Nyamannya Naik Kendaraan Umum Zaman Now



Mom of Trio naik bus? Eits jangan salah, daku pengguna public transport lho. Dari dulu bahkan hingga sekarang. Pakai kendaraan pribadi bisa dihitung jari. Palingan weekend atau kalau pas ada alasan tertentu saja. Sehari-hari mobilitasku ya dengan public transport. Jadi saya merasakan sekali perkembangan transportasi publik terutama di Jakarta. Kok bangga? Iyalah aku melakukan upaya paling sederhana untuk hemat energi, mengurangi polusi, dan tentu saja mengurangi kemacetan.



Hmm makanya pengalaman naik bus di Jakarta yang desak-desakan, kecopetan, sopir ugal-ugalan, diturunkan di tengah jalan padahal baru aja dapat duduk atau malah lagi ngantuk-ngantuknya #eh. Bus yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Belum lagi kondisi bus yang tidak nyaman, panas, dan yang pasti tuch, telat melulu dan gak ada jadwal yang pasti. Semua pernah saya alami, termasuk kecopetan. Angkat tangan yang pernah mengalami juga? Satu generasi kita ya :)

Eh itu cerita naik bus zaman kapan ya?

Zaman old pastinya.

Kalau dibandingkan sekarang, ya jauh bedanya. Bangeet, alhamdulillah ya.

Meskipun saya lebih rutin menggunakan commuter line untuk mobilitas harian ke kantor tapi tidak alergi juga untuk menggunakan bus lho. Senangnya karena rumah saya sekarang dekat dengan feeder bus TransJakarta atau APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway). Jadi berasa dekat ke mana-mana kalau mau naik bus. Tinggal pindah jalur. Bahkan saat mengajak anak-anak travel di dalam kota, kami gak perlu khawatir untuk mengajak mereka naik bus.


You know lah yaa, jangankan buat anak-anak, orang dewasa saja dulu ngeri naik kendaraan umum. Sekarang, alhamdulillah much better sih menurutku. Baik commuter line maupun busway. Kekurangan masih ada, tapi semua berproses kan? Yang paling penting tuh kesadaran kita sebagai warga masyarakat untuk mensupport kebiakan transportasi publik supaya makin baik dan makin baik.


Tapi yang satu generasi sama saya pasti sepakat kalau sekarang kondisi kendaraan umum sudah lebih baik ketimbang masa lalu. Itu yang saya rasakan dan alami langsung. Bus Transjakarta sebagai contoh, saat ini jumlah armadanya sudah sangat banyak sehingga tidak perlu menunggu berlama-lama. Commuter line juga sudah memiliki jadwal keberangkatan yang lebih cepat dan terjadwal secara baik ketimbang 5 tahun sebelumnya. Selain itu adanya penambahan jalur, kemudian penambahan rute hingga ke Cikarang juga sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat dan commuters secara khusus.

Untuk masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar Jakarta atau di Jabodetabek juga ada semacam feeder bus. Adanya APTB untuk wilayah Bogor, Bekasi, Cibubur, Tangerang dan sekitarnya sangat membantu mereka yang bekerja di Jakarta. Termasuk saya :D

Dari sisi fasilitas dan kenyamanan, kita tidak perlu risau ketika naik bus atau kendaraan umum lainnya. Sekarang sudah tidak perlu khawatir ada pengamen atau penjual keliling yang masuk ke dalam. Penggunaan air conditioner dan adanya kondektur serta pengemudi yang menggunakan seragam resmi menambah wujud keseriusan pembenahan terhadap kendaraan umum. Jauh lebih aman dan nyaman, apalagi ada juga fasilitas CCTV di beberapa kendaraan umum.







Terakhir kami sekeluarga termasuk Trio Krucils menikmati menaiki bus transjakarta saat ingin menghadiri penutupan event Asian Games di Gelora Bung Karno Senayan. Meski sangat penuh karena memang banyak peminat dan antusiasme masyarakat yang ingin menghadiri event besar sekelas Asia bahkan dunia ini, alhamdulillah perjalanan terasa sangat menyenangkan. Untuk wanita dan anak-anak disediakan ruang khusus di bagian depan sehingga sangat membantu. Saya dan Trio memang harus terpisah sebentar dengan ayahnya tapi space khusus untuk wanita dan anak-anak ini merupakan ide yang patut dihargai. Demikian pula space dan kursi khusus untuk manula dan para penyandang disabilitas.

Terasa sekali perkembangan yang demikian maju terkait dengan sarana transportasi dan perhubungan di Jakarta. Bangga saya sih sama kemajuan Jakarta, Ibukota negara kita Indonesia. Infrastruktur yang dibangun semakin baik dan menyeluruh. Soal macet itu masih jadi PR kita bersama. Jakarta dan macet memang sulit dipisahkan tapi setidaknya dengan menggunakan kendaraan umum, kita sudah berkontribusi untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta. Meski sudah diantisipasi dengan perencanaan yang matang, namun jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah merupakan tantangan tersendiri.


Kita bisa menengok Singapura negara tetangga yang juga sangat maju dalam sistem transportasi umumnya. Dengan penduduk yang cukup padat, transportasi umumnya tetap tidak sepadat Jakarta yang memang jumlah pendatang dari sekitar Jakarta yang justru membuat Jakarta semakin ramai dan padat. Singapura sering menjadi tujuan kunjungan karena selain dekat, biaya lebih terjangkau dan jarang macet. Nah salah satu penyebab jarang macet karena, penduduknya juga memang lebih memilih memanfaatkan kendaraan umum untuk mobilitas. Nah kalau sedang travelling di Singapura kita mau menggunakan public transport kenapa kalau di negeri sendiri ogah?

