingkat II rapat paripurna sudah lebih santai. Semacam seremonial saja. Beda kalau yang muatannya politis atau sarat kepentingan, besa rame lagi di pembicaraan tingkat II. *Hayati lelah Bang*

Jujur dalam rapat kerja tersebut saya belum lega sampai para wakil dari masing-masing fraksi dan menteri dari wakil Pemerintah maju ke depan. Mereka berkumpul mendekati meja yang diatasnya telah disiapkan satu naskah lengkap dari draf RUU yang harus ditandatangi sebagai bukti persetujuan. Setelah proses panjang yang biasanya cukup menegangkan, lega sekali bisa melihat para Bapak (dan Ibu) itu bisa tertawa-tawa dan saling bercanda sambil menuju meja di mana nasakah RUU diletakkan.


"Silahkan Pak Menteri..." Biasanya Pimpinan Panja mempersilahkan Menteri untuk maju dan melakukan penandatangan sebagai bentuk persetujuan pada setiap lembar naskan RUU, disusul oleh semua wakil fraksi. Periode kali ini tentunya ada 10 fraksi.

"Waduuh apa ini? " "Waah Sekretariat ini gimana sih, masak mau tanda tangan dokumen negara sepenting ini dikasih pulpennya kayak gini" Lalu melirik ke arah kami yang duduk di belakang meja pimpinan. Saya (dan yang lain) sih biasanya nyengir aja. 

"Mau pake punya saya pak?" Pak Menteri berkelakar sambil mengeluarkan pulpen yang dari jarak pandang saya saja terlihat berkelas. Iyes, mata gak bisa dibohongi ya melihat barang mahal dan berkelas. Biasanya kelakar berlanjut dengan "saling menunjukkan" pulpen masing-masing. Haishhhh pamer nih bapak-bapak. 

Ya sudahlah pak, pulpen yang disediakan dengan APBN, ya yang kami siapkan di meja, kalau Bapak mau yang lebih kece dan mantap, Bapak kan punya sendiri.  Apa coba ngedumel sendiri. Tapi biasanya sekretariat komisi atau alat kelengkapan DPR sudah hafal dengan bapak-bapak ini. "Yaa ngapain juga dikasih yang mahal-mahal mbak Ophi, paling dia pake punyanya sendiri." 

Tapi ada betulnya juga sih. Kalau teringat perjuangan sampai ke hari tersebut rasanya kok yaa gimana gitu?. Selain memang dokumen negara. Lembaran-lembaran yang harus mereka tanda tangani itukah hasil perdebatan panjang, kadang tak kenal waktu. Pagi, siang, malam, digeber. Saya sampe mual kadang, hiks! Saking bosen dan capeknya. Kalau lagi mujur, ada juga sih pembahasan RUU yang saya ditugasi menjadi perancang yang mendampingi bisa selesai dalam 2-3 bulan. Hanya sekitar 1 atau 2 masa sidang. 

Tapi ada juga RUU yang dalam beberapa periode belum juga kelar dibahas. Saya bahkan sudah angkat tangan dan tak bersedia lagi ditugasi di RUU tersebut. Periode keanggotaan sudah ganti, Presiden sudah berganti, undang-undangnya tak juga disahkan? Ada gitu? banyaak bro! terutama yang sarat kepentingan tadi. Tapi apalah daya, saya cuma prajurit. Kalau diperintah ya harus manut. Setia sama bangsa dan negara *jiyaaah* meski ya itu tadi sampai mual-mual. Makanya saya nyambi ngeblog aja, me time dan ngilangin mual  #eh!

Kalau seperti itu ceritanya, wajar lah yaa apa yang dibilang bapak-bapak yang terhormat tadi. Ada cerita yang begitu panjang hingga akhirnya tercapai satu kesepakatan dan persetujuan bersama antara pihak DPR yang beragam pandangannya dengan pihak Pemerintah yang juga kadang punya kepentingan dan ego sektoral masing-masing ketika suatu RUU terkait dengan banyak sektor. 



Maka goresan tinta dari pulpen yang berkelas rasanya wajar untuk membayar kisah panjang di baliknya. Udah susah-susah, eh tintanya bocor atau belepotan misalnya? Kan enggak banget tuh! selain bikin repot, tentunya sangat tidak elegan lah yaa.

Goresan tinta yang kelak akan mengatur 180 juta rakyat Indonesia. "'worth it" kalau sekalian pakai yang mahal mah! Dalam konteks ini saya sepakat dengan Edward Bulwer-Lyton yang bilang bahwa 
"The pen is mightier than the sword "

gambar dari https://www.facebook.com/crosspens.indonesia

Baiklah kali ini saya sepakat tanpa "minder headnote" dengan para bapak tadi. Yes, without dissenting opinion.  Aih...siapa juga yang nanya ya. Kan saya mah non-faction, tak punya hak suara. Kesiaaan deh daku.

Haish ini sponsored post apa curhat colongan sih?

Nah ini jadi sebenarnya saya mau ngomongin soal pulpen berkelas sih. Pulpen yang berkelas dan berkualitas memang worth it digunakan untuk mewakili momen penting. Salah satu pulpen berkelas yang bisa jadi referensi adalah merk CROSS. 

