Menikmati Menu Timur Tengah di Kamannana Resto Puncak

Well it is a late post actually. Tak apa lah ya. Kami menikmati menu timur tengah di Restoran Kamannana Puncak pada bulan ramadan lalu. Saat itu saya dan suami sama-sama tengah dinas di daerah Kopo dan anak-anak kami bawa serta. Kita buka puasa di mana ya? Meski sudah sering ke sini dan hafal beberapa restoran terdekat, namun kami pingin mencoba yang berbeda.

Kemudian suami bilang: "Ada yang kangen makan makanan kayak waktu umroh gak?"Karena semua kompak jawab kangen, melajulah kami ke atas - puncak. Jalan Raya Puncak Tugu Km. 83,8 Tugu Selatan, Cisarua, Bogor alamat lengkap dari Restoran Kamannana (Kamannana Math'am), midle east restaurant with Yamani atmosphere and menu.  Posisi ada di sebelah kanan jika kita berkendara dari arah Jakarta/Bogor.

Sepanjang jalan banyak sekali ternyata restoran timur tengah. Saya juga tidak tahu pasti kenapa suami memilih Kamannana. Hmm pasti hasil googling sih. Restoran dengan menu otentik dan dekorasi khas timur tengah ini kabarnya merupakan resto khas Yaman atau Yamani.  Karena bulan ramadan dan dalam suasana pandemi, restoran ini tidak terlalu penuh. Alhamdulillah kami malah senang. 

Baca: 5 Must Try Chinese Restaurant in Malaysia

Its Ambiance 

Sebelum membahas makanannya mari kita membahas ambiance, suasana, dan desain interior mereka yang khas. Kami datang menjelang maghrib dan suasana sudah agak gelap karena mendung. Restoran ini cukup luas dengan parkir yang juga luas. Secara keseluruhan tempatnya juga bersih dan tertata apik. Ada area resto di bagian atas depan yang menyediakan suasana makan dengan meja dan kursi. Kami memilih ke area bawah yang menyediakan tempat makan lesehan.


Area  bawah ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama, selain tersedia meja kursi yang menarik adalah area yang menyediakan lesehan dan terbuka. Bagian atas katanya ada juga lesehan namun lebih tertutup dan tersedia Shisha. Saat itu hanya ada kami dan satu keluarga lain yang memilih posisi di bagian ujung resto yang dibatasi dengan sungai dan pepohonan besar yang rimbun di seberang sungai. 



Ada juga bagian outdoor dan tempat makan di gazebo di bagian luar dekat sungai ini. Luas dan cozzy sih. Suara gemuruh air sungai yang mengalir dan gemericiknya terdengar jelas dari sini.  Sayangnya, suasana aslinya tidak terlalu tertangkap karena hari sudah gelap. Namun tetap terlihat kesyahduan tempat makan ini. 



Untuk meja kursi dan tempat lesehan semua dihiasi dengan dekorasi khas Yaman. Karpet dan kursi sandaran kecil tempat lesehan juga sangat khas. Hiasan dinding semakin menguatkan nuansa Midle East Yamani. Kami memilih duduk di bagian tengah supaya jika ada tamu lain datang, kami masih bisa merasa cukup lega.



Kalau siang mungkin akan puas berpoto mengambil segala angle di sini karena memang instagramable sih. Sambil menunggu menu makanan yang dipesan, anak-anak sempat poto di sana sini. Iya makanan cukup lama datang karena tampaknya semua disiapkan setelah dipesan. Jadi baiknya jangan datang saat perut sudah terlalu lapar ya.  


Saat itu karena Dek Paksi sudah lapar sekali, meski sudah membatalkan puasa dengan air mineral dan sedikit kurma, Ayah sampai mencari makanan di mobil. Alhamdulillah ada Biskuit Marry Regal. Jadilah diganjal dulu perut Paksi dengan biskuit hahaha. Kasiaan yang puasa.