Kemacetan Jakarta bukan PR yang mudah memang. Berbagai kebijakan dicoba diterapkan untuk mengurai kemacetan. Selain memperbaiki pelayanan kendaraan umun. Aturan lalu lintas seperti kebijakan ganjil genap yang paling terkini merupakan upaya mengurangi tingkat kemacetan. Kebijakan ini juga sebetulnya dilakukan untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan umum. Saat hari dengan tanggal ganjil mereka yang berplat mobil genap bisa menggunakan kendaraan umum. Demikian sebaliknya. Gak perlu diakalin dengan menggunakan plat palsu atau malah berpikir untuk menambah kendaraan dengan plat genap dan ganjil. Tentu bukan pilihan yang solutif.

Hmm kenapa enggak kita gunakan transportasi public sebagai solusi dari kebijakan tersebut?

Pemerintah terutama Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengupayakan beragam cara untuk membuat masyarakat mau menggunakan transportasi publik. Selain aspek keamanan dan kenyamanan seperti yang saya ceritakan. Dari sisi model pembayaran misalnya sudah dilakukan secara elektronik dan bahkan bisa digunakan untuk beberapa jenis moda transportasi.

Sekarang juga sudah mulai dilakukan pengintegrasian jalur antar moda. Misalnya di beberapa stasiun sudah diintegrasikan dengan bus transjakarta sehingga pilihan public transport bisa digunakan dari semua titik moda transportasi. Penambahan jalur dan gerbong untuk commuter line, busway, dan APTB juga semakin banyak sehingga memudahkan calon penumpang.






Jadi kalau masih ada yang kekeuh lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, bahkan parahnya satu keluarga bisa menggunakan beberapa kendaraan karena satu orang satu kendaraan rasanya jadi terlihat egois yak? Bukan gak boleh juga sih. Ya monggo aja, tapi jangan suka ngeluh macet dung kalau kitanya masih terus berkontribusi menambah kemacetan dengan kekeuh menggunakan kendaraan pribadi? Ye kaaan?

Kalau pernah travel ke negara maju atau bahkan tinggal di sana. Pasti sepakat banget kalau kesadaran dan kemauan warga untuk menggunakan kendaraan umum merupakan hal yang sangat lumrah. Kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah di luar sana juga beragam sih. Anehnya kesadaran mereka jauh lebih tinggi tentu saja selain faktor keamanan dan kenyamanan yang menjadi alasan juga karena kendaraan pribadi tidak jadi alternatif utama. Sebagai orang biasa-biasa saja, kita bisa tetap merasakan kenyamanan perjalanan, selain fasilitas, ketepatan waktu dan jadwal, dan juga biaya. Kesadaran bahwa penggunaan kendaraan pribadi menyumbang polusi dan penggunaan sumber daya dan energy yang sifatnya terbatas juga menjadi penguat kesadaran mereka memilih transportasi publik.

Baca Juga: 7 Fakta tentang Jepang yang membuat saya Surprise

Naah kalau pemerintah kita juga terus berupaya untuk memperbaiki kinerja transportasi publik dengan berbagai cara, kenapa kita sebagai warga yang baik tidak mencoba membantu dengan mulai membiasakan diri naik kendaraan umum. Kalau ada ketidaknyamanan, Yook kita laporkan ke media sosial lembaga terkait, supaya ditindaklanjuti. Karena transportasi publik kan milik kita semua. Kita juga harus berperan menjaga dan memperbaiki kinerjanya.

Sebagai pengguna transportasi publik, Mom of Trio juga pingin mengajak semua sahabat Mom of Trio untuk mulai pelan-pelan mengubah pola pikit tentang transportasi umum. Sebagai Ibu bekerja, menggunakan kendaraan umum dalam hal ini commuter line ke tempat kerja itu saving time banget buat saya. Jadi yuuk mulai jadi warga yang peduli dengan menggunakan kendaraan umum. Supaya macetnya berkurang dan semua merasa nyaman.

Gak pake nanti-nanti, mulai besok yaa!

4 comments

  1. Ahh aku kapan ya terakhir naik Bus dalam kota, hahaha
    Kayanya emang iya, sesama generasi jadul transportasi bus jaman now lebih baik yaa, lebih nyaman pula. Kapan kapan aki mau nyobain ah pake Damri ke Alun2 Bandung

    ReplyDelete
  2. Pernah hampir kecopetan pas naik bus kota di Jogja.
    Kalau sekarang, dari rumah ke kantor nggak ada angkot yang lewat, harap maklum tinggalnya di kampung, jadi ya naiknya sepeda motor.

    ReplyDelete
  3. saya juga kalo ke kantor selalu menggunakan APTB. terus lanjut pakai gojek :)

    Senang naik APTB karena jam pulang sering bareng sama mahasiswi,jadi semnagat kan hehe

    ReplyDelete
  4. Iyes banget nih Mba Ophi.. Aku ngerasain juga makin lama Alhamdulillah makin membaik ya transportasi publik kita.. KRL dulu masih ada yg naik di atas, sekarang udah rapi dan lebih aman.. Trans Jakarta juga meaning aku jarang naik tapi aku liat jalurnya dan armadanya makin banyak.. Ngebantu banget buat masyarakat yang butuh.. :) Semoga kekurangan bisa diperbaiki dan Makin maju lagi ya mba..

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.