Brand Cross ini udah legend banget karena company-nya dibangun sejak 1846 merupakan "America's oldest manufacturer of fine writing instrument". Kalau kita kepo-in webstite-nya di www.cross.com, kita bisa lihat berbagai produknya yang memang kece abizz. Waw... artistik dan elegan banget. Untuk mereka yang menghargai setiap momen yang dituangkan lewat goresan tinta, kayaknya bakal langsung dapet chemistry dari pulpen Cross ini. 


Bukan cuma soal tampilan fisik yang berkelas, elegan, dan mewah sih. Secara kualitas, faktor kenyamanan penguna ternyata memberi bobot penilai yang cukup signifikan. Pulpen yang berkelas itu gak bocor tintanya. Kalau dipake gak bikin pegal kita yang megang. Trus pastinya nyaman saat digunakan. Udah pernah nyoba megang-megang pulpen-pulpen mahal? itu tuuh yang biasanya dipajang di bagian depan di toko-toko buku atau stationery mal terkemuka.

Saya pernah dapet Iya bukan beli pulpen kece kayak gitu. Pas graduation 10 tahunan lalu, sebagai kenang-kenangan kepada semua international student, selain dapat Ijazah kami dapet pulpen kece juga. Saya gak pake buat nulis-nulis sih. Saya sempet nyobain, tapi trus saya simpen. Buat kenang-kenangan, kalau pernah jadi mahasiswa Melbourne Uni gitu. Mudah-mudahan mereka meluluskan saya bukan karena kasihan apalagi khilaf yaa, hahaha. Well, puplen itu jadi semacam penyimpan memori buat saya. Hadiah atau gift yang simpel namun "berharga", bentuknya juga cantik dan elegan. 

Saya juga pernah dapet pulpen kece seperti pulpen mahal dan berkelas yang saya bilang tadi saat mendampingi Pak Deputi menerima kunjungan dari Center of Legislation Parlemen Korea Selatan yang menghadiahi kami pulpen kece. Alhamdulillah saya kebagian, biasanya kan mereka cuma kasih buat pimpinan aja ya. Hehe saya lagi ada rezeki kali. Sama! yang ini juga saya simpen, gak saya pakai. Sayang sih! *norak* Pun bentuknya terlalu mewah sih kalau saya pake sehari-hari, karena kayak ada ornamen goldnya gitu. 


Nah kalau koleksinya Cross itu ternyata macam-macam nih. Untuk yang suka model yang glamour, ada banget. Bahkan memang mengandung logam mulia. Kalau mau pakai yang lebih elegan bisa banget dipilih model-modelnya seusai selera. Bahkan kalau yang "kekinian", gak perlu risau karena baru-baru ini bekerja sama dengan Marvel *Iyes, produsen film-film holywood yang semua film super heroes-nya selalu booming, Cross mengeluarkan produk Cross Marvel.


Jadi Cross mengambil lisensi Marvel untuk tiga super heroes, yaitu: Captain America, Iron Man dan Spiderman. 2. Ketiga karakter tersebut menjadi icon yang dilekatkan pada pulpen Cross tipe Century II dan Tech II. Jadi yang ngaku penggemar para super heroes tadi, ayo buruan! jangan sampai kehabisan karena ini merupakan salah satu koleksi special edition yang dikeluarkan Cross di tahun 2016 ini.

Duuh semoga Dek Paksi gak tahu info ini ya, kan berabe kalau dia tahu bisa minta tiga-tiganya tuh. Bukan buat nulis lagi, buat gaya-gayaan dan main-mainan aja *kekepin dompet*  pasti gak ngerti arti kata mahal dia mah :P


Oh iya, untuk produk Marvel Century II dengan karakter Iron Man, beberapa lapisan logamnya dilapisi emas 23 karat, sedangkan untuk karakter Captain America dan Spiderman dilapisi Rhodium. Wiih jadi tetap "wah" ya meski ada superheroes kesukaanmu dilekatkan di situ. 

Tak mau kalah, produk Marvel Tech II juga menawarkan keunikan sebuah emblem yang ditempelkan pada setiap pulpen yang merepresentasikan masing-masing super heroes. Saya dapet bocoran harganya kalau di toko buku Gramedia Jakarta ada di kisaran Rp.2,4 juta untuk Century II dan Rp.700 ribu untuk yang Tech II. Untuk yang Tech2 II bisa digunakan untuk menulis kertas sekaligus di ponsel sentuh lhoo.