Oh iya, kami sempatkan sholat maghrib bergantian sambil menunggu makanan datang. Ka Alinga dan Ka Zaha sholat terlebih dahulu, lanjut kami bertiga bergantian. Dek Paksi agak ngambek karena lama menunggu makanan jadi harus sholat bareng Ibu. Musholla  kecil cukup untuk kami bertiga. Sebetulnya tersedia perlengkapan sholat namun kami membawa sendiri semuanya termasuk menyiapkan spray hygiene untuk menjaga kebersihan alat sholat.

Baca juga: Ngobrol Cantik dan Menu Sehat di Roaster and Bear Yogya

Menu Makanan

Lalu bagaimana dengan menu dan makanannya? Waiters datang dan menawarkan menu yang tersedia di daftar menu. Menu ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris. Beberapa menu disertai gambar. Sejujurnya meski tahu sedikit bahasa Arab namun saya tidak berani menebak karena khawatir tidak sesuai dengan pemahaman saya. Apalagi soal pilihan makanan. Untungnya Waiters yang warga lokal cukup komunikatif dan menjelaskan secara detail menu yang kami tanyakan. 


Kami memesan Mandi Lahm dan Mandi Ayam, sayangnya ternyata Mandi Ayam tidak ada sehingga diganti dengan Madbi. Well Mandi Lahm ini nasi mandi dengan daging kambing. Sedangkan Madbi adalah nasi mandi dengan ayam panggang. Kami hanya pesan dua porsi untuk berlima. Saya dan suami serta 3 anak-anak remaja kami. Satu porsi cukup besar dan bisa dinikmati untuk 2-3 orang kok.



Kami juga memesan Humus bil Lahm. Ini humus (pasta kacang dan roti) dengan daging giling diatasnya dan tentu saja dinikmati dengan roti arab.  Karena melihat gambarnya, anak-anak pingin mencoba Musyakal Maswi (mix barbeque yang merupakan signature Kamannana Resto) yang isinya merupakan daging kebab kambing, sapi, dan ayam, sayuran, french fries, dan roti arab. Satu porsi cukup besar. Awalnya saya gak yakin anak-anak bisa menghabiskannya. Tapi okelah kalau tidak dihabiskan bisa dibawa pulang begitu pikir saya.



Untuk menu tambahan kami mencoba Mas'ub bil Qosthah wal Asl semacam roti giling ditaburi madu dan gula. Kami ditawari Mas'ub saat menanyakan menu yang manis untuk takjil. Sambosa keju menu pilihan berikutnya. Sebetulnya saya pingin Sambosa kambing, tapi anak-anak mau yang keju. Baiklah! Karena pingin menu yang segar saya juga pesan salad. Salatah Hadra - salad sayuran khas timur tengah.


Untuk minum kami memesan air mineral, teh tawar hangat, es teh manis, dan Syahi Adn. Syahi Adn atau aden adalah semacam teh susu yang rasanya khas dengan aroma rempah timur tengah. Awalnya saat hendak mencicipi saya tidak yakin akan suka karena membayangkan rempah dengan rasa manis. Hmm ternyata rasanya unik dan tidak terlalu manis. Anak-anak juga mencicipi dan suka kok.


Semua makanan disajikan bergantian. Sebelumnya layaknya restauran di Timur Tengah dialasi terlebih dahulu dengan plastik. Lalu kemudian menu makanan disajikan satu persatu. Yang paling lama datang justru menu utamanya Mandi Lahm dan Madbi. Hmmm masaknya yang paling lama kah?


Baca juga: Halal Ramen Kyoto

How Its Taste?

Bagaimana rasanya? Overall ladziiidz... Iya enak banget. Kalau anda membayangkan menu timur tengah terasa berat maka dengan menu yang saya pilih tadi,  tidak terasa berat sama sekali. Karena nasi mandi memang berbeda dengan nasi kebuli yang rasanya lebih berat dan lebih terasa rempahnya. Saya pernah ceritakan bedanya nasi mandi, nasi kabsah, dan nasi kebuli dalam postingan tentang makan nasi mandi dan kabsah di tanah jazirah. Klik aja yaa untuk baca lebih lengkap :) Dari ketiganya saya paling suka nasi mandi.

Oke back to Kamannana menu. Iya semuanya makananya rasanya enak dan kualitasnya bagus sih menurut saya. Nasi mandinya enak banget. Gak nyangka dua piring besar itu tandas. Anak-anak yang suka memberi rating semua makanan termasuk masakan ibunya,  memberi rating 9 dari 10.  Untuk daging kambingnya sangat lembut dan masih terasa manisnya. Tampaknya memang kambing muda.



Untuk ayam panggangnya juga pas, tidak terlalu kering dan juga tidak basah atau lembek. Anak-anak sangat menikmatinya. Bumbunya juga light dan pas, tidak berlebihan.  Selain mendapatkan sambal tomat karena ada salad kami makan nasi, kambing, atau ayam dengan tambahan salad. Hmm jadi makin segar tentunya.



Untuk Musyakal Maswi juga relatively ringan dan pas untuk bumbu di daging kambing, sapi, dan ayamnya. kentang goreng dan rotinya juga segera tandas dinikmati anak-anak dengan cocolan mayones yang khas dan tidak terlalu masam. Wah salah perkiraan saya, karena menu inipun dihabiskan anak-anak. Entah mereka sudah sangat lapar setelah berpuasa hari itu dan makanan datang cukup lama atau memang menunya sangat enak.



Sambosa kejunya mandulita. Meski saya bakalan memilih sambosa daging, namun sambosa kejunya tidak mengecewakan. Anak-anak juga berebut dan langsung jadi menu favorit mereka. Kami bahkan sempat mau memesan lagi saat menjelang pulang dan kami masih betah duduk-duduk. Hm sayangnya batal karena khawatir akan lama.



Untuk Mas'ub juga rasanya pas dan tidak terlalu manis. Mas'ub ini ada yang menggunakan toping pisang dan ada yang menggunakan madu. Kami pilih yang madu. Seperti bubur roti yang sebaiknya dimakan sedikit demi sedikit agar tidak segera kenyang. Untuk Syahi Aden seperti sudah saya jelaskan sebelumnya teh dengan susu dan rempah arab ini juga unik dan rasanya enak tidak enek.




What about The Price?

Oke sekarang kita cek harganya ya.

Untuk harga bisa kita cek daftar menu. Range harga makanan dari IDR 20K - IDR 1200K karena ada menu kambing yang bisa dimakan beramai-ramai di luar porsian . Untuk minuman range harga masih terhitung wajar. Well untuk semua menu makanan yang kami pesan termasuk minumannya totally dibandrol sekitar IDR 450K.  Sebagai gambaran karena kebetulan saya masih menyimpan struknya saya infokan harga beberapa makanan yang kami pesan saja ya.

  • Mandi lahm (1 porsi) = IDR 95K
  • Madbi (1/2 porsi) =  IDR 70K
  • Humus bil lahm = IDR 50K
  • Sambosa Keju = IDR 30K
  • Musyakal Maswi = IDR 90K
  • Salatah Hadra = IDR 20K
  • Mas'ub bil Qasthal wal asl = IDR 55K
  • Syahi Adn = IDR 15K

Baca juga: Kenyang dan Poto-poto di Cakrawala Sparkling Nature Resto

Nah secara keseluruhan makanan enak, ambiance juga nyaman, ada tempat sholat, tempat parkir cukup, dan harga lumayan dengan porsi mereka yang cukup besar. Kapan-kapan kalau ke puncak, pingin lagi sih makan di sini. Nasi mandinya yang mantul sih dan membayar rasa kangen makan khas nasi timur tengah.

Oke semoga bermanfaat ya, siapa tahu mau jalan-jalan ke puncak dan mencari makanan selain menu makanan sunda, boleh dicoba nih Kamannana Resto. 

Salam sehat dan tetap jaga protokol ya!

24 comments

  1. Nasi mandinya looks soooo yummy!
    Mauuu banget akuuuu
    Apalagi ornamen dan interior restonya Timur Tengah buangeett
    aakk, pasti seru deh kulineran di mariii

    ReplyDelete
  2. Terakhir ke Puncak tuh Desember 2020 lalu, mbak. Melewati resto Kamannana sih. Ternyata recommended yach. Kapan2 kalau udah aman, mau ah makan siang di sini. Ada harga ada rasa ya, mana porsinya juga banyak gini, puas makannya. Oh gituuu, jadi semua pesanan kita serba fresh ya, dibuat begitu kita kelar mesennya. Bisa salat dulu, foto2an dulu menikmati suasana restinya yang cakep.

    ReplyDelete
  3. Paling enak tuh kalo pas dalam perjalanan, nemu restaurant yang pas banget. Seperti Kamannana restauran ala Timur Tengah, menjadi pilihan keluarga. Hadudu, menu makanannya menggoda semuaa, ciri khasnya daging kambing empuk menggoda pisaan.

    Kalo Trio udah bilang dan ngasih rating 9 mah yummy pisan, rekomeen . Ahh, Trio yng dulu ketemu masih cilik2 sekarang dah abege2.
    Sehat selalu mak Ophi dan keluarga.
    Semoga next kita bisa jumpa lagiii..

    ReplyDelete
  4. Wah wah nama menunya susah disebut ya mba hihihi. Tapi jadi penasaran aku ama rasanya. Aku belum pernah soalnya makan masakan timur tengah. Kalau soal rempahnya lebih banyak rempah masakan timur tengah atau rempah masakan indonesia mba? Jadi kepo aku hihihi 😂. Soalnya aku suka masakan yang kaya rempah. Makanya kalau aku dibawa ke masakan jepan aku kurang seneng

    ReplyDelete
  5. Ulasan yang sangat informatif! Rasa kangen pada menu Timur Tengah bisa terobati lewat hidangan dari restoran ini ya mbak. Didukung oleh suasana dan desain interior dhining room-nya yang memang dihadirkan bernuansa Timur Tengah. Wajar jika bikin nagih dan ingin balik lagi kalau sedang ke Puncak lagi.

    Dari semua menu, aku tergiur dengan Nasi Mandi nya. Tampak sedap dan mengenyangkan. YA secara sekilas sih menu-menunya memang berat, ternyata menurut mbak Ophi enggak ya. Memang kudu dicoba nih kalau ke sana. Tfs mbak :)

    ReplyDelete
  6. Harganya ga terlalu mahal sepertiyang tak bayangkan ya Ophie,
    di Slipi tuh yang jadi langganan SINBAD, maklum lah... rata rata sodara bang Dho kan TimTeng buangeeetssss jadi ya kalo ngumpul, menu utama ya nasi mandi mandi - hehehehe

    ReplyDelete
  7. Wah, baca postingan seperti ini jadi merindukan masa-masa sebelum pandemi yah.
    Bisa bebas jalan-jalan dan makan dengan tenang tanpa rasa khawatir huhuhu

    Menunya terlihat sangat menggiurkan, pantesan anak-anak pada doyan dan ludes semuanya yah mbaaak. Jadi penasaran pengen cobain nasi mandi deh, belum pernaaah hehehe

    ReplyDelete
  8. sooo how's the taste? They all look so delish ya mba.. anak - anakku dan suami juga suka banget, terutama yang kambi kalau mereka. Aku sukanya aneka salad dan ayamnya yang tasty. Kalau udah boleh ke Puncak lagi boleh juga mampir ke sini

    ReplyDelete
  9. Wajib dicatat nih nama restonya. Kangen banget jalan-jalan ke Puncak. Harga makanannya juga masih termasuk bersahabat. Tempatnya pun nyaman

    ReplyDelete
  10. Tidak usah kemana-mana kalau may icip masakan yaman. Kamannana pilihan yang tepat.

    ReplyDelete
  11. Wah porsi besar nih tentu asik dimakan bareng keluarga. Jadi penasaran dengan nasi mandinya yg pake kambing. Pasti lezat tuh yaaa

    ReplyDelete
  12. Mba, untuk total harga Rp 450 ribu dan suasana nyaman timur Tengah serta makanan enak kambingnya mantap, menurutku terjangkau mba. Ingin sekali mengajak keluarga ke sini

    ReplyDelete
  13. Kalau di mal harganya bisa lebih nih, untuk makanan sejenis..ambiance nyaman begini, rasa masakan mantap, bisa jadi jujugan kalau pengin menu ala Timur tengah. Di Puncak pula, pas deh suasananya

    ReplyDelete
  14. Resto dengan suasana dan desain interior mendukung banget tema dari resto itu ya. Mengobati kerinduan makan saat umroh ya mbak jadi makan di Kamannana. Duh lihat Mandi Lahm & Mandi Ayam bikin laper mbak Ophi :)

    ReplyDelete
  15. Wah.. Ala ala makanan timur tengah gini yg pasti wanginya aja udah enakk banget ya mba. Aku liat fotonya dah ngebayangin wanginya gimana. Apalagi pas dibilang rasanya laziss.. Auto keroncongan..

    ReplyDelete
  16. Mbaa enak semuanya itu aku belom pernah mam masakan timur tengah
    harganya juga murce, puas banget pesan banyak nih

    ReplyDelete
  17. ciri khas restoran timur tengah itu selalu duduk lesehan diatas karpet ya mbak
    wah aku tu paling suka makan nasi mandhi

    ReplyDelete
  18. Mau bnget nyobain nasi mandinya .. udah lama bngt mba dulu sempet di bawain..terus di angetin masih enak ternyata.. next mau mampir ke Kamannana Resto Puncak buat icip2

    ReplyDelete
  19. Cozy banget tempatnya ya mbak, makanannya pun keliatan lezat dan harganya jg masih terjangkau untuk di daerah puncak cisarua. Tp nunggu makanannya lumayan juga ya 😅

    ReplyDelete
  20. Hidangan Timur Tengah itu selalu menggoda yaa..
    Rasanya dan porsinya, semua memanjakan pengunjung banget.
    Bahagia makan bersama di Restoran Kamannana Puncak.

    ReplyDelete
  21. Hmm..hmm...meski tampilan makanannya agak asing..tetep aja menggoda dan bikin laper nih... Suasana restonya kayaknya nyaman ya... tetep berasa hangat meski udara lokasi di situ kebayang ademnya

    ReplyDelete
  22. Menu-menunya pada wenak ya, tanpa ketimur tangah kita sdh bisa menjumpai dan mencoba masakan kuliner timur tengah.

    ReplyDelete
  23. Biasanya kalau beli makanan dengan cita rasa timteng gini, yang suka nasi mandi itu suamiku. Pasangannya biasanya daging domba. Kalau aku kok tetap favoritku kebuli ya mba. Penyuka rasa rempah yang banyak nih diriku. :)

    ReplyDelete
  24. Duh.. lihat nasi mandhi daging kambingnya bikin ngilerr..
    Kalau ke resto timur tengah sayang kalau ngga pesan menu kambing. Soalnya kambingnya pasti enak, empuk dan ngga bau prengus.

    Aku penasaran sama rasa minumannya, apa kaya teh tarik gitu mba Ophi?
    Terus meski di resto, makanannya tetep lesehan yang artinya memperhatikan betul sampai ke cara makan orang Timur Tengah.

    Sayangnya tempat makan tiap pengunjung ngga diberi sekat, supaya suasana makan lebih private gitu.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah silaturahim, silahkan meninggalkan jejak di sini. Comment yang masuk saya moderasi terlebih dahulu ya. Mohon tidak meninggalkan link hidup.