Nah jangan sampai bingung pilih mana ya? Kalau mau tanya-tanya produknya bisa juga nih ke Fanpage Cross Indonesia ini. Miminnya ramah kok :)

49 comments

  1. Saya membayangkan pasti seru lihat bapak-bapak Anggota Dewan pake pulpen dengan karakter Marvel. Pasti beliaunya berjiwa muda dan memperhatikan aspirasi rakyat. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang banyak anggota DPR yang muda-muda lho Dan, tp kok karena suasana politis jdnya mereka ini justru banyakan diemnya menyaksikan yg senior2 berdebar..tunggu tahun ke 3 kali yaa. biasanya klo sdh mulai adaptasi mrk juga mulai rame

      Delete
  2. Coba kalo pas pamer itu ada yang sempat video-in ya hihihi
    btw itu pen marvel ucul dan tangguh kelihatannya. Jadi ingin memiliki :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh juga ah lain waktu aku videoin teh hehehe...
      sapa tahu dpt sponsored post lagi yaa hehehe *ditakol

      Delete
  3. Kalau anakku dikasih pen marvel pasti bakalan suka neh.

    ReplyDelete
  4. Semakin banyak varian pilihan balpoin, tinggal pilih mana yang sesuai untuk kita.

    Mau yg biasa atau yg merepresentasikan diri.

    Salah satu yg mereprenstasikan diri cross salah satu nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul bang...tinggal sesuain sm selera dan budget yaa

      Delete
  5. Kalau saya mah dulu itu yang pinokio mbak pada waktu kecil pensil yang atasnya ada kepala pinokio bagus sih bisa membuat tambah semangat untuk belajarnya. Sepertinya kalau sekarang jauh lebih keren ya mbak jadi makin nambah lagi dong semangat belajarnya.

    ReplyDelete
  6. Aku suka banget pakai puplen yang ada stylusnya begini , sangat membantu

    ReplyDelete
  7. Woow sudah keren dengan logo Super Hero eeh teenyata berbalut emas dan rhodium juga, keren bangat nih Pulpen Cross jadi pengen punya deh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ada kandungan emas n rhodiumnya, silahkan dipilih :)

      Delete
  8. Saya malah ngebayangin kalo ada bapak2 DPR pake polpen hello kitty atau doraemon, ih cucok deh boww... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya dia lupa ngebawa pulpen anaknya klo kayak gitu kasusnya hahaha

      Delete
  9. pulpen keren, kalah membeli menang memakai

    ReplyDelete
  10. Unik nih pulpennya, pasti banyak yang suka

    ReplyDelete
  11. bener tuh, kalo tinta pulpen udah bocor bakalan ribet..

    ReplyDelete
  12. wihh, pulpen mewah berpenampilan superhero. bagusnya lagi dilapisi logam emas. kira2 berapa gram tuh?

    ReplyDelete
  13. naksir berat sama cross yang kapten america, cocok juga yah buat kado ke temen cowok...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sy sih basically naksir sm captain amerikanya mba zata hehehe

      Delete
  14. Design-nya keren-keren. Orang biasa kayak kita bolehlah ya punya yang beginian. Ya setidaknya buat dibawa untuk acara-acara resmi gini. Ya gak mba.? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener...puplen sekarang bs meningkatkan prestige juga ternyata

      Delete
  15. Mewah dan berkelas. Siapapun yang pakai pasti bakalan terlihat elegan.

    ReplyDelete
  16. Keren nih mak ophi berurusan dengan RUU, sy juga gitu sih tp RUU rumah tangga :D
    Eh sy jg pernah punya, hadiah dari kantor, saking elegantnya tuh pulpen sampe sayang dipake xixixi

    ReplyDelete
  17. Hmmm aku jadi penasaran nih siapa ya anggota DPR yang bilang gitu. Komisi berapa nih mak? Coba dibisikin, haha.

    Btw aku suka yang spiderman sama captain america. Boleh juga tuh, lucu bolpennya.

    ReplyDelete
  18. Keren banget pulpennya gambar karakter gitu. Saya biasa beli pulpen dua ribuan, haha...

    ReplyDelete
  19. keren-keren bangat pulpen Cross ini, saya suka semuanya tuh tiga-tiganya, pengen mengkoleksinya, tapi lirik dompet hehehe

    ReplyDelete
  20. Aku kayaknya kalo punya pulpen cakep gini tak eman2 Mba. Sayang kalo buat nulis *laaahh :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha sama mbak akupun tak eman2 ku simpen tok hahaha

      Delete
  21. Replies
    1. kalau pake pulpen kece sapa tahu bs ketularan kece ya mba

      Delete
  22. sampe segitunya ya mbak ;D.. aku pernah juga dikasih dari kantor pulpen mahal krn udah kerja selama 5 thn.. walo disepuh emas juga, tapi pas dipake, ya biasa aja sih ;p.. ttp aku lbh suka pulpen yg ujungnya empuk :D.. kalo terlalu runcing, malah ga enak nulisnya :D hihihihi.. jd mw lapis emas ato gak, kalo ga enak dipake ya ga kubawa2 jadinya.. simpen rumah aja utk pajangan :D

    ReplyDelete
  23. Saya pernahnya lihat dosen pakai bolpoin jenis itu, waktu itu beliau salah tulis dan kami, mahasiswanya, memberikan tipe x untuk menghapus, eh ternyata bolpoin beliau lebih canggih.hehe

    ReplyDelete
  24. Vulpennya keren, lebih keren kalau digunakan untuk yang manfaat ya mba.
    Foto mba Ophi cakep-cakep.